Pengacara Brigadir J: Tes Darah-Rambut Sambo, Diduga Motif Pembunuhan Terkait Narkoba dan Perselingkuhan
Kamis, 11 Agustus 2022
Faktakini.info, Jakarta - Motif pembunuhan Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdi Sambo diduga berkaitan dengan penanganan narkoba, miras, dan judi online.
Hal tersebut diungkapkan pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak saat berbincang dengan Kantor Berita RMOL sesaat lalu, Kamis (11/8).
"Ada yang beri informasi ke saya. Jadi ya itu berkaitan dengan tata kelola sabu," urainya.
Dia merasa yakin dengan informasi yang didapatnya sebagaimana keyakinannya sedari awal bahwa kasus ini adalah pembunuh berencana.
"Kemarin saya laporin (pasal) 338. Sekarang benar kan (pasal) 340?" tegasnya lagi.
Selain itu, Kamaruddin juga mendapat informasi bahwa ada dugaan Brigadir J memberi tahu kepada Istri Sambo soal adanya perselingkuhan.
"Diduga bapak berselingkuh, lalu si ibu bertanya, ke mana bapak tidak pulang. Nah terjadi pertengkaran, karena dianggap memberi tahu dan sebagainya," urainya lagi.
Pernyataan ini senada dengan apa yang disampaikan Kamaruddin Simanjuntak saat menjadi narasumber acara Hotroom yang dipandu pengacara kondang Hotman Paris Hutapea di Metrotvnews, Rabu malam (10/8). Acara itu sempat diunggah di akun Youtube, namun kini video tersebut sudah tidak ditemukan.
"Nah coba kau tanya Hotman, kenapa itu (video) sudah tidak ada," tandasnya.
Ketika disinggung soal kiprah Irjen Ferdy Sambo di Satgas Khusus (Satgassus) Merah Putih sebagai Kasatgassus, Kamaruddin mengatakan tidak bisa memisahkan antara jabatan Sambo sebagai Kadiv Propam, Kasatgassus Merah Putih dan pribadinya.
Sebab, usai ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J, peran Sambo sebagai Kasatgassus Merah Putih disorot lantaran satuan tugas non struktural di tubuh Polri ini beberapa kali mengungkap peredaran narkoba jenis sabu dalam jumlah besar.
Oleh karena itu, Kamaruddin meminta agar ada pemeriksaan urine hingga rambut Irjen Ferdy Sambo.
“Makanya diperiksa diperiksa dulu, tes rambut, tes darah untuk memastikan apakah mereka pemakai atau tidak,” kata Kamaruddin saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Kamis sore (11/8).
Selain itu, Kamaruddin meminta agar Presiden Joko Widodo betul-betul mengawal kasus ini dan turun tangan langsung. Dengan begitu, Kamaruddin berharap Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bisa bergerak menelusuri aliran uang Ferdy Sambo maupun Satgassus Merah Putih.
"Supaya presiden ini mau turut campur, supaya PPATK juga terlibat untuk melacak rekening mereka semua itu,” pinta Kamaruddin.
Foto: Ferdy Sambo
Sumber: rmol.id