Bendera Merah Putih Berkibar, Massa Aksi Reuni 411 Nyanyikan Lagu Indonesia Raya

 


Jum'at, 4 November 2022

Faktakini.info, Jakarta - Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR)  menggelar Aksi Bela Rakyat (AKBAR) 411 pada Jumat 4 November 2022 di Jakarta, mulai ba'da sholat Jum'at. Aksi dipusatkan di Patung Kuda Monas, Jakarta Pusat dan sekitarnya. Aksi ini disebut juga Aksi GNPR Jilid 4.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Muhammad bin Hussein Alatas, Ketua DTN PA 212 KH Abdul Qohar Al-Qudsy, Ketua GNPF Ulama Syech Yusuf Muhammad Martak serta para Ulama, Habaib, Tokoh dan lainnya.

Aksi ini dihadiri puluhan ribu massa. Ribuan diantaranya melakukan konvoi bersama mobil komando dari masjid Istiqlal menuju Patung Kuda Monas usai Sholat Jum'at  Yel-yel "Jokowi Mundur... Jokowi Mundur..." menggema serta Spanduk dan poster menyerukan Jokowi mundur juga dibawa oleh para peserta aksi.

Setelah pembacaan Ratibul Haddad, pukul 14.45 WIB massa menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dengan penuh semangat. Bendera merah putih dan bendera Tauhid dikibarkan oleh peserta aksi.

Dalam pernyataan sikapnya, pertama GNPR mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bahu membahu melaksanakan hak check and balance terhadap jalannya pemerintahan melalui antara lain aksi turun ke jalan sebagai konsekuensi negara berdemokrasi sesuai amanat konsitusi.

Hal itu tertuang dalam Pasal 21 Deklarasi Universal HAM 10 Desember 1948 yang telah diratifikasi oleh UU No 39/1999 bahwa setiap orang berhak untuk turut serta dalam pemerintahan negerinya sendiri dan kemauan rakyat harus menjadi dasar kekuasaan pemerintah.

Kedua, bahwa Pasal 28 E ayat (3) UUD 1945 jelas menegaskan dan menjamin hak rakyat dan masyarakat untuk berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.

Ketiga, bahwa GNPR dan rakyat telah beberapa kali turun ke jalan menyuarakan aspirasi rakyat atas berbagai kebijakan dan keadaan yang ditimbulkan oleh pemerintah yang harus segera dibenahi dan diperbaiki untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik namun seluruh aspirasi tersebut tidak pernah digubris dan diindahkan.

“Maka dari itu kami berpendapat dan meyakini bahwa hal ini dikarenakan gagalnya pemerintahan yang dikepalai oleh yang terhormat Presiden Joko Widodo dalam membawa kehidupan rakyat ke arah yang lebih baik dalam kondisi saat ini,” kata Panglima GNPR 411 Ustaz Slamet Maarif dalam pernyataan sikapnya, Kamis (3/11/2022).

Oleh karena itu, dalam poin keempat pernyataan sikap tersebut, GNPR menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur dari jabatannya.

“Kami menuntut yang terhormat Presiden Joko Widodo dengan legowo untuk mundur sesuai Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang etika Politik dan Pemerintahan,” ungkap Slamet.

Poin kelima, GNPR menilai bahwa permintaan tersebut logis serta suatu hal yang lumrah dalam kehidupan berdemokrasi dan dilindungi.

"Oleh karena itu sekali lagi kami mengajak segenap elemen bangsa yang cinta tanah air dan bangsa untuk turun ke jalan pada hari Jumat esok guna menyampaikan aspirasi mulia ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kita sebagai rakyat atas masa depan bangsa dan anak cucu kita, diharapkan pada aksi damai esok berjalan lancar dan selalu dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa,” tandas pernyataan GNPR.

Dalam pernyataan sikap tersebut tercantum para Presidium GNPR, mereka adalah Habib Muhammad Al-Atthas, Yusuf Muhammad Martak, KH Abdul Qohar, Abdullah Hehamahua, Marwan Batubara, Brigjen (Purn) Poernomo, Ustazah Nurdiati Akma, Buyung Ishak, Ibrahim, Aziz Yanuar dan Basir Bustomi.

Seperti diketahui, sejak pemerintahan mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi, berbagai lapisan masyarakat melakukan aksi turun ke jalan. Mereka menyatakan aspirasi yang tak jauh berbeda yaitu menolak kenaikan harga BBM.

Massa buruh, mahasiswa, dan beberapa elemen masyarakat sudah menggelar aksi demo di depan gedung DPR, sekitar Istana Negara, dan berbagai daerah lain di Indonesia.

Aksi GNPR Jilid 3 telah digelar di area silang Monas Barat Daya atau Patung Kuda Monas pada hari Senin (10/10) dengan Tiga tuntutan rakyat atau Tritura: satu, turunkan harga BBM: dua, turunkan harga-harga; tiga, tegakkan supremasi hukum. Aksi berlangsung damai dan tertib dihadiri ribuan massa. 

Tuntutan Aksi GNPR Jilid 4 ini sama dengan tuntutan Aksi Akbar GNPR Jilid 1 (12/9), Jilid 2 (23/9) dan Jilid 3 (10/10).