(Video) Aksi Demo Marak di Sumedang, Medan, Aceh dan Yogyakarta, Menolak Kenaikan Harga BBM
Selasa, 13 September 2022
Faktakini.info, Jakarta - Aksi menolak kenaikan harga BBM terus meluas di berbagai daerah.
Di Sumedang hari ini Selasa (13/9/2022) masyarakat melakukan aksi di depan Gedung DPRD Kab.Sumedang tolak kenaikan BBM dan usut tuntas KM50 serta kasus Sambo, yg di hadiri dari semua elemen Masyarakat dan Ormas di wilayah Sumedang.
Selain itu, DPW FPI Medan juga menghadiri aksi penolakan kenaikan harga BBM di Medan, Sumatera Utara. Dalam aksi ini Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi terjun mendatangi massa dari Aksi Bela Rakyat yang menggelar demonstrasi menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di depan Kantor Gubernur Sumut, Medan, Senin (12/9).
Dia langsung naik ke atas mobil komando. Dalam kesempatan itu, Edy mengatakan tidak melarang massa melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM.
"Tadi saya mendengar pakai hati, saya sudah tahu itu. Habis ini kalian meninggalkan tempat karena begitu banyak jalan jadi macet kalian bikin. Saya bukan melarang kalian melakukan menyampaikan pendapat, silakan, " ucap Edy di hadapan massa aksi.
Menurut eks Pangkostrad tersebut saat ini Indonesia, terutama Sumatera Utara, dalam kondisi yang tidak baik baik saja. Edy pun mengingatkan masyarakat agar membuat persiapan menghadapi situasi perekonomian yang semakin sulit.
"Yang pertama, Indonesia, Sumut bukan dalam kondisi baik-baik saja, untuk itu kita tahu diri semuanya, kita bersama-sama menghadapi ini. Lakukan pengiritan pengiritan pribadi baik yang kaya sampai yang miskin. Ini harus kita lakukan," ujar Edy.
Edy pun berjanji akan menyampaikan pesan massa aksi itu ke pemerintah pusat di Jakarta.
"Apa yang kalian sampaikan saya akan tulis. Saya akan laporkan sampai ke pusat, ke Jakarta sana, " urainya.
Edy juga mengingatkan massa agar menyampaikan aspirasi dengan santun dan tidak melakukan perusakan.
"Kalian menyampaikan tapi jangan merusak rusak walaupun ini belum selesai. Ini akan tetap menjadi tempat yang bagus. Selalu kita berdoa dan sudahi hari ini dan pahami betul kami akan memberikan informasi kepada rakyat, yang tidak boleh adalah memfitnah jangan sekali kali kita memfitnah, " sebutnya.
Edy juga sempat berguyon bahwa aksi unjuk rasa itu sekaligus keinginan masyarakat Sumut untuk bertemu dengannya.
"Kalau kalian tak demo, enggak ketemu juga kalian sama saya. Saya tahu ini kodenya mau ketemu saya. Saya sedang acara di DPRD saya izin meninggalkan tempat , karena saya ingin menerima kalian. Tapi setelah menerima ini, jangan lama lama panas kali emak-emak kasihan kali nanti. Bapak/ibu sekalian saya terima ini, saya akan menindaklanjuti ini. Saya minta ini tidak berbicara politik, "kata dia.
Sebelumnya, massa aksi meminta Edy Rahmayadi menyampaikan tuntutan mereka ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) .
"Bahwa amanah konstitusi telah mewajibkan pemerintah untuk melindungi, menyejahterakan dan memakmurkan rakyat, " ucap koordinator aksi, Indra Buana Tanjung di lokasi.
"Kebijakan ini tentu saja berimbas negatif bagi kemakmuran masyarakat Indonesia sebagai mana amanat konstitusi. Kami ingin agar tuntutan kami disampaikan ke Presiden Jokowi. Kenaikan harga BBM ini sangat berimbas terhadap kehidupan kami. Rakyat miskin semakin miskin karena kenaikan harga BBM, " imbuhnya.
Dalam aksi unjuk rasa itu, massa yang mayoritas emak-emak datang membawa spanduk dan atribut berisi tuntutan mereka.
Sementara itu di Lhokseumawe Aceh, Ratusan massa dari Aliansi Bela Rakyat (ALBAR) Ulama, Persatuan Alumni 212 (PA 212), dan Front Persaudaraan Islam (FPI) serta elemen lainnya yang tergabung dalam Aliansi Bela Rakyat(ALBAR) mendatangi kantor DPRK Lhokseumawe, Selasa (13/9/2022) untuk mengikuti Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM.
Abi Mujahidin mengutarakan "Tiga tuntutan rakyat atau Tritura: satu, turunkan harga BBM: dua, turunkan harga-harga, tiga, tegakkan supremasi hukum.
Parlok dan Parnas harus berani menampung aspirasi rakyat, harus tegas menolak kenaikan BBM yang sangat merugikan rakyat, semua bahan pokok harganya pada melambung, dan mengakibatkan rakyat jadi sengsara , jangan ketika mau pemilu baru mendatangi rakyat, ketika rakyat susah kalian tidak menghiraukannya.., kalau kalian tidak sanggup membela rakyat, ngapain duduk di partai, lebih bagus undurkan diri dari partai.
