(Video) Aliansi Emak-emak Bergerak (AEB) Gelar Aksi di Depan Gedung DPR RI, Tuntut Batalkan Perppu Ciptaker, Tolak TKA China dan Hentikan Pemilu Curang




Rabu, 18 Januari 2023

Faktakini.info, Jakarta - Ratusan massa orang Aliansi Emak-emak Bergerak (AEB) Lintas Provinsi, hari ini, Selasa (17/1/2023) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta. Ada tujuh isu atau tuntutan yang dibawa oleh massa aksi.

“Kembalikan kedaulatan ke tangan rakyat, batalkan Perppu Cipta Kerja, hentikan pemilu curang, tolak TKA China–rakyat Indonesia banyak pengangguran–PHK di mana-mana, turunkan harga BBM, turunkan bahan pokok, dan tolak KUHP,” demikian bunyi tuntutan mereka.

Salah satu orator Hajjah Nurdiati Akma menjelaskan mengapa melakukan aksi di depan Gedung DPR RI. Menurut dia karena soal (tuntutan) yang dibawa, pemerintah, khususnya presiden tidak mendengarkannya.

“Maka kami ke sini. Tapi ke sini, hanya PKS saja yang menerima kami. PKS peduli kepada kita (Emak-emak). Ke mana partai lain?” orasinya.

Apa yang dituntut oleh massa aksi, menurut dia untuk kepentingan bangsa dan negara.

“Misal, apakah saat ini negara masih berdaulat? Contoh saja soal berita TKA di Sulawesi, di mana justru pekerja lokal yang ditangkap. Padahal yang jahat TKA,” kata dia.

Orator lain, Khodijah meminta TKA China diusir dari sana. Alasan dia karena TKA China mengancam kedaulatan dan eksistensi negara Indonesia.

“Ini bukan saja soal ekonomi saja, melainkan pertahanan negara kita, Indonesia. Dan ancaman China itu benar adanya,” orasinya.

Ia mengingatkan agar pemerintah jangan memberi karpet merah. Ia kembali menegaskan supaya TKA China dikeluarkan dari Indonesia.

Orator lainnya, Rina Tanjung, menjelaskan mengapa aksi dilakukan di depan Gedung DPR RI. Menurut dia karena belakangan ini rakyat dipertontonkan ketidakadilan sehingga massa mengadu ke perwakilannya.

“Tapi ternyata mereka lemah syahwat. Padahal kita kan berharap ke wakil kita,” orasinya.

Ketua Umum Serikat Buruh Sejahtera Indonesia 1992 (Ketum SBSI 92′) Sunarti hadir pada aksi unjuk rasa Aliansi Emak-emak Bergerak (AEB) Lintas Provinsi, Selasa (17/1/2023), di depan Gedung DPR RI, Jakarta. Ia sempat memberikan orasi politiknya di hadapan puluhan massa aksi.

Ia menyampaikan soal kedaulatan negara Indonesia, yang menurutnya saat ini sudah tercabik-cabik. Ia pun mengajak emak-emak mesti mengambil alih agar kedaulatan kembali seperti yang ia maksud.

"Saya datang ke sini bersama emak-emak lintas provinsi dan ARM. Kita bergandengan tangan, karena yang kita hadapi sekarang ini adalah oligarki yang menggerogoti banyak lini,” sampainya.

Salah satu hal yang bikin kedaulatan itu tercabik-cabik menurut dia adalah terbitnya Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (Ciptaker).

“Perppu ini berbahaya. Misal soal TKA. Kita seperti dibenturkan (pada kasus di Sulawsi). Aparat mengalahkan pekerja lokal. Kedaulatan kita juga terletak pada bahasa Indonesia untuk TKA yang akhirnya dihapus,” kata dia.

Hal lain, masih menyangkut ketenagakerjaan, Sunarti mengimbau agar pekerja menolak kontrak seumur hidup. Ia kembali menyinggung soal TKA, di mana lapangan kerja sesungguhnya untuk rakyat Indonesia.

“Maka, kalau Perppu itu disahkan, akan menjadi malapetaka untuk rakyat Indonesia, khususnya buruh atau pekerja. Kalau itu yang terjadi, kita akan datang kembali ke sini,” tegasnya.

Mereka mengenakan pakaian bernuansa merah putih dan berkumpul di depan Gedung DPR-RI.

Menurut koordinator perwakilan Jawa Barat, Endang Wuryaningsih jumlah mereka sekitar 60 orang yang berasal dari seluruh Indonesia. 

