Pj Gubernur DKI Sibuk Lakukan De-Aniesisasi, PKS: Ingat, Heru Hanyalah Gubernur Transisi!
Rabu, 14 Desember 2022
Faktakini.info, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai Penjabat Gubernur (Pj) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, telah membuat kebijakan yang tidak substantif di DKI Jakarta.
Mulai dari mengganti Sekda hingga mengubah slogan DKI Jakarta dari “Kota Kolaborasi” menjadi ” Sukses Jakarta untuk Indonesia”.
Padahal, slogan Jakarta Kota Kolaborasi dinilai sudah sangat bagus, sesuai dengan kondisi kekinian dan cocok untuk semua golongan
Juru bicara (Jubir) PKS Muhammad Iqbal mengatakan, kebijakan yang dilakukan Pj Gubernur DKI adalah kebijakan yang tidak substansi dan asal beda saja. Bahkan terkesan ingin menghapus jejak Gubernur Anies Baswedan.
Menurut Iqbal, slogan sebagai “Kota Kolaborasi” tidak perlu diubah, apalagi masa jabatan hanya satu tahun. Heru terkesan melakukan “De-Aniesisasi”
Iqbal juga menyoroti tentang pergantian Sekda DKI yang merupakan tokoh Betawi profesional dan berpengalaman.
Apalagi Marullah Matali adalah sosok yang dikenal ketokohannya dan tidak memiliki masalah atau kasus. Sehingga pergantian yang dilakukan terkesan bagian dari upaya “membersihkan” loyalis Gubernur sebelumnya.
Karena itu Iqbal menyarankan sebaiknya Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono fokus saja kepada kerja-kerja subtansi dari pada sibuk mengotak-atik apa yang sudah di kerjakan Gubernur Anies Baswedan.
“Apalagi ia adalah Gubernur yang ditunjuk, legitimasinya di hadapan masyarakat sangat lemah. Harusnya Heru tahu tentang posisinya bahwa dia adalah gubernur transisi,” kata dia.
Heru, lanjut Iqbal, seharusnya juga mundur sebagai Kepala Sekretariat Presiden agar bisa fokus bekerja menjalankan pemerintahan di DKI Jakarta yang saat ini sudah tampak indah dan tertata
“Dia tinggal meneruskan apa yang sudah dilakukan sebelumnya, jangan membuat kegaduhan,” pungkasnya.
Sumber: suaraislam.id