Jokowi Jadikan Indonesia Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi China?

 




Jum'at, 11 November 2022

Faktakini.info 

*JOKO WIDODO MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI BENTENG PERTAHANAN EKONOMI CHINA?*

Oleh: *Ahmad Khozinudin*

Sastrawan Politik



Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggalang dukungan China untuk menghadapi ketidakpastian global karena 'badai sempurna' (the perfect storm). Upaya itu diklaim untuk mencegah krisis ekonomi global agar tak menjalar ke kawasan ASEAN.


"Sebagai mitra komprehensif strategis, ASEAN dan RRT (Republik Rakyat Tiongkok) harus pastikan hal tersebut tidak terjadi," 


Demikian, ungkap Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-RRT ke-25 yang digelar secara langsung di Phnom Penh, Kamboja, seperti dikutip dari keterangan resmi pada Jumat (11/11).


Pernyataan Joko Widodo ini justru akan memastikan, Indonesia akan menjadi pemasok bahan baku industri China sekaligus menjadi pasar bagi produk-produk China. Dalam situasi sulit seperti ini, China tidak saja berusaha mengembalikan kapasitas produksi industri China agar pertumbuhan ekonomi China bangkit. China juga butuh pasokan bahan baku dan pasar untuk membuang produknya.


Indonesia dengan SDA yang melimpah, akan menjadi supplier bahan baku industri China yang murah. 280 juta penduduk Indonesia, juga menjadi market penting bagi produk China.


Sebagaimana diketahui, Nilai Perdagangan Bilateral China-Indonesia Tembus Rp 16,97 Triliun. Nilai perdagangan bilateral antara China dan Indonesia mencapai USD 1,1 miliar atau tembus Rp 16,97 triliun (asumsi kurs Rp15.432 ,5 per dolar AS) pada sembilan bulan di tahun 2022. Jumlah tersebut meningkat 29 persen secara tahunan (yoy). 


Pada tahun 2021, Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan transaksi perdagangan antara Indonesia dengan China menembus hingga US$90 miliar atau setara Rp1.278 triliun (kurs Rp14.207 per dolar). 


Penurunan nilai perdagangan China di tahun 2022 tidak lepas dari kondisi perlambatan ekonomi yang melanda China.


Mengutip Trading Economics pada Rabu (5/10/2022), pertumbuhan ekonomi China melambat atau hanya tumbuh sebesar 0,4 persen (year-on-year/yoy) pada kuartal II/2022. Angka tersebut jauh dibandingkan kuartal I/2022 yang tercatat sebesar 4,8 persen.


Untuk kembali memulihkan Ekonomi, China membutuhkan Indonesia. Baik untuk dukungan sumber daya alam, bahan baku industri dan pasar bagi produk China. Komitmen Joko Widodo menjadikan Indonesia mitra China tentu akan sangat membantu perekonomian China. Namun, bagaimana dampaknya bagi Ekonomi Indonesia? terutama dampak eksploitasi SDA secara brutal dan banjirnya pasar Indonesia oleh produk-produk China?


Entahlah, selama ini kehadiran eksploitasi SDA oleh perusahaan China yang memboyong TKA China hanya menimbulkan kesenjangan dan konflik sosial. Banjirnya produk China, juga memaksa sejumlah industri lokal gulung tikar dan terpaksa melakukan PHK. [].