Habib Idrus bin Ali Alhabsyi: Nasehat Bagi Pemimpin, Jabatan bisa mendorong dan Membawa ke Jurang Neraka

 



Sabtu, 24 September 2022

Faktakini.info 

Nasehat bagi pemimpin, jabatan bisa mendorong dan membawa ke jurang neraka 

( Sayyid Idrus bin Ali Al Habsyi. S. Fil,i )

Ketika Kholifah Ja'far Al Mansur sedang thawaf, maka dia mendengar seseorang sdg berdoa di Multazam. Dengan doanya ( Ya Allah aku mengadu kepadamu telah tampak kezaliman dan keserakahan, dan telah berubah yg benar disalahkan dan yg salah di benarkan) 

Lalu org tersebut berkata kpd Khalifah. Engkau banyak menzalimi rakyatmu, engkau ambil pajak dari mereka, tetapi engkau lalaikan urusan mereka, engkau tutup istanamu dari rakyatmu ketika rakyatmu mau mengadu, dan manakala rakyatmu mengadukan atas dirinya karena akibat dia dizalimi kpd org2 terdekatmu, maka org2 terdekatmu meminta kpd org yg teraniaya itu, supaya tdk menyampaikan kezaliman yg dideritanya, sehingga rakyatmu tdk berani lagi karena takut kpd org2 terdekatmu. 

Apabila org yg teraniaya itu berjuang utk menuntut keadilan untuk mengutarakan isi hatinya, sementara engkau tampak di depannya, niscaya ia teriak meminta tolong di hadapanmu, maka ia dipukulnya dgn pukulan yg menyakitkan, agar supaya menjadi peringatan bagi org yg lainnya

Maka org tersebut berkata. Wahai khalifah takutlah engkau kpd Allah, sesungguhnya siksa Allah amat pedih kpd org2 yg berbuat zalim, dari org org yg tdk menegakan keadilan, dari org org yg merampas hak org lain.

2. Nasihat Imam Sofyan at tsaury kpd Khalifah Harun al Rasyid. Takutlah engkau kpd Allah di dlm memimpin rakyatmu. Pelihara lah urusan ummat Rasulullah SAW. Baguskanlah kekuasaanmu untuk mereka ( bersikap Arif dan adil kpd rakyatmu)

3. ( Hai Dawud. Sesungguhnya kami menjadikanmu Khalifah ( penguasa di muka bumi). Maka berilah keputusan perkara diantara manusia dgn adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. QS. Shaad 26) 

Allah Ta'ala berfirman kpd Dawud dlm kitab Zabur. Apabila datang dan duduk kepadamu dua org yg sedang bermusuhan di hadapanmu, lalu kamu memutuskan perkara tersebut dgn hawa nafsu atas dasar salah seorang dari mereka lebih akrab dan dekat kepadamu, lalu engkau benarkan org tersebut, padahal org tersebut yg bersalah. Maka aku akan hapuskan namamu dari Nabi ku, dan kamu bukan lagi khalifahku dan tdk ada kemuliaan bagimu

( Di nukil dari kitab Ihya Ulumiddin.)