(Video) Penghujat Agama Islam Salman Rushdie Ditikam di Panggung New York
Sabtu, 13 Agustus 2022
Faktakini.info, Jakarta - Penghujat agama Islam penulis The Satanic Verses atau Ayat-ayat Setan, Salman Rushdie, dilaporkan diserang di atas panggung saat hendak memberikan kuliah di salah satu acara di New York, Amerika Serikat.
Rushdie menjadi penulis kontroversial setelah The Satanic Verses memicu kecaman terutama dari umat Muslim dunia. Karyanya itu bahkan telah dilarang beredar dan dipublikasikan di Iran sejak 1988.
Reporter Associated Press menyaksikan seorang pria menyerbu panggung acara dan mulai meninju atau menikam Rushdie saat dia diperkenalkan. Rushdie langsung terjatuh ke lantai usai diserang.
Tidak jelas bagaimana kondisi terkini Rushdie yang segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan pertama usai insiden terjadi. Sementara itu, pelaku penyerangan telah ditahan.
Buku Rushdie "The Satanic Verses" telah dilarang di Iran sejak 1988, karena umat Islam menganggapnya sebagai penghujatan. Setahun kemudian, mendiang pemimpin Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa, atau dekrit, yang menyerukan kematian Rushdie.
The Satanic Verses adalah novel keempat karya Rushdie. Pertama kali diterbitkan pada September 1988, buku ini terinspirasi oleh kehidupan Nabi Muhammad tapi dengan plot cerita dan gambaran yang negatif, cenderung menghina.
Hadiah lebih dari US$3 juta juga telah ditawarkan bagi siapa saja yang dapat membunuh Rushdie.
Pemerintah Iran telah lama menjauhkan diri dari keputusan Khomeini itu, tetapi sentimen anti-Rushdie tetap ada. Pada 2012, sebuah yayasan keagamaan semi-resmi Iran memperbesar jumlah hadiah bagi pihak yang dapat membunuh Rushdie dari US$2,8 juta menjadi US$3,3 juta.
Polisi Negara Bagian New York, Amerika Serikat (AS) telah menetapkan seorang pria berusia 24 tahun sebagai tersangka penikaman Salman Rushdie di sebuah acara sastra yang digelar di negara bagian New York barat pada hari Jumat waktu setempat.
"Hadi Matar, dari Fairview, New Jersey, ditahan setelah diduga menyerbu panggung dan menusuk penulis setidaknya sekali di leher dan perut di Institusi Chautauqua," kata Mayor Eugene J. Staniszewski pada konferensi pers Jumat sore waktu setempat.
"Beberapa anggota staf bergegas membawa tersangka dan membawanya ke tanah sebelum polisi negara bagian dan wakil Sheriff Chappaqua County menahannya," imbuh Staniszewski seperti dikutip dari Independent, Sabtu (13/8/2022).
Penulis berusia 75 tahun itu diberi perawatan darurat oleh seorang dokter yang hadir di antara penonton, sebelum petugas tanggap darurat tiba.
"Dia diterbangkan ke rumah sakit UPMC Hamot di Erie, Pennsylvania, di mana dia menjalani operasi pada Jumat sore," ujar Staniszewski.
Salman Rushdie yang telah menghina Nabi Muhammad SAW itu kemungkinan akan kehilangan salah satu matanya dan saat ini menggunakan ventilator setelah dia diserang di atas panggung di sebuah acara sastra di bagian utara New York, Amerika Serikat (AS).
"Beritanya tidak bagus," kata agen penulis berusia 75 tahun itu, Andrew Wylie, kepada The New York Times yang dinukil New York Post, Sabtu (13/8/2022).
“Salman kemungkinan akan kehilangan satu mata; saraf di lengannya terputus; dan hatinya ditusuk dan dirusak,” ungkap Wylie.
Matar belum didakwa karena polisi sedang menunggu untuk mengetahui sejauh mana cedera yang dialami penulis buku kontrovesial Ayat-ayat Setan itu.
Staniszewski mengatakan mereka tidak mengetahui motif serangan itu dan percaya pelaku bertindak sendiri. Pelaku diketahui telah membeli tiket ke acara sastra itu.
Polisi menyita beberapa barang milik tersangka, termasuk ransel dan perangkat elektronik.
Anjing pendeteksi ledakan K9 dari kantor Sheriff Kabupaten Chautauqua memeriksa tas itu.
"Polisi sedang menunggu surat perintah penggeledahan untuk memeriksa barang-barang itu," ucapnya.
Petugas bekerja sama dengan Kejaksaan Distrik Chautauqua untuk menentukan dakwaan apa yang akan dihadapi tersangka.
Seorang korban lainnya, yang berada di atas panggung bersama Rushdie pada saat serangan itu, juga telah dibawa ke rumah sakit karena mengalami cedera kepala ringan.
Presiden Chautauqua Institution Michael Hill mengatakan kepada wartawan bahwa keamanan telah menjadi prioritas utama, di acara tersebut, dan mereka melakukan penilaian sebelum semua acara.
"Kami akan terus berupaya memberikan keamanan maksimum yang kami bisa," ujar Hill.
“Ini belum pernah terjadi sepanjang sejarah kami. Chautauqua selalu menjadi tempat yang sangat aman. Kami akan terus bekerja untuk mempertahankan tradisi itu,” pungkasnya.
“Seorang tersangka pria berlari ke atas panggung di acara ceramah dan menyerang Salman Rushdie dan seorang pewawancara pada pukul 11 pagi (waktu setempat), hari ini di Chautauqua Institution di Chautauqua. Rushdie menderita luka tusukan di lehernya dan diangkut dengan helikopter ke rumah sakit,” ungkap Polisi Negara Bagian New York setelah serangan itu.
Sesuai laporan Associated Press, seorang pria mengkonfrontasi Rushdie di atas panggung di Chautauqua Institution dan mulai meninju atau menikamnya 10 hingga 15 kali saat dia diperkenalkan. Penulis berusia 75 tahun itu kemudian didorong atau jatuh ke lantai.
Sumber: cnnindonesia.com, sindonews com
Hadi Matar:
Salman Rushdie: