Mujahidah Lampung: Bunda Merry Konduktor Mujahidah Militan... Sang Pencari Keadilan!!!
Sabtu, 3 September 2022
Faktakini.info
Tulisan Mujahidah Lampung
*Bunda Merry Konduktor Mujahidah Militan... Sang Pencari Keadilan!!!*
Emak-emak militan begitu populer akhir-akhir ini..
satu persatu mereka bermunculan, ini sebuah isyarat bahwa kondisi saat ini sudah mulai memprihatinkan...
Sehingga mereka harus keluar dari singgasana dapurnya, "Turun Gunung" untuk menyuarakan kebenaran...
Emak-emak militan ini, mulai menampakkan diri berbondong-bondong, karena mereka sudah bosan dengan segala keangkuhan, kesombongan,ditambah lagi ketidak mampuan penguasa dalam meri'ayah ummat/mengurusi ummat, sehingga banyaknya carut marut, harga kebutuhan pokok melambung tinggi, belum lagi fenomena penistaan terhadap agama, kriminalisasi ulama, sehingga membuat emak emak Militan tidak mau pasrah hanya berdiam diri, tidak mau brsembunyi atau melarikan diri!!
linier dengan ucapan Buya Hamka
"jika kau diam saat agamamu dihina maka gantilah bajumu dengan kain kafan....!!
Perkataan ini juga yang selalu dilazimkan seorang Mujahidah, ya Mujahidah pejuang... Bunda Merry tatkala ada kesempatan ber orasi menyampaikan kebenaran...
Emak emak militan itu, selalu tampil dengan mengambil sikap perlawanan, bersama para ulama, Mujahid,dan juga para aktivis.
Emak-emak Mujahidah itu tidak akan pernah rela meskipun hanya setetes saja, kezaliman membasahi tanah Pertiwi...
Urat takut mereka kepada makhluk telah musnah, yang tersisa hanya rasa takut kepada Allah....dan tentu disertai ridho suami...
Bunda Merry mewakili Sebuah gambaran sketsa kesederhanaan emak emak militan, berjuang bukan ingin anarkhis, bukan pula mencari kekuasaan dan jabatan, tidak pernah makar, apalagi menjadi koruptor, atau menjual aset negara...itulah gambaran utuh emak emak militan...para Mujahidah pejuang!!
Mereka menasehati penguasa agar dapat menjaga ucapannya, jangan sampai menodai agama, melukai hati ummat, agar pemimpin kembali ke khittoh dalam merestorasi pengaturan urusan ummat..berikhtiar dalam menghentikan kemungkaran....
sehingga jangan heran jika ghiroh mereka pantang padam,dalam menyampaikan kemaslahatan...
sebuah split karakter yg positif, ketika emak emak itu di rumah, bagaikan permaisuri yg penuh kelembutan, namun jika ada diluar sana dihadapkan pada kezoliman, mereka bagaikan singa singa di rimba...itulah emak emak mujahidah pejuang...
Puan dan tuan....
Esok....salah satu emak emak militan, Bunda Mery akan mencari keadilan, teringat kata seorang sahabat, bahwa keadilan itu harus dicari...!!!Karena keadilan itu tidak untuk semua manusia.. keadilan itu hanya untuk bagi siapa yang mencarinya....!!!Maka jangan pernah lelah mencari keadilan..
Esok juga....Bunda merry akan kembali ke persidangan dengan sangkaan pelanggaran karena merekrut anak di bawah umur untuk kepentingan militer dan lainnya...
Sebuah tontonan drama didalam penegakan hukum,dan akan menjadi catatan sejarah yg akan dikenang, jika mampu memberikan rasa keadilan maka lulus lah dalam ujian perjalanan tegaknya peradaban, namun jika gagal maka akan menjadi noda, noktah hitam yang susah untuk dihilangkan..
Inilah potret fakta di negeri ini, jalan panjang mencari keadilan...Sampai sampai mengetuk hati seorang Refly Harun hingga beliau siap untuk mnjadi saksi ahli, begitupun fadli Zon, dan Mardani Ali Sera tak ketinggalan menjadi penjamin penangguhan penahanan bunda Merry... Termasuk beberapa tokoh nasional dan daerah pun ikut memberi suport kepada sang Mujahidah...Hal ini Sekaligus mengkonfirmasi bahwasanya Bunda Merry terindikasi terzolimi!!!
