Jonru Ginting: Toleransi vs Tololransi
Sabtu, 24 Desember 2022
Faktakini.info
(1) Toleransi:
Kamu suka kopi, saya anti kopi. Saya membiarkan kamu minum kopi. Saya menghormati kesukaanmu itu.
(2) Intoleran:
Kamu suka kopi, saya anti kopi. Lalu saya menghina dirimu yang minum kopi. Bahkan saya menghina kopimu. Saya juga menghalangimu agar tidak sampai minum kopi.
(3) Tololransi:
Kamu suka kopi, saya anti kopi. Tapi karena saya lagi pengen menjilat kamu (mungkin karena kamu pejabat atau orang kaya), maka saya pun ikut minum kopi.
Jadi konsep toleransi sebenarnya hanya sesederhana alias sesimple itu.
Selama ini, orang-orang yang berkoar-koar TOLERANSI sambil ikut merayakan ibadah agama lain, mengucapkan selamat terhadap perayaan agama lain, atau merayakan ibadah agama A di tempat ibadah agama B......
>>> Sebenarnya mereka termasuk kategori nomor 3, yakni TOLOLRANSI. Mereka melakukan itu karena punya KEPENTINGAN. Entah itu urusan perut, urusan jabatan, dan sebagainya.
Intinya, mereka sebenarnya tipe manusia PENJILAT.
Lantas, banyak orang awam yang terhipnotis oleh opini mereka, dan ikut-ikutan jadi tololransi, padahal mereka tidak punya kepentingan apapun.
Konsep toleransi yang benar adalah yang nomor (1). Tidak masalah jika kita tidak mengucapkan selamat kepada umat lain yang merayakan ibadahnya. Yang penting kita membiarkan mereka merayakan itu, kita hormati, dan kita tidak mengganggunya.
Islam memiliki ajaran yang sangat sempurna tentang konsep toleransi. Jika seorang muslim telah memahami agamanya dengan benar, maka dia akan menjadi seorang manusia yang sangat toleran.
Coba lihat negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim. Dapat dipastikan, umat agama lain di sana dapat hidup dengan bebas, tenang dan damai, tidak diganggu sama sekali.
Mengajari umat Islam toleransi itu sama dengan mengajari ikan berenang.
Yuk jadi orang toleran, jangan pernah intoleran, apalagi tololransi.