Menaikan harga BBM sama saja menyengsengsarakan rakyat, dan juga sebuah keZaliman yang luar biasa, kepada presiden ri dan dpr ri harus segera menurunkan harga bbm, ujar Abi Mujahidin
Ketua Korlap ALBAR juga mengatakan, kalau memang jokowi tidak sanggub lagi memimpin rakyat, lebih baik mundur, jangan terus menerus menzalimi rakyat kecil, apalagi dengan menaikan harga BBM, sudah cukup rakyat menderita dulu dengan pandemi, ujar Tgk Andhika.
Hari ini kami datang hanya dengan jumlah massa ratusan, tapi apabila pemerintah daerah dan pusat tidak menanggapi tuntutan rakyat untuk segera menurunkan harga BBM, kami akan datang dengan massa lebih bnyak lagi, bahkan bisa Ribuan, ujar Tgk.Khairul selaku pembawa acara.
Tgk. Wali dan Tgk Iskandar selaku perwakilan daerah masing2 juga mengatakan, JOKOWI segera turunkan harga-harga, segera turunkan harga bbm, dan tegakkan supremasi hukum, hukum jangan tajam kebawah dan tumpul ke atas, para pejabat daerah jangan asyik dengan proyeknya, ayo kita turun bersama warga untuk menolak kenaikan BBM, kalau presiden tidak lagi di percayai rakyat, maka presiden wajib mundur.
Ketua DPRK Kota Lhokseumawe juga berjanji akan menyurati presiden jokowi yang bahwasanya DPRK Kota Lhokseumawe bersama rakyat aceh menolak kenaikan harga BBM. Alhamdulillah seluruh rangkaian aksi berjalan lancar dan sukses.
Alhamdulillah aksi berjalan lancar dan sukses.
Sehari sebelumnya sejumlah personel Kepolisian Polres Aceh Barat mengamankan mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Senin (12/9/2022).
Pihak kepolisian mengamankan delapan mahasiswa yang diduga sebagai provokator aksi yang menyebabkan kericuhan karena dianggap tidak menghargai kesepakatan bersama.
Di tempat lain, Massa pengemudi ojek daring yang tergabung dalam Forum Ojol Yogyakarta menggeruduk Gedung DPRD DIY, Kota Yogyakarta, Senin (12/9).
Mereka menyuarakan protes atas kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Para pengemudi ojol yang berunjuk rasa merupakan gabungan dari berbagai paguyuban driver se-DIY. Mereka menamakan dirinya Forum Ojol Yogyakarta.
"Hari ini yang ikut sekitar dua ribuan," kata Ketua Paguyuban Driver Gojek Jogja (Pagodja) Agus Suwito, di Gedung DPRD DIY, Senin siang.
"Kami meminta harga BBM untuk diturunkan. Karena setiap hari kami menggunakan BBM dan kenaikan harga BBM ini sangat luar biasa," sambungnya.
Forum Ojol Yogyakarta mengaku keberatan atas kebijakan pemerintah ini yang dirasa menambah beban pengeluaran para pengemudi ojek online.
"Karena kenaikan dari BBM 30 persen, sedangkan kenaikan aplikator hanya 15 persen, itu maksimal. Maka tiap hari kami harus mengeluarkan biaya tambahan untuk bisa menyelesaikan tugas kami sebagai driver," terangnya.
Para pengemudi ojol menyuarakan lima tuntutan dalam aksi kal ini. Pertama adalah penolakan kenaikan harga BBM yang apabila kebijakan itu tidak dicabut, maka mereka menuntut diberikan bantuan subsidi.
Kedua, menuntut pencabutan izin usaha aplikator yang tak mematuhi regulasi. Ketiga, adanya pemerataan tarif untuk seluruh aplikator dan seluruh pelayanan aplikasi, serta merujuk pada keputusan Kemenhub nomor KP 667 tanggal 7 September 2022.
"Keempat kami minta pemerintah membentuk payung hukum untuk driver ojol," ujarnya, "Serta kelima wujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh driver online Indonesia."
Nur Eka Jayanti, salah seorang peserta aksi berharap tuntutan para ojol ini bisa didengar oleh pemerintah. Terlebih, menurutnya, kenaikan tarif dari aplikasi tidak signifikan dan tidak sebanding dengan harga BBM untuk saat ini.
"Harapannya pemerintah mengkaji ulang kenaikan BBM dan kenaikan tarif. Karena kenaikan tarif dibuat sebelum ada kebijakan kenaikan BBM," katanya.
Eka mengklaim kondisi kesejahteraan para ojol sudah sedemikian sulit saat pandemi Covid-19 melanda. Kini diperparah dengan kenaikan tarif BBM.
"Sehari dapat Rp50 ribu atau Rp100 ribu saja susah," keluhnya.
Sumber: cnnindonesia.com dan lainnya
Foto:
Medan:
Klik video:
Medan:
Sumedang:
Aceh:
Medan: