Luruskan Ucapan Mahfud MD, Amien Rais: KM 50 Pelanggaran HAM Berat dan Belum Selesai! Ingat Wajah Polri Adalah Wajah Presiden

 





Kritik soal KM 50, Amien Rais: Koreksi untuk Mahfud MD

Senin, 29 Agustus 2022

Faktakini.info, Jakarta - Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM, Mahfud MD, terkait kasus KM 50, diluruskan tokoh politik nasional Amien Rais.

Pasalnya, Mahfud MD membuat pernyataan di dalam akun Twitternya belum lama ini, dengan menyebut Amien Rais menyampaikan kasus penembakan 6 orang pengawal mantan pendiri Front Pembela Islam (FPI) Habib RIzieq Shihab, di KM50 Tol Jakarta-Cikampek, sudah selesai.

"Mas Mahfud, saya lihat dalam Twitter Anda, menyatakan, 'menurut Pak Amien Rais kasus KM 50 sudah clear alias sudah selesai karena telah dibawa ke pengadilan'," ujar Amien dalam surat terbuka yang disampaikan di akun Twitternya, Senin (29/8).  

"Ingat ya Mas Mahfud, justru kami di TP3 (Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan Enam Pengawal HRS) menerbitkan buku putih 352 halaman," sambungnya.

Dalam buku putih yang diberi judul “Pelanggaran HAM Berat: Pembunuhan Enam Pengawal HRS", Amien Rais menyampaikan, isinya merupakan hal-hal yang diyakini berdasarkan urutan�" urutan peristiwa pembunuhan yang dilakukan aparat Negara.

"Itu merupakan extra judicial killing atau unlawful killing," sambungnya menegaskan.

Pada saat penyerahan buku putih di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada 9 Maret 2021 tersebut, Amien Rais mengingatkan Presiden Jokowi supaya pelanggaran HAM berat itu segera dibawa ke pengadilan, dibuka secara transparan, dan ditahan segera para pembunuhnya.

"Saya bersama KH Abdullah Hehamahuwa, KH Muhyidin Junaidi, Ahmad Wirawan Adnan, Marwan Batubara, Ustadz Ansufri Idrus Sambo langsung mengingatkan Presiden, yang Anda dan Mas Pratikno mendampinginya, bahwa pembunuhan keji itu sama dengan membunuh seluruh umat manusia, dan menjadi lebih keji lagi kalau yang dilenyapkan adalah hamba-hamba Allah yang beriman," cetusnya.

Maka dari itu, tokoh reformasi ini berharap Indonesia tidak mengarah menjadi sebuah negeri yang seolah tanpa hukum, tanpa akhlak, tanpa etika dan atau moral.

Bahkan, Amien Rais meminta Mahfud MD menyadari adanya skandal moral dan kriminal yang berlangsung dalam tubuh Polri sekarang ini, yang meurutnya semakin semrawut dan sudah berada di luar kendali.

"Wajah Polri adalah wajah Presiden. Polri langsung di bawah kendali dan aba-aba Presiden. Makar manusia, secanggih apapun, bagaikan setitik debu bagi YME (Yang Maha Esa)," ungkapnya.

"Jangan-jangan skandal moral-kriminal yang menyangkut para mafia besar yang di Mabes Polri seperti diuraikan dalam skema Kaisar Sambo konsorsium 303 akan menjadi The Beginning of the End dari rezim yang ingin 3 periode lagi," demikian Amien Rais menyinggung. 

Sumber: rmol.id