Wahai tuan dan puan, Semua mata melihat, dikala bersamaan dengan kasus besar yg tengah terjadi dan itu mencoreng sebuah institusi, Maka jangan sampai kejadian yang menimpa bunda Merry menjadikan minus kepercayaan masyarakat akan tegaknya hukum di negeri ini semakin menjadi jadi..
Tentu sebagian besar dlm arus penilaian yg sama, bahwa kasus yg menimpa Mujahidah ini bgitu dipaksakan,kalau bukan teridikasi sebagai bntuk pendzoliman lalu apa lagi???
Ini soal mencari keadilan saudaraku!! Dimanakah equality before the law?yang seharusnya setiap warga negara bersamaan kedudukannya di hadapan hukum.. patut diduga ini bentuk diskriminasi dan kriminalisasi terhadap Bunda Merry, yang lantang melaporkan Menag Yaqut Cholil Qoumas atas penodaan agama,atas analogi suara azan yg dibandingkan dengan gonggongan anjing..
Padahal jika kalian coba lihat, kejadian kejadian yang dijumpai di banyak wilayah, tidak jarang anak-anak dibawah umur mengikuti kampanye bahkan mereka memakai atribut partai maupun paslon peserta pilpres,dan pilkada, bahkan ada yang naik mobil truk ikut kampanye, tentunya mengancam keselamatan mereka! namun masih banyak juga pembiaran-pembiaran...
maka janganlah kejadian ini menunjukkan adanya disparitas hukum yang sudah menjamah hingga ke daerah dalam mengejawantahkan keadilan..
Jika dilihat dari asas keadilan, harusnya dilakukan juga secara fair terhadap kejadian yg lainnya,
Bayangkan seorang putri candrawati saja yang menjadi tersangka kasus pembunuhan berencana masih diberikan kelonggaran, bahkan seorang Nikita Mirzani dengan pertimbangan kemanusiaan mendampingi tiga anaknya, sehingga tidak dilakukan penahanan... Namun mengapa seorang bunda Merry, sama sama wanita, dia sedang menjaga ibunya yang sudah tua renta, dan menjaga anak-anaknya yang masih kecil, belum diberikan juga penangguhan?? Ke mana perginya nurani yang berkeadilan dan berperikemanusiaan??
Jika tidak diberlakukan penangguhan maka patut diduga ada sebuah parade ketidakadilan??jgn sampai orang orang kecil brprasangka bahwa keadilan itu tebang pilih, dengan yang berkedudukan, ada sebuah toleransi dan kebijakan! namun dengan rakyat jelata, terlalu berhitung untuk berlaku bijaksana....
Apakah ini diskriminasi dan kriminalisasi ???
Semoga Bunda Merry atas nama keadilan dan kemanusiaan diberikan penangguhan penahanan...
Ingatlah tuan dan puan, setiap orang itu ada masanya, tidak ada pesta yang tak usai... Dan kelak yang tertinggal adalah ingatan yg kuat terhadap pelaku pelaku kezaliman,anak cucu kita akan mendengarnya,mengenangnya kelak.....
Tidak selamanya manisnya keadaan, selalu menyertai kalian, sehingga kalian bebas sekehendak meminumnya.... Karena tiba saatnya nanti ia akan menjadi penyakit kronis yang menjadikan kalian menyesal lalu menangis...
Dan disaat itu kebusukan fitnahan yang kalian tanam, akan dibalas dengan siksaan yang berat dari Alloh Yang Maha Adil....
Tentu kita jengah atas carut-marutnya proses untuk mendapatkan perlakuan yang adil, ketika nuansa kepentingan politik ikut ambil bagian..
Saat aksi bela Islam di mana korlapnya adalah bunda Merry, yang menuntut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menganalogikan suara adzan dengan gonggongan anjing, dalam aksi tersebut sesungguhnya masyarakat melihat, bahwa aksi tersebut berjalanan dengan tertib dan kondusif, mendapatkan izin dari satgas covid, bahkan dikawal dengan aparat keamanan.... Jika demikian ketika ada yang melihat anak-anak membersamai, sementara Bunda merry tidak tahu menahu akan hal itu,persis sebagaimana yang disampaikan para saksi saksi..
