Muhammadiyah Jatim Beli Gereja di Madrid Spanyol, Bakal Diubah Jadi Masjid

 




Kamis, 10 November 2022

Faktakini.info, Jakarta - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur berencana membeli sebuah gereja di Madrid, Spanyol. Rencananya, gereja itu akan diubah jadi masjid.

Seperti dilansir detik.com, menurut Ketua PWM Jatim, Dr KH Saad Ibrahim, gereja yang berencana dibeli itu berada di daerah Alcala, Madrid. Luas tanahnya sekitar 3.000 meter persegi dengan luas bangunan 4.000 meter persegi. Saat ini, proses perundingan tengah berjalan.

Saad mengatakan, rencana tersebut dimulai sejak Muhammadiyah berkunjung ke negeri itu pada pertengahan Oktober 2022 lalu.

Saat ini, gereja masih dipakai beribadah umat Kristiani setempat. Saat PWM Jatim mengunjungi lokasi gereja itu, misa masih ditunaikan oleh sekitar 15 warga setempat.

Mengembalikan Kejayaan Islam

Lalu apa motivasi PWM dengan rencananya ini? Jawabannya adalah, sebagai upaya untuk mengembalikan kejayaan Islam di Spanyol yang pernah terjadi berabad-abad lalu.

Seperti dilansir situs pwmu.co, Saad Ibrahim menyampaikan hal itu dalam Pengukuhan Dai Komunitas dan Launching dan Bedah Buku Dakwah Pencerahan Muhammadiyah di Tengah Komunitas Khusus yang digelar Lembaga Dakwah Khusus PWM Jawa Timur di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), pada Ahad (06/11/2022) lalu.

“Saya selalu berusaha mendengarkan apakah itu rektor apakah itu kepala sekolah, pimpinan ranting, pimpinan rumah sakit. Kalau menyampaikan apa yang sudah ada maka dia telah berhenti. Tapi kalau yang disampaikan adalah kemauan-kemauan, al-iradah al-kubra (kemauan besar), maka saya yakin bahwa yang dipimpinnya akan semakin dan semakin dan semakin besar,” ucap Saad seperti dikutip pwmu.co.

"Ada hal yang belum diceritakan oleh Pak Rektor, saya tadi membayangkan begini ya, andai kata kampus Umsida ini ada di Spanyol, saya membayangkan,” lantas dia mengutip Surat an-Naml 40, “Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari aI-Kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip…”

Saad mengandaikan jika kemampuan memindahkan bangunan tersebut saat ini masih ada akan diminta untuk memindahkan kampus Umsida ke Spanyol.

“Lalu yang di sini? Yang di sini gampang,” ujarnya

Saad lalu menjelaskan bahhwa PWM Jawa Timur saat ini sedang dalam proses negosiasi lahan tanah yang masih berdiri di atasnya sebuah gereja dengan luas tanah dan bangunan kurang lebih 3000-4000 meter.

“Insyaallah dalam konteks ini kita akan beli dan itu langsung direspon oleh dua universitas, yaitu Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan Universitas Muhammadiyah Surabaya,” terangnya.

Dia juga menginformasikan saat ini Universitas Muhammadiyah Surakarta akan membangun kampus di Korea.

“Dalam konteks istibaqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan) maka itu penting. Kenapa harus di Spanyol?,” ucapnya.

Saad lantas menceritakan bahwa belum lama ini 21 orang anggota rombongan Rihlah Peradaban PWM Jatim telah melakukan perjalanan selama sekitar 10 hari ke Turki dan ke Spanyol, di antaranya untuk melihat kondisi peninggalan Islam di sana.

“Kenapa kita harus memulai? Iya, karena peradaban Islam itu pernah menebar rahmat di kawasan Spanyol dengan berbagai peninggalan-peninggalannya yang sekarang ini menjadi aset terutama dalam konteks pariwisata,” paparnya.

“Di Cordoba itu salah satu kota saja, itu ada sekitar 800 masjid. Salah satunya Masjid Cordoba, yang itu hampir mirip dengan Masjid Nabawi, mungkin lebih besar. Tapi sekarang yang 800 tadi kira-kira tinggal nggak sampai sepuluh. Dan itu sudah diubah menjadi gereja, yang lain dihancurkan, sehingga kita nelongso,” kisahnya sambil terisak dan berhenti sesaat menahan suaranya yang bergetar.

“Kita masuk Masjid Cordoba, kenapa jadi seperti ini? Hilang semuanya. Ada kekejaman yang pernah terjadi, ada inkuisisi, ketika kekuasaan itu runtuh, tidak hanya orang Islam, tapi Yahudi juga, diusir, dibunuh,” ucapnya.

Oleh karena itu, menurut Saad saat ini umat Islam, terutama warga Muhammadiyah perlu memikirkan perjuangan dakwah Islam di luar Indonesia.

"Memang tidak terlalu memiliki makna besar, tapi bukankah kita diajarkan?,” ucapnya lantas mengutip Surat Maryam 26, “Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.”

Dia lantas berkomentar, “Ini kalau kita pakai logika, kita pakai pengalaman, nggak mungkin goyang pohon kurma itu. Kok Maryam, jenengan (Anda, red) yang paling kuat di sini, nggak akan goyang,” ucapnya diikuti gerr oleh seluruh hadirin.

Maka atas dasar seperti itulah menurut Saad umat Islam harus bersikap optimis, karena Allah lah yang akan membuat skenario.

“Boleh jadi melalui satu upaya, satu noktah, satu titik, suatu hari kemudian insyallah kita akan kembalikan itu kepada Islam,” kata dia.

Foto: Sebagian peserta Rihlah Peradaban PWM Jatim di depan Plaza de Toros. Menelusuri Jejak Peradaban Islam: Dari Madrid hingga Andalusi.a (Istimewa/PWMU.CO)

Sumber: detik.com/pwmu.co, suaraislam.id