Tangkap Agen Intelijen Israel Mossad, Polisi Malaysia Menuai Pujian

 




Selasa, 25 Oktober 2022

Faktakini.info, Jakarta - Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri Yaakob masih menunggu laporan lengkap soal penangkapan agen intelijen Israel Mossad oleh polisi. Dia tak ingin terburu-buru menyampaikan pernyataan sehingga menunggu laporan dari kepolisian, Dewan Keamanan Nasional (NSC), serta otoritas terkait lainnya.

Laporan media Malaysia sebelumnya mengungkap, seorang pria Palestina diculik oleh warga Malaysia yang direkrut oleh Mossad pada akhir September lalu. Sehari kemudian polisi mengungkap kasus tersebut dan menangkap pelaku.

“Kita tunggu sampai bertemu IGP (Inspektur Jenderal Polisi Acryl Sani Abdullah Sani), Dirjen NSC, dan instansi terkait lainnya. Saya akan mendapat laporan tentang ini," kata Ismail, dikutip dari The Star, Jumat (21/10/2022).

Lebih lanjut Ismail menegaskan Malaysia adalah negara yang aman bagi warga mana pun, sehingga tak perlu khawatir.

Seperti diberitakan Kepolisian Malaysia menangkap warga lokal yang direkrut agen intelijen Israel setelah menculik seorang warga Palestina pada 27 September lalu. Korban diketahui pria 31 tahun yang dibekap di Hulu Langat, Selangor. Korban penculikan merupakan seorang warga Jalur Gaza. Dia menjadi target Mossad atas tuduhan memiliki kaitan dengan Hamas, kelompok perjuangan Palestina. 

Diketahui, pria tersebut diinterogasi oleh dua orang Israel melalui video. Selain itu dia juga dianiaya oleh pelaku penculikan.

Dalam pengembangan kasus, polisi menangkap 18 orang lainnya yakni antara 29 September sampai 4 Oktober. Mereka ditangkap dalam operasi terpisah di Kuala Langat, Ampang, Beranang di Selangor serta Malaka.

Semuanya telah menjalani sidang dakwaan pada 14 Oktober dengan tuduhan melakukan penculikan terhadap seorang warga Palestina di Jalan Mayang. Mereka dijerat Pasal 3 Undang-Undang Penculikan Tahun 1961 serta Pasal 34 KUHP.

Warga Palestina mengucapkan terima kasih atas kesuksesan polisi Malaysia ini.

Sumber: inews.id