Lalu mengapa pihak yang melihat tidak mau mencegah, lalu mengapa mereka yang sudah tahu malah mem foto dan memvideokannya bukan melarangnya...???
Kalau saja mereka yang mendokumentasikan itu semua, dilakukan oleh orang orang yang tidak mengerti hukum, maka perlu kiranya mereka itu diedukasi oleh aparat yang mengawal...
Jangan sampai malah terkesan memberikan pembiaran atas tanggung jawab yang diemban... Karena kewenangan itu ada pada kalian, untuk mengawasi jalannya unjuk rasa,, mengatur menjaga dan mengawal peserta, lalu berwenang menjaga ketertiban dan keamanan unjuk rasa tersebut....
kemudian Jika ada beberapa anak-anak yang terlihat berada dilokasi aksi, mengapa tidak segera ditertibkan....???sebagai bentuk preventif dan tanggung jawab kalian sebagai fihak yg berwenang..
Maka kami ingatkan bagi siapa saja yang menjadikan ketidaktahuan sebagai suatu rekayasa berbalut hukum..
Hati-hatilah, waspadalah karena kejadian itu merupakan rangkaian bagian disaat bunda merry menyampaikan aspirasi ber amar ma'ruf nahi mungkar..dan itu konstitusional...!!
Hati-hatilah saudaraku, jika kalian menjadi bagian atas fitnahan atas tajassus atau memata-matai saudara kalian yg sedang memberi nasehat kepada penguasa yang tentu karena landasan rasa imannya, rasa sayangnya,...!?
Dan jikalau kalian juga tetap ingin menjadi bagian ke zaliman, hanya karena ingin menyenangkan tuan atau ingin mendapatkan remah-remah kesenangan....!?
Waspadalah..waspadalah....tentu kami sangat khawatir karena kalian akan memanen dosa investasi atas kezoliman,tajassus dan fitnahan itu..
Ingatlah dan bertobatlah sebagaimana Alloh peringatkan dalam surat An-Nur ayat 19, Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan sangat keji itu (berita bohong/fitnah) tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka akan mendapat azab yang pedih baik di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Wahai tuan dan puan, bersegeralah mencari pertaubatan, dengan menegakkan keadilan, dengan memohon maaf atas kekhilafan... ....
Kami mengingatkan kalian, karena jika terus berlaku zolim, betapa mengerikannya azab Alloh bagi orang yg suka mem fitnah dan tak berlaku adil....
Karena khawatirnya kelak, bagi siapa saja yang ikut menjadi bagian mengkriminalisasi para pendakwah dengan kemasan hukum, ketika suara azan di sandingkan dengan gonggongan anjing,.. maka jangan sampai kelak menjelang sakratul maut itu, tidak ada kemampuan untuk menyebutkan Nama Alloh, tidak ada kemampuan mendengar lafaz lafaz Alloh sebagaimana yang ada pada lantunan adzan ...
Ambillah pelajaran dari Mustafa Kemal Artarktuk yang matinya dihinakan karena kezolimannya....Bahkan Bumi pun tak mau menerima jasadnya karena kedurhakaannya..
Bagi kalian emak emak militan, kalian telah menjadi konduktor perjuangan... teruslah berdakwah dan berjuang wahai emak emak mujahidah dalam mencari keadilan... dekatlah selalu dalam poros perjuangan Islam, jangan pernah bosan, apalagi futur...sebagaimana ibu yang tulus setia menjaga anak anaknya, sebagaimana seorang ayah yang senantiasa berjuang, bekerja keras untuk keluarganya, ikhlas kata kuncinya...
Bersabarlah bunda, bersabarlah emak emak militan, bersabarlah wahai Mujahidah pejuang...
ingatlah Cahaya kemenangan itu sudah didepan mata, akan ada panen raya...tentulah para mujahid dan Mujahidah pejuang yang akan memanennya... Tentu hanya karena, Dari dan Untuk Allh semata...
Salam pencari keadilan
AllhuAkbar!!!!