KH Luthfi Bashori: Orang NU Jangan Hanya Mengandalkan Akal dan Meninggalkan Syariat
Rabu, 15 Februari 2023
Faktakini.info
ORANG NU JANGAN HANYA MENGANDALKAN AKAL & MENINGGALKAN SYARIAT !!!
Oleh: Luthfi Bashori
Sebagian orang di jaman sekarang, lebih senang mendahulukan akalnya daripada merujuk kepada ajaran syariat. Padahal kemampuan akal manusia itu sangat terbatas.
Allah menciptakan manusia dengan bentuk tubuh yang cukupan besar, namun diberi akal yang bentuknya sangat kecil, hikmahnya agar manusia itu tidak hanya mengandalkan akalnya dalam menjalani kehidupan di dunia, tentunya jika mereka mengharapkan kebaikan akhiratnya.
Rasulullah SAW bersabda: “Tiada sesuatu pun yang diciptakan oleh Allah di bumi ini lebih kecil daripada akal, dan sesungguhnya akal di bumi ini merupakan hal yang lebih kecil daripada (kibrit ahmar / pospor merah). (HR. Imam Ibnu Asakir melalui Sayyidina Mu’adz RA).
Menurut para ahli di bidangnya, pospor merah adalah aditif flame retardant (retardan api/penghambat nyala) yang terkenal untuk poliamida 66. Posfor merah dalam jumlah kecil pun cukup untuk memberikan karakteristik penghambat nyala yang baik untuk termoplastik yang hampir tidak berdampak pada sifat mekanik.
Allah menurunkan syariat Islam yang wajib diamalkan oleh umat manusia itu, tentu sudah disesuaikan dengan standar ukuran yang dibutuhkan oleh manusia, sekira mereka mampu untuk mengerjakannya.
Hanya manusia sombong dan terlaknat saja yang sengaja meninggalkan aturan syariat dan terlalu berbangga dalam menggunakan kekuatan akal.
Apalagi berani menambah aturan syariat dengan memasukkan hasil pikiran akalnya semata, tanpa mau merujuk dalil syar'i baik dari nash Al-Quran, Hadits serta Ijma' para ulama Salaf Aswaja.
Walaupun Allah tetap memperbolehkan setiap manusia untuk menjadikan akalnya sebagai alat untuk berpikir hingga dapat menentukan langkah kehidupan yang terbaik bagi dirinya.
Seperti saat para ulama ahli ijtihad mengqiyas suatu problema kekinian, dengan perkara yang telah terjadi di zaman Nabi SAW. Tentu dalam hal ini membutuhkan segenap kekuatan akal pikiran untuk menghasilkan produk hukum yang dibutuhkan. Namun Allah tetap tidak mengijinkan kepada siapapun yang menggunakan akal pikiran untuk menentang aturan syariat yang telah diturunkan kepada mereka.
Karena syariat Islam itu adalah dustur ilahi yang wajib ditaati, maka barangsiapa yang menentang syariat-Nya, pasti kelak akan diancam masuk ke dalam neraka.
Termasuk pihak yang berupaya secara akal-akalan dalam merekayasa suatu sumber hukum seperti Piagam PBB, hasil dari konvensi pemahaman para tokoh muslim-non muslim yang mewakili negara masing-masing, padahal bukan berasal dari ajaran Islam, namun dikonotasikan sebagai salah satu sumber dasar hukum agama Islam, hanya berdasarkan demi nilai kemanusiaan.
Jadi hakikatnya, penerapan syariat Islam dalam kehidupan umat itu adalah suatu keharusan dalam segala bidang, baik itu merupakan kewajiban pada pribadi masing-masing, dalam lingkup keluarga, di tengah masyarakat, hingga dalam tataran hukum negara sekalipun.
https://surabayaonline.co/2023/02/14/orang-nu-jangan-hanya-mengandalkan-akal-dan-meninggalkan-syariat/