(Video) Usai Membunuh, Oknum Pendeta Rudolf Tobing Terekam CCTV, Cengengesan

 



Jum'at, 21 Oktober 2022

Faktakini.info, Jakarta - Pembunuhan perempuan yang mayatnya dibungkus plastik dibuang di Kalimalang, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi bikin heboh. Pasalnya, pelakunya  terekam kamera CCTV. Nah, rekaman beberapa detik itu viral di media sosial. Dalam rekaman CCTV yang diunggah di Instagram dengan akun @infia_fact, pria botak itu terlihat masuk ke dalam lift di sebuah apartemen di kawasan Pramuka, Jakarta Timur. Dia membawa troli sarat muatan, termasuk tas besar dan bantal.

Pelaku yang mengenakan kaus dan celana pendek itu tampak santai ketika mendorong troli masuk ke dalam lift. Dia  terlihat tersenyum dan tenang ketika ada seseorang yang masuk ke dalam lift.

Unggahan rekaman CCTV ini mendapat tanggapan dari netizen. Mereka menganggap pelaku pembunuhan tersebut sebagai psikopat.

"Senyumnya horror banget kek film" psikopat ," tulis akun @imelda1494.

Pelaku yang diduga membunuh dan membuang mayat perempuan di Kota Bekasi ini juga dinilai sadis. "Sadis!!! Orang model gini bener2 sangat MENGERIKAN!!! BISA2 NYA dia santuyyyy," kata @pian.ecko.

"ramah ga selalu baik, ternyata ramah untuk menutupi sesuatu juga ya," tulis salah satu netizen diunggahan akun Instagram Bekasi24jam

"Pro bangeeet, ga ada ekspresi panik , takut atau cemas," sambung akun lainnya. "psikopat banget," tambung netizen.

"Serem bgt anjir senyumannya," tulis akun lainnya.

 

Seorang Pendeta

Dari penelusuran Surabaya Pagi, pelaku psikopat ini ternyata seorang pendeta bernama Rudolf Tobing. Hal ini bisa dilihat dari akun instagramnya @rudolfotobing_. Di sana pelaku rutin memposting kesehariannya yang rata-rata bernuansa keagamaan. Akun  ini pun menjadi jujugan netizen untuk menyumpahi pelaku di kolom komentar.

Sebelumnya, sesosok mayat terbungkus plastik hitam ditemukan oleh penjual kopi di Jalan Inspeksi Kalimalang, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi pada Senin (17/10) sektar pukul 21.00 WIB.

Identitas korban yang diketahui berjenis kelamin perempuan ini akhirnya terungkap, yakni berinisial AYR (36) dan tercatat sebagai warga Pulogebang, Jakarta Timur.

"Nah identitas sudah diketahui dan keluarga sudah kita hubungi yaitu berasal dari Jakarta Timur. Pekerjaan karyawan swasta," ucap Kapolres Metro Bekasi Kombes Hengki, Selasa (18/10).

Polisi juga memastikan AYR sebagai korban pembunuhan. Karena di bagian mulutnya terdapat bercak darah.

Tidak berselang lama, polisi menangkap seorang pria yang diduga sebagai pelaku pembuang mayat AYR pada Selasa (18/10) siang. Pria berinisial R (36) ditangkap di Kawasan Pondokgede, Kota Bekasi.

Dari keterangan Hengki Haryadi, R adalah pelaku tunggal pembunuhan dan melakukan aksi kejinya di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Timur.

R juga yang kemudian membuang korban dengan dibungkus plastik dan dilakban warna hitam ke bawah tol Becakayu, Kota Bekasi.

Menurut keterangan pihak kepolisian, R ditangkap saat hendak menjual laptop milik korban. "Ditangkap saat akan menjual laptop milik korban," kata Kombes Hengki Haryadi.

Menurut Kombes Hengki Haryadi, dugaan sementara ialah sakit hati. R sendiri merupakan rekan kerja korban.


