PA 212: Ahok Dari Dulu Nggak Berubah, Selalu Ngeles dan Salahkan Orang

 




Jum'at, 11 November 2022

Faktakini.info, Jakarta - Sikap Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang cuci tangan dan buang badan atas kesalahan menaikkan harga BBM dianggap bukan hal baru yang dilakukan Ahok.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustaz Novel Bamukmin mengatakan, sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok sudah terbiasa menyalahkan orang lain.

"Bukan Ahok namanya kalau tidak ngeles dan menyalahkan orang, dari masih gubernur juga semua ketidakberesan pekerjaan orang lain bahkan warga yang selalu disalahkan," ujar Novel kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (8/11).

Ustadz Novel merasa heran, produk gagal dan gaduh seperti Ahok masih saja dipertahankan. Novel pun menduga, Ahok merupakan pemegang kartu mati rezim saat ini yang sudah tunduk dengan oligarki.

"Padahal banyak anak bangsa yang sangat berprestasi yang punya prinsip kuat tidak tunduk kepada oligarki atau penjajah gaya baru yang pantas memimpin di negeri ini, apalagi objek vital seperti Pertamina," kata Novel.

Novel berharap, Pertamina tidak bangkrut di rezim saat ini ketika Ahok menjadi Komut. Mengingat kata Novel, Pertamina saat ini sudah merugi sampai Rp 191 triliun. Apalagi, diduga kuat ingin dibangkrutkan untuk diambil alih oleh asing.

"Mau Ahok berspekulasi seperti apapun dengan menyebut sebagai orang kelima di Pertamina, suka atau tidak suka nyatanya sebelum Ahok atau Pertamina tanpa Ahok baik-baik saja," pungkas Novel.

Sebelumnya  Sekretaris Majelis Syuro Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustaz Slamet Ma'arif mengatakan, sikap Ahok sejak lama hingga saat ini masih belum berubah, yakni melepaskan tanggung jawabnya.

Hal itu kata Ustadz Slamet, dapat dilihat dari pernyataan Ahok yang tidak mau disalahkan oleh orang banyak atas kenaikan harga BBM dengan mengklaim bahwa dirinya berada di layer kelima dalam penentuan kebijakan kenaikan harga BBM.

"Dari dulu lagunya nggak berubah, ngeles alias lempar batu sembunyi tangan," ujar Slamet kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (7/11).

Untuk itu, Slamet menyarankan agar Ahok untuk segera mundur dari jabatannya di Pertamina karena sudah gagal mengelola Pertamina, bahkan kebijakan kenaikan harga BBM menyusahkan rakyat.

"Sudah jelas gagal, mundur aja," tegas Slamet menutup.

Sumber: rmol.id