Rocky Gerung: Keluarga Jokowi Mengalami Ketagihan Kekuasaan

 



Sabtu, 28 Januari 2023

Faktakini.info, Jakarta -Pengamat politik Rocky Gerung sebut keluarga Presiden Jokowi mengalami ketagihan kekuasaan.

Pernyataan itu menyusul ramainya perbincangan publik terkait anak bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep yang berniat atau ingin mengikuti jejak ayah dan kakaknya menjadi eksekutif.

Niat Kaesang itu dibocorkan oleh Walikota Solo, Gibran Rakabuming yang juga merupakan kakaknya sendiri. 

Karena membutuhkan partai politik untuk menjadi seorang eksekutif, Sandiaga Uno mengatakan bahwa Kaesang Pangarep mungkin akan bergabung ke Partai Gerindra.

Pernyataan Sandiaga Uno itu semakin kuat kebenarannya setelah beberapa waktu lalu ketua umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mendatangi Walikota Solo Gibran Rakabuming dan menyatakan dukungan terhadap Gibran menjadi Gubernur DKI Jakarta ataupun Jawa Tengah pada pemilu 2024 mendatang.

Maka hitungannya adalah jika Gibran Rakabuming yang saat ini menjabat sebagai Walikota Solo diangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta atau Jawa Tengah, maka otomatis Kaesang Pangeran diplotkan kembali mengisi kursi Walikota Solo.

Menanggapi hal tersebut Rocky Gerung mengatakan ada dinasti kekuasaan tergambar jelas dalam keluarga Jokowi saat ini. Rocky mengatakan keluarga Jokowi sedang mengalami ketagihan kekuasaan.

"Coba kita lihat latar dari peristiwa-peristiwa ini, semua itu kalau kita cari highlight nya (menyorot), kita akan temukan satu unsur di dalam politik Jokowi yaitu ketagihan kekuasaan. 

Karena ketagihan maka dipaksa secara cepat-cepat mengajukan dua nama Gibran dan Kaesang itu," kata Rocky Gerung dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jum'at, (27/1/2023).

Mantan dosen Filsafat Universitas Indonesia itu mengungkit pernyataan Jokowi beberapa tahun yang lalu yang mengatakan bahwa sebaiknya Gibran dan Kaesang tidak usah mengikuti jejaknya sebagai politisi

Rocky menilai pernyataan Jokowi itu telah terbantahkan dengan adanya Gibran Rakabuming menjadi Walikota Solo dan Kaesang Pangeran yang sedang mengambil ancang-ancang mengikuti jejak Jokowi dan Gibran menjadi politisi.

"Tidak mungkin itu terjadi karena Jokowi sebetulnya kita bisa predikat dari awal bahwa dia akan ketagihan kekuasaan, nah orang yang ketagihan kekuasaan memerlukan peralatan politik, sialnya Pak Jokowi tidak mampu menunjukan kapasitasnya memimpin PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) atau mengambil alih PSI (Partai Solidaritas Indonesia) yang sangat didesain untuk Kaesang atau Gibran pada waktu itu," cetusnya.

Menurutnya, dinasi politik yang sedang dibangun oleh Jokowi pada akhirnya hanya akan dikendalikan karena tidak memiliki partai politik atau setidaknya memimpin suatu partai politik.

"Nah era Jokowi kapitalisme yang kita sebut sebagai oligarki sangat dekat dengan kekuasaan dan itu yang membuat Jokowi hilang auranya sebagai negarawan atau kepala negara karena dia hanya dikendalikan.

"Jadi ini catatan yang harus kita ucapkan dengan jujur secara analitis akademis, Pak Jokowi bukan seseorang yang pada akhirnya bisa menuntun dinastinya. Jadi dinasti Jokowi entah Kaesang entah Gibran dalam pengertian profesional itu juga akan dititipkan pada oligarki yang sama pada akhirnya," ungkapnya.

Sumber: suara, kontenislam