Sudah Dapat Alokasi Dana Hibah 4 Miliar Rupiah dari Pemprov, PWNU DKI Protes: Terlalu Kecil

 




Jum'at, 18 November 2022

Faktakini.info, Jakarta - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta protes atas alokasi dana hibah tahun 2023 yang ‘cuma’ senilai empat miliar rupiah.

Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta Husny Mubarok Amir menilai jumlah tersebut terlalu kecil.

“Kalau perbandingannya dari tahun kemarin, kan mengalami penurunan. Sedangkan kegiatan dan program kami di tahun depan justru bertambah,” ucap Husny, Kamis, 17 Oktober 2022, seperti dilansir Tempo.co.

Husny mengatakan dana hibah Rp 4 miliar untuk tahun depan itu berasal dari usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut dia usulan Anies itu tidak profesional dan proporsional.

Husny membandingkan alokasi anggaran untuk PWNU dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta. MUI, kata dia, untuk 2023 mendapatkan alokasi senilai Rp15 miliar.

“Kami sengaja kemudian membandingkannya dengan MUI DKI, karena kegiatan mereka lebih sedikit,” dalihnya.

Husny mengklaim NU merupakan ormas terbesar di Indonesia. Adapun PWNU DKI Jakarta kini menaungi 6 Cabang, 44 MWC, 267 ranting, 18 lembaga, 14 badan otonom serta lebih dari 4 juta anggota di Jakarta.

“Anggaran empat miliar rupiah terasa sangat kecil,” kata dia.

Husny mengeklaim, PWNU DKI Jakarta pada 2022 telah melaksanakan 800 lebih kegiatan yang efisien membantu Pemprov DKI selama ini.

Rencananya tahun depan mereka mengagendakan lebih dari 1000 kegiatan yang tersebar ke pelosok di Jakarta.

"Bahkan akan semakin banyak pula kegiatan yang akan dilakukan oleh Badan Otonom NU serta Lembaga di bawah naungan PWNU DKI Jakarta,” ungkapnya.

Dengan dalih itu, Husny pun berharap Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mau merevisi anggaran dana hibah untuk PWNU DKI dan memberikan alasan yang rasional kepada DPRD DKI Jakarta.

Dia mengatakan, jika pada 2022 hibah untuk PWNU DKI Jakarta lima miliar rupiah, maka semestinya di 2023 bisa meningkat agar program sosial, keagamaan dan kebangsaan bisa berjalan dengan baik.

"Sangat tidak proporsional jika PWNU yang begitu banyak agenda hanya mendapatkan dana hibah sebesar empat miliar rupiah, namun di sisi lain MUI Jakarta yang secara struktur organisasi dan banyaknya kegiatan tidak sebesar dan sebanyak PWNU, namun dialokasikan sebesar Rp15 miliar di tahun 2023 nanti,” kata dia.

PWNU DKI Dapat Terbesar

Berkaca pada dana hibah tahun 2022, anggaran untuk PWNU DKI Jakarta terbilang merupakan terbesar di antara ormas-ormas lainnya, bahkan jika dibandingkan dengan ormas keagamaan non-Islam sekalipun.

Pada 2022, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta mendapat dana hibah Rp5.000.000.000, Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah DKI Jakarta Rp4.000.000.000, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) DKI Jakarta Rp1.396.000.000, dan Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia DKI Jakarta Rp1.309.500.000.

Adapun mengenai dana hibah untuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta senilai Rp10 miliar, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat itu mengatakan MUI mendapat dana hibah terbesar, karena merupakan induk organisasi masyarakat Islam.

“Memang APBD kami terkontraksi cukup tinggi. Dan MUI memang lebih tinggi dana hibahnya bantuannya daripada NU dan Muhammadiyah,” mata Riza.

Sebagai informasi, MUI Provinsi DKI Jakarta juga meliputi MUI di lima kota yakni Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan satu kabupaten, yakni Kabupaten Kepualauan Seribu.

Foto: Husny Mubarok Amir (Republika.co.id)

Sumber: suaraislam.id

Posting Komentar untuk "Sudah Dapat Alokasi Dana Hibah 4 Miliar Rupiah dari Pemprov, PWNU DKI Protes: Terlalu Kecil"