Tuntut Keadilan untuk Korban Tragedi Kanjuruhan, Aremania: Kami Akan Terus Hitamkan Kota Malang

 


Senin, 5 Desember 2022

Faktakini.info, Jakarta - Suporter Arema, Aremania, dan masyarakat mengancam akan menghitamkan Kota Malang setiap pekan sampai sila ke-5 Pancasila ditegakan untuk para korban Tragedi Stadion Kanjuruhan.

Mereka menuntut keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Seperti aksi damai yang dilakukan di pertigaan Jalan Ciliwung, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Minggu (4/12/2022) siang.

Mengenakan pakaian serba hitam, puluhan Aremania dan masyarakat melakukan orasi, bernyanyi, berdoa dan longmarc sambil membawa spanduk, poster hingga keranda berwarna hitam.

Aksi damai ini masih satu rangkaian dengan aksi serupa dalam dua pekan terakhir. Mereka menghitamkan Malang Raya dengan menduduki titik-titik sibuk secara serempak.

Kemacetan panjang terjadi. Ini sebagai bentuk kritik keras mereka terhadap proses pengusutan Tragedi Kanjuruhan yang jalan di tempat.

"Saya ingatkan, gak ada aksi rusuh. Kita di sini menuntut keadilan. Saya juga mohon maaf kepada semua pengendara atas kemacetan ini, mohon maaf mengganggu perjalanannya," ujar perwakilan Aremania Ciliwung Ahmad Shodiq, Minggu (4/12/2022).

Ada tiga tuntutan yang mereka suarakan. Menangkap para penembak gas air mata dan rantai komandonya, menjerat para tersangka dengan pasal pembunuhan (338 dan 340 KUHP), serta pertanggungjawaban ganti rugi kepada semua korban.

Tiga tuntutan tersebut merupakan bentuk ketidakpuasan Aremania dan masyarakat terhadap kinerja yang dilakukan Polda Jatim.

Mereka menegaskan bahwa 135 korban jiwa bukan sekadar angka, namun korban yang direnggut hak-hak hidupnya.

"10 jenderal seperti Sambo (Mantan Kadiv Propam Polri) saja tak sebanding dengan satu nyawa saudara kita yang melayang. Maka kita harus kawal, usut tuntas tragedi Kanjuruhan," ungkapnya.


Aremania dan masyarakat pun berikrar, sebelum keadilan korban Tragedi Kanjuruhan ditegakkan sesuai dengan sila ke-5 dan tiga tuntutan belum terpenuhi, maka mereka akan terus menghitamkan Malang Raya setiap minggunya.


"Satu misi kami, intinya setiap hari Minggu akan mengadakan aksi turun jalan untuk menuntut keadilan," pungkasnya.