Ongen Latuihamallo Saksi Kunci Pembunuhan Munir Tewas di Mobil, Suciwati: Usut Tuntas

 



Jum'at, 16 September 2022

Faktakini.info, Jakarta - Kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir Said Thalib, genap berusia 18 tahun pada 7 September 2022 lalu. Munir tewas dibunuh dengan cara diracun saat melakukan penerbangan ke Belanda.

Sejumlah pihak telah coba diperiksa dalam upaya mengungkap dalang kasus Munir. Salah satu orang yang dianggap saksi kunci adalah Ongen Latuihamallo.

Mengutip laporan Majalah Tempo edisi 8 Desember 2014, penemuan ini bermula dari keterangan saksi lainnya bernama Asrini Utami Putri, salah satu penumpang kelas bisnis Garuda Indonesia rute Jakarta-Amsterdam, yang juga ditumpangi oleh Munir.

Ia mengaku melihat seorang pria berambut gondrong sebahu dan berkumis tengah berbincang bersama Munir dan Pollycarpus di The Coffee Bean & Tea Leaf, Nexus Lounge, Bandar Udara Changi, Singapura. Menurutnya, mereka ketika itu tengah menyantap sesuatu.
Keterangan Asrini tidak ditindaklanjuti karena hasil forensik ketika itu menyebutkan racun arsenik yang menewaskan Munir masuk lewat makanan saat di atas pesawat.

Setelah tiga tahun, hasil forensik terbaru memperkirakan racun tersebut masuk ke tubuh Munir pada waktu ia transit di Singapura. Asrini pun dimintai keterangan kembali terkait pria berambut gondrong dan berkumis itu.

Usai dilakukan penyidikan, terungkap pria berambut gondrong dan berkumis yang dimaksud bernama Ongen Latuihamallo. Ongen kemudian diketahui merupakan seorang penyanyi pop pada medio 1980-an.

Ia telah menciptakan sejumlah lagu dan pernah merambah ke musik rohani untuk gereja. Pria yang kerap manggung di Belanda ini juga merupakan paman dari penyanyi kondang Glenn Fredly.

Ongen disebut bertolak ke Indonesia pada 30 Maret 2007 untuk menjalani pemeriksaan selama emopat hari di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya. Sempat pulang ke Belanda pada 4 April 2007 untuk memenuhi undangan sejumlah gereja disana, Ongen kembali lagi ke tanah air pada 20 April 2007 melalui Kuala Lumpur, Malaysia. Dua penyidik telah menunggunya disana.

Ketika Ongen dan kedua penyidik tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, terjadi suatu insiden yang melibatkan dua pria. Kepada Tempo, salah seorang penyidik mengatakan dua pria tersebut berupaya merebut Ongen dari tangan polisi. “Sempat terjadi tarik-menarik,” katanya. Akibat itu, Ongen dan keluarganya masuk perlindungan saksi dengan pengamanan ketat.

Pada 2 Mei 2012, Ongen Latuihamallo meninggal saat menyetir mobil di kawasan Blok M, Jakarta Selatan yang disebut akibat serangan jantung. Kematiannya itu terasa janggal karena pihak keluarga menyebut Ongen tidak punya riwayat serangan jantung. Hingga kini, kematiannya masih mengundang tanda tanya.

Istri aktivis hak asasi manusia almarhum Munir Said Thalib, Suciwati, menyarankan keluarga Raymond "Ongen" Latuihamallo mengusut kematiannya. Sebab, menurut anak Ongen, ayahnya tidak memiliki riwayat penyakit jantung.

Meninggalnya Ongen yang disebut karena serangan jantung ini juga menimbulkan pertanyaan bagi Khoirul. Sebab, saksi kasus Munir lainnya, Bijah Subiyakto yang mantan Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN), juga meninggal

Foto: Ongen Latuihamallo 

Sumber: tempo.co