Tolak Timnas Israel, Ketua DPD: Mereka Mainnya di Singapura Saja
Selasa, 20 September 2022
Faktakini.info, Jakarta - Menyikapi rencana kedatangan Tim nasional sepak bola Israel ke Indonesia pada tahun 2023 mendatang, Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) terus mengajak berbagai elemen anak bangsa untuk melakukan gerakan penolakan.
Teranyar, KISDI bersama MER-C (Medical Emergency Rescue Committee), AWG (Aqsa Working Group) dan BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia) mengajak Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk menolak rencana kehadiran timnas Israel ke Indonesia.
Ketua KISDI HM Mursalin bersama Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad bersama jajaran tim diterima Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti.
Pertemuan digelar di Gedung DPD RI, Komplek Parlemen RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (16/9/2022).
Ketua KISDI HM Mursalin menyatakan, gerakan penolakan harus diupayakan sejak sekarang, meskipun perhelatan acara dilaksanakan tahun depan.
“Kita upayakan sejak sekarang melakukan penolakan, rakyat menolak, DPR menolak, DPD menolak, agar mereka (timnas Israel) tidak bisa datang ke Indonesia,” ujar Mursalin.
Ia mengatakan, KISDI diresmikan oleh “Bapak NKRI” Mohammad Natsir saat pendiriannya. “Pak Natsir sangat peduli dengan Palestina karena salah satunya menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia,” jelas Mursalin.
Karena itulah, kata Mursalin, atas dasar pembelaan terhadap Palestina dan juga berdasarkan konstitusi bahwa keberadaan penjajah harus ditolak.
Seperti diketahui, sejak Juni 2022 lalu, KISDI bersama MER-C dan lembaga lainnya melakukan konferensi pers menyatakan penolakan tersebut.
Sejak saat itu, lembaga tersebut aktif mendatangi berbagai pihak untuk untuk melakukan gerakan penolakan kehadiran Timnas Israel ke Indonesia.
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberikan solusi terkait penolakan sejumlah organisasi kemanusiaan terhadap kedatangan timnas U-20 Israel di Indonesia untuk mengikuti Piala Dunia U-20 tahun 2023.
LaNyalla menyarankan pertandingan yang melibatkan timnas Israel digelar di negara terdekat, misalnya di Singapura.
Solusi itu disampaikan LaNyalla saat menerima beberapa organisasi kemanusiaan Indonesia yang concern terhadap persoalan Palestina, antara lain MER-C, AWG, KISDI dan BSMI di Ruang Delegasi Lantai 8, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Jumat (16/9/2022).
Hadir Ketua Presidium MER-C Indonesia, Sarbini Abdul Murad, Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG) M. Ansorullah, HM Mursalin (KISDI), Taufik Hidayat (LPPI), Bima Pradana (BSMI), Rima Manzanaris (Manager Operasional MER-C) dan Bayu E.K (BSMI) Ketua DPD RI didampingi Staf Khusus Ketua DPD RI Sefdin Syaifudin dan Togar M Nero.
Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad meminta dukungan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti agar pemerintah menolak kedatangan timnas U-20 Israel.
“Pertama spiritnya adalah Israel merupakan negara pelanggar hak asasi manusia dan penjajah bangsa Palestina. Ini tentu bertentangan dengan hukum internasional. Bertentangan juga dengan tujuan negara kita yang ingin mewujudkan perdamaian di muka bumi ini dan menolak segala bentuk penjajahan,” katanya.
“Selain itu, antara Indonesia dan Israel juga tidak punya hubungan diplomatik, sehingga sudah seharusnya tidak mengeluarkan visa bagi mereka,” imbuh Sarbini.
Lanjutnya, kehadiran Israel melukai perjuangan negara ini dalam hal kemanusiaan. Jika Israel sampai ke tanah air dan bisa bertanding, artinya sia-sia saja kerja para pegiat kemanusiaan di Palestina.
“Makanya kami minta Pak LaNyalla untuk surati Presiden agar kita tidak berikan visa ke Israel. Sebagai bentuk komitmen menentang pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Israel terhadap Palestina yang masih terjadi hingga saat ini,” papar dia.
HM Mursalin dari Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) berpendapat sama. Menurutnya penolakan terhadap Timnas Israel merupakan amanat Konstitusi.
“Kita tahu Indonesia sangat cinta sepakbola, tapi kecintaan Indonesia akan perdamaian di Palestina semoga jadi pertimbangan juga bagi bangsa ini,” ucapnya.
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menerima aspirasi tersebut. Namun dia mengingatkan bahwa di sepakbola atau sport mempunyai aturan tersendiri atau Lex Sportiva dan itu tidak bisa diintervensi.
“Win-win solution-nya setelah drawing nanti, semoga pot-nya Indonesia beda dengan Israel, sehingga grup Israel bisa melakukan pertandingan di negara terdekat Indonesia. Artinya secara sport, pertandingan jalan, sedangkan secara kemanusiaan dan hubungan diplomatik dengan Palestina juga terjalin baik,” kata pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI itu.
Ditambahkan LaNyalla, DPD RI secara konstitusi lebih spesifik menyuarakan kepentingan daerah. Namun soal perdamaian dan ketertiban dunia sesuai tujuan negara, seperti soal penjajahan di Palestina, dirinya sudah sering menyuarakan.
LaNyalla berjanji akan meneruskan aspirasi tersebut ke pemerintah, dalam hal ini Presiden, Kemenlu dan Kemenpora.
Sumber: suaraislam.id