Damai Lubis: Mahfud MD Mainkan Politik Pragmatis dan Bahayanya Islam Nusantara
Ahad, 25 September 2022
Faktakini.info
Mahfud Md mainkan politik fragmatis
Damai Hari Lubis
Pengamat Hukum & Politik Mujahid 212
Tersebar video narasi Menkopolhukam, yang nadanya kontroversial, menyerang kebijakan politik dan pelaksanaan penegakan hukum Pemerintahan Jokowi, yang secara eksplisit dan subtansial, Ia menyatakan: " Saat ini, berbeda dengan jaman Soekarno, masyarakat siap miskin, dan memang rela karena pemerintahnya berlaku adil, sehingga sadar bahwa bangsa ini untuk negara dan negara untuk bangsa. Beda dengan' rakyat miskin karena merasa dibohongi dan dikorupsi yang terjadi seperti saat ini"
Dengan narasi sepenggal yang ada pada penampilan video, jika memang benar tanpa edit, sepertinya Mahfud sengaja atau sudah siapkan dirinya untuk ber- konfrontasi dengan Jokowi, bisa jadi tindakannya seperti ingin mendekatkan dirinya dengan Megawati dan Capres dukungan daripada PDIP, atau kepada siapapun capres pemenangnya, karena telah menunjukan dirinya tidak berkesesuaian dengan kebijakan politik pad era Jokowi, termasuk tidak berkesesuaian dengan rekan - rekan sekabinetnya, karena sudah tidak berlaku adil. Dengan statemen politiknya ini, justru publik akan menilai bahwa Mahfud Md. Adalah orang yang ambigu, atau dualisme. Karena Mahfud adalah salah seorang yang terdepan mendukung atau setidaknya berlaku diam, ketika hukum tebang pilih dengan memenjarakan ulama terkemuka di negara ini, HRS. Hanya oleh sebab Prokes dan bohong yang tidak prinsip serta tidak merugikan kepentingan umum. Dan Mahfud orang yang punya andil besar terkait pembubaran Ormas Islam FPI dan diam atas unlawful killing terhadap 6 laskar FPI di KM. 50. Dan secara umum diam terhadap kebohongan janji - janji ingkar daripada puluhan komitmen Jokowi terhadap bangsa dan negara ini, yang jumlah kebohongannya sekitaran 70 - an dan Mahfud nampak " diam " terhadap lahirnya RUU. HIP. Yang tergolong menurut banyak para ahli hukum, sebagai bentuk makar terhadap Pancasila sebagai dasar negara NKRI, dan juga diam terhadap adanya gejala pelencengan penegakan hukum pada beberapa tuntutan hukum terhadap para koruptor serta vonisnya amat ringan dan Mahfud tidak bicara keras atau tidak mengutuk atas adanya ide makar terhadap konstitusi atau usaha obstruksi terhadap pelaksanaan sistim hukum positif, yang dilakukan oleh beberapa orang rekannya sesama kabinet Jokowi, diantaranya adalah para pucuk atau petinggi partai, seperti LBP., Erlangga Hartarto, Bahlil, ZulHas, dan Muhaimin, terkait statemen agar pemerintah mengundurkan pelaksanaan pemilu dari 2024 atau Jokowi jabatan Presiden 3 periode yang disampaikan dengan nada suara persis kembar siam. Maka narasi yang disampaikan Mahfud MD. Seakan diskreditkan Jokowi, atau menunjukan kepada publik, dirinya berpikiran objektif, melalui metode narasi tentang " ketidak sepemahamannya dengan kebijakan penyenggaraan negara saat ini, " karena tidak berlaku adil, sehingga statemennya menunjukan jatidirinya tidak setiaa terhadap Jokowi, sebagai seorang menteri kepada presiden. Cara Mahfud MD. Ini adalah bentuk dualisme atau pola politik fragamatis. Karena Mahfud ingin rangkul publik atau ummat bangsa ini, saat masa jabatannya akan usai, dan berharap sebisanya akan " dipakai kembali" oleh penguasa republik hasil pemilu 2024 , walau dirinya tetap bertahan menjadi Pembantu dalam kabinet Jokowi
...
