Menolak Bid'ah Fiqh Mazhab Al-PBB-Iyyah sebagai Kaidah Fiqh Baru dan Rujukan Ijtihad dalam Masalah Siyasah & Persatuan Kaum Muslimin

 



Jum'at, 10 Februari 2023

Faktakini.info

*MENOLAK BID'AH FIQH MAZHAB AL-PBB-IYYAH SEBAGAI KAIDAH FIQH BARU DAN RUJUKAN IJTIHAD DALAM MASALAH SIYASAH & PERSATUAN KAUM MUSLIMIN*

Oleh : *Ahmad Khozinudin*

Sastrawan Politik

Imam Asy Syafi'i dikenal memiliki dua ijtihad yang berbeda, yakni saat beliau di Baghdad dan ketika beliau memasuki Mesir. Kumpulan ijtihad beliau saat di Baghdad dikenal dengan al-Qaul al-Qadim (kumpulan ijtihad lama) dan kumpulan Ijtihad beliau saat di Mesir disebut al-Qaul al-Jadid (kumpulan ijtihad baru).


Perubahan pandangan atau Ijtihad Imam Syafi'i bukan karena dipengaruhi ruang dan waktu, bukan pula karena berkompromi dengan pemikiran kufur, lalu melakukan koreksi terhadap ijtihad lama dengan ijtihad baru. Perubahan Ijtihad beliau lebih dipengaruhi oleh adanya dalil-dalil baru -utamanya as Sunnah berupa hadits dari Rasulullah SAW- yang sebelumnya tidak beliau peroleh di Baghdad dan baru mendapatkannya di Mesir.


Sebagaimana Masyhur diketahui, saat itu belum ada kompilasi atau kitab hadits. Hadits dari Baginda Rasulullah SAW diriwiyatkan dari mulut ke mulut. Saat di Mesir inilah, Imam