Salman Rushdie Penista Agama Islam Kini Buta Sebelah dan Lumpuh Satu Tangannya

 




Senin, 24 Oktober 2022

Faktakini.info, Jakarta - Serangan brutal yang menimpa  penulis Salman Rushdie pada Agustus 2022, mengakibatkan warga negara Inggris kelahiran India itu harus kehilangan satu penglihatannya dan kelumpuhan pada sebelah tangannya.

"Dia kehilangan satu matanya," kata seorang agen yang berbasis di New York kepada surat kabar Spanyol El Pais, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (23/10).

"Dia memiliki tiga luka serius di lehernya. Satu tangannya lumpuh karena saraf di lengannya terputus," tambah agen itu.

Menurutnya, serangan itu begitu sadis. Penyerang meninggalkan 15 luka tusukan di dada Rushdie.

Agen itu menolak untuk menceritakan apakah Rushdie masih di rumah sakit.

"Saya tidak bisa memberikan informasi tentang keberadaannya. Dia akan hidup... Itu yang lebih penting," katanya.

Penulis kontroversial itu menghadapi ancaman pembunuhan selama bertahun-tahun setelah bukunya yang berjudul  'The Satanic Verses' pada 1988 mengguncang dunia.

Umat Islam di seluruh dunia menganggap buku itu sebagai penghujatan.

Penyerangnya, Hadi Matar, 24 tahun,  mengaku tidak bersalah atas percobaan pembunuhan.

Rushdie ditikam saat berpidato di Chautauqua Institution di Negara Bagian New York pada 12 Agustus. Saat itu, Rushdie akan memberikan pidato tentang bagaimana AS telah menjadi surga bagi para penulis.

Rushdie diterbangkan ke pusat trauma lokal dan memakai ventilator.  Ia harus menjalani beberapa jam operasi.

Menurut dokter, Rushdie menderita kerusakan hati dan putus saraf di lengan dan mata. 

Foto: Salman Rushdie 

Sumber: rmol.id