Setiap provinsi mengirimkan masing-masing 2 orang yang kemudian menyampaikan aspirasi ke pimpinan DPR RI. Perwakilan mereka diterima di kantor Fraksi PKS - DPR RI.

Cukup banyak tuntutan yang mereka sampaikan melalui pernyataan tertulis kepada DPR-RI. 

Setidaknya ada 11 tuntutan di antaranya: Kembalikan Kedaulatan Ketangan Rakyat, Batalkan Perppu Ciptaker, Hentikan Pemilu Curang,Tolak TKA China, Turunkan Harga BBM, Turunkan Harga Bahan Pokok, Tolak UU KUHP yang baru.

Sementara di samping mobil komando mereka juga menggantungkan poster berisi tuntutan tersebut.

Emak-emak yang lain di depan pagar utama DPR terus berorasi secara bergantian. 

Sebagian emak-emak membawa alat dapur seperti  wajan, periuk nasi dan panci. 

Mereka memukul-mukulnya dengan sendok sehingga menjadi ramai.

Mereka ternyata  Emak-emak dari Bandung. Endang Wuryaningsih mengatakan bahwa rombongan berangkat dari Bandung, pagi-pagi. 

“Ada  11 tuntutan yang kami sampaikan kepada DPR, bagi kami dari Bandung ada tiga hal penting yang kami garis bawahi, karena menyangkut masa depan anak cucu kami," kata alumnus UNPAD tersebut.

Endang juga memprotes keras kebijakan pemerintah Jokowi yang proChina.

“Mengenai TKA China yang membanjir dan di anak emaskan oleh pemerintah, kesempatan kerja buat bangsa sendiri direbut, penguasaan tambang oleh asing dikuras tanpa ada keuntungan yang memadai bagi rakyat. Indonesia kembali terjajah, terutama oleh negara China,” tegas bu Endang yang juga aktivis Pergerakan 77-78.

Untuk menghentikan kegaduhan yang tak pernah sepi ini, Endang meminta agar Perppu Ciptaker dibatalkan.

“Perppu Cipta Kerja harus dibatalkan, dasarnya sangat lemah tidak ada kegentingan yang memaksa sehingga Perppu tersebut bertentangan dengan Konstitusi, padahal UU Ciptaker sendiri sudah dinyatakan inskonstitusional oleh MK. 

DPR-RI harus menolak Perppu tersebut, semestinya DPR sudah mengambil langkah memakzulkan Presiden Jokowi. Jika tidak rakyat harusnya menyampaikan mosi tidak percaya kepada DPR," papar Emak Ningsih, begitu beliau dipanggil yang juga aktif di KPI (Komite Peduli Indonesia).

Ketika ditanyakan apa alasan lain selain pembatalan Perppu, dijawab oleh Emak Ida Farida, “Karena Perppu tersebut hanya untuk kepentingan pemodal dan investor, rakyat malah ditekan, kewenangan pemda dijarah, Indonesia kembali kejaman Orba”. 

Ningsih menambahkan, hal ketiga yang jadi sorotan kami adalah UU KUHP yang baru disahkan. 

"Tadinya kami  berharap bisa mengganti UU peninggalan penjajah Belanda, ternyata malah pasalnya lebih menjajah rakyat sendiri. Semua ini berbahaya bagi anak cucu," ungkap emak Ningsih dengan gemas.

Aksi emak-emak berakhir tertib. Mereka berangsur kembali ke kendaraannya untuk menuju Bandung. 

“Kami harus mengejar waktu agar tidak terkena kawasan ganjil genap, karena mobil kami nomor genap,” kata emak Ida Farida yang menyetir sendiri mobilnya.

Ida Farida menegaskan gelora emak-emak berjuang untuk anak dan cucu tidak boleh kendor. 

"Kami berjuang tanpa mengenal pamrih, sebab menyangkut kepentingan anak cucu. The Power of Emak-emak Return," pungkasnya. 

 https://www.kontenislam.com/2023/01/emak-emak-makzulkan-jokowi-atau-mosi.html

Sumber: parade.id, FNN, kontenislam 










Sedang Berlangsung.. Audiensi. Aliansi Emak-emak Gelar Aksi, Menuntut Batalkan Perppu Ciptaker, Tolak TKA China dan Hentikan Pemilu Curang 



Klik video:













Posting Komentar untuk "(Video) Aliansi Emak-emak Bergerak (AEB) Gelar Aksi di Depan Gedung DPR RI, Tuntut Batalkan Perppu Ciptaker, Tolak TKA China dan Hentikan Pemilu Curang "