*Bahayanya Islam Nusantara yang sedang menuju Muslim Moderat dengan meratifikasi Liberalisme atau Modernisasi Sistem Konstitusi*
Oleh: @Airahidis Al Fakir M - 212
*Muslim Moderat Diawali Iman Adanya Tuhan Masing - Masing Bagi Ummat Beragama, Sex Bebas, Perkawinan Sejenis lalu Zoophilia*
Bisa disimpulkan menurut mereka
moderat itu adalah *Wasathiyah : Menerima Perbedaan ( moderat ) namun " perbedaan yang penjelmaannya atau praktek daripada tafsiran mereka dgn moderat pemikiran ala barat* dengan menerima segala macam perbedaan ( plularisme) termasuk diantaranya *Agama dan faktor Iman. Iman adalah percaya adanya Tuhan. Cukup.* Tuhan bagi para ummat agama tersebut. Masing masing? Termasuk Perkawinan , bebas mau nikah kapada yg ia kehendaki / LGBT, termasuk zoophilia atau hubungan sex antar manusia dgn hewan ( manusia dengan anjing atau manusia dengan hewan lain) bebas , suka sama suka atau model liberty ( konsep kebebasan). Krn orang yg beriman adalah orang yg percaya adanya Tuhan. Tuhannya masing2 umat beragama tsb.Itu sudah cukup. Dan ini manifestasi modernisasi berpikir dalam bidang keagamaan ?
Mereka susupi dan segala upaya masuk dengan orang2 yang sudah mereka tempa di Perguruan Tinggi di negeri mereka ( Barat ), yang diyakini faktor keimanannya sudah moderat dan atau termasuk sudah bisa kelak merasuki kesefahaman terhadap faktor asal kelompoknya masing masing, terus lanjut terhadap kelompok atau individu2 dengan keterbatasan financial, dan kepentingannya ( dalam bidang pendidikan ) dan lain lain kebutuhan. Semua yang sudah lolos tempa, diarahkan dapat menduduki kekuasaan / jabatan di semua organisasi besar islam ( yang berpengaruh juga yang kecil ) dan setelahnya didorong duduki kursi2 kekuasaan pemerintahan , parlemen dan yudikatif di negara asal mereka
Contohnya Yaqult Untuk merusak pendidikan agama madrasah2 . Yang akan memaksa pesantren ikut kurikulum pemerintah kemenag
Nadiem Makariem : Mendikanas untuk meracuni Murid SD - sd PT. Negeri/ Swasta . Maka terbitlah Permen 30 2021 ttg hubungan sex bebas
Jadi Islam moderat itu adalah islam yg menerima perbedaan dan apapun hub. Sex dan perkawinan asal suka sm suka
*Solusinya : silahkan saja, semua mau jadi pemimpin pada sebuah kelompok atau organisasi. Tapi mesti ada pemimpin utama pemilik komando* Kalau semuanya pingin jadi Pemimpin Besar . Yah menanglah ( berkuasalah) orang2/ kelompok moderat/ oriental terlebih mereka sudah duduk menjadi penguasa ? selanjutnya mereka akan membuat norma2 hukum/ UU. Lalu bagi pelanggarnya tentu hukuman berat untuk yang membantu sebagai orang atau komunitas atau kelompok radikal. Terutama bagi pengamal " Islam tradisional ' atau Islam Kaffah drmn pun organisasinya berasal
Finisnya tentu bisa diramalkan" kehancuran bagi semua muslim, walau mereka bukanlah pribadi2 atau asal kelompok yg bukan Islam Moderat atau faham kedekatanya { liberalism dan sekulerism sekutunya ( komunisme serta atheisme) "}
Logikanya kalau semua ingin menjadi pemimpin dari pemimpin2 ( pemilik komando atau Imam Besar ), yang mana kelak menjadi yg memimpin dan dipimpin ? Bukankah pola ini subtantif merupakan manifestasi sebuah perpecahan
Kelompok/ organisasi orang2 baik akan dikalahkan oleh kelompok yg isinya orang2 jahat ( Ummar ibn Kahttab )
*Satu ☝️Komando ✍️✊atau Mau Terus Seperti ini. Terserah, kembali kpd akal, nafsu dan nurani masing2 diri*