KH Luthfi Bashori: Larangan Baca Al-Qur'qn Berlanggam Jawa
Senin, 12 September 2022
Faktakini.info
LARANGAN BACA ALQURAN BERLANGGAM JAWA
Luthfi Bashori
Rasulullah SAW bersabda: "Al-Quran dibaca dengan lisan dan irama orang arab, hati-hatilah kalian terhadap lisan orang-orang yang ahli lagu cinta, dan lisan ahli dua kitab (Taurat dan Injil). Karena sesungguhnya kelak sesudah aku (meninggal) akan datang suatu kaum, mereka membaca Al-Quran seperti orang yang mengalunkan lagu (nyanyian) dan rintihan, padahal Al-Quran tidak sampai melewati tenggorokan mereka (tidak meresap ke dalam hati mereka), kalbu mereka telah dirasuki oleh fitnah, dan demikian pula keadaan orang-orang yang mengidolakan mereka." (HR. Imam Hudzaifah)
Kewajiban seseorang di saat membaca Al-Quran, ialah harus dibaca dengan lisan dan irama orang Arab. Membaca Al-Quran tidak boleh dengan cara lainnya, seperti sengaja menggunakan langgam nyanyian lagu Jawa dan nyanyian lagu-lagu non Arab lainnya.
Karena Al-Quran itu diturunkan di negeri Arab, dengan langgam khas Arab serta berbahasa Arab. Innaa anzalnaahu quraanan ‘arabiyan la’allakum ta’qiluun (Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Quran ini (berversi) Arab (baik dari segi bahasa maupun langgamnya), agar kalian berpikir dengan akal (yang sehat).
Sesudah Nabi SAW wafat, maksudnya seperti jaman sekarang ini, telah bermunculan kelompok yang pandai membaca Al-Quran, namun dengan bacaan seperti lagu nyanyian berlanggam Jawa, atau lagu Barat, atau non Arab lainnya.
Kelompok ini hakikatnya, walaupun mereka membaca Al-Quran, namun tidak sampai melewati tenggorokan mereka. Mereka tidak mendapatkan hidayah dari bacaan Al-Quran tersebut, karena bacaannya itu tidak sampai ke dalam lubuk hati mereka. Hal itu karena hati mereka telah dipenuhi oleh kepentingan dan fitnah duniawi.
Bukan hanya para pelakunya saja yang diancam oleh hadits ini, namun orang-orang yang mengagumi dan mengidolakan mereka pun ikut dihukumi sama dengan mereka, maksudnya para pengikutnya disamakan hukumnya dengan mereka.
Hadits ini menceritakan tentang apa yang akan terjadi sesudah Nabi SAW wafat. Kaum yang disebutkan dalam hadits ini identik dengan aliran sesat Khawarij dan berbagai macam sektenya.