Peristiwa sadis ini menurut keterangan Kombes Hengki berawal saat pelaku R mengajak korban untuk ke apartemen. Di sana, pelaku mengajak ngobrol korban soal podcast. "Jadi korban dengan tersangka ini rekan kerja. Tersangka mengajak korban ke apartemen. Setibanya di apartemen, mereka ngobrol soal podcast," ucap Hengki kepada awak media.

Hengki menyebut bahwa dari obrolan itu, tersangka R diduga sakit hati karena ucapan korban.

Akan tetapi, menurut keterangan dari Kombes Hengki bahwa tim penyidik masih menggali motif tersebut. Hal ini lantaran barang korban dibawa tersangka. "Kami masih menggali soal motif. Keterangan sementara karena sakit hati, tetapi masih kami dalami karena ada barang-barang korban yang diambil," ungkap Kombes Hengki.


Rekaman CCTV

Rekaman CCTV di lift apartemen di Jakarta Timur memperlihatkan detik-detik pelaku pembunuhan AYR yang jasadnya ditemukan di bawah tol Becakayu, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Dari rekaman CCTV terlihat tersangka R dengan tumbuh gempal dan berkepala plontos memasuki lift dengan menggunakan troli yang berisi kantong plastik besar, serta sejumlah barang lainnya.

"Tersangka R juga terlihat santai dan melempar senyuman kepada pria yang ada di dalam lift tersebut," tulis unggahan caption video Bekasi24jam.

Sebelumnya, dari hasil penyelidikan sementara, pihak kepolisian juga menyebut adanya mobil minibus yang terekam CCTV berada di lokasi pembuangan mayat.

Dari rekamanan CCTV ada sebuah kendaraan mini bus yang diduga sebagai pelaku pembuang mayat itu. “Ada beberapa titik CCTV yang mengarah kepada kendaraan yang digunakan pelaku,” kata Herman.

Dari rekaman CCTV pihaknya memfokuskan kesebuah merk mini bus yang diduga sebagai pelaku, “Iya kurang lebih Avanza putih,” ungkap Kapolsek Pondok Gede Kompol Herman.

Banyak warganet membagikan sosok tersangka yaitu Rudolf Tobing dengan akun Instagram @rudolftobing_

Sosok yang diduga sebagai tersangka ini mengunggah post Instagram terakhir berupa jadwal ibadah Minggu Raya 26 Juni 2022.

Banyak warganet yang menyimpulkan bahwa tersangka adalah pendeta muda atau pelayan firman.

Akun Twitter @timmymalachi menuliskan bahwa tersangka pembunuhan ini adalah pendeta muda di bawah pendeta yang mendukung Ferdy Sambo.

Pembunuhnya pendeta muda di bawah pendeta yang mendukung Sambo, korbannya penari juga jemaat pendeta pendukung Sambo.

Udah baik korban memberi pinjaman hutang 30jt malah berakhir dibunuh. RIP Icha. https://t.co/aeZA6X0XL5


Sementara korban adalah seorang penari yang juga jemaat pendeta pendukung Ferdy Sambo.

"Pembunuhnya pendeta muda di bawah pendeta yang mendukung Sambo, korbannya penari juga jemaat pendeta pendukung Sambo.

Udah baik korban memberi pinjaman hutang 30jt malah berakhir dibunuh. RIP Icha."

Pendeta yang disebut mendukung Sambo sendiri banyak yang menyebut sosok pendeta Gilbert Lumoindong, seorang pendeta terkenal dari Gereja Bethel Indonesia (GBI).

Berdasarkan pengamatan di media sosialnya, pelaku sering mengisi pelayanan sebagai pelayanan firman. Dalam instagramnya terlihat ia sering memberikan kotbah di dalam dan luar gereja.

Akun Instagramnya pun diserang banyak netizen.

Sumber: surabayapagi.com, law-justice.co

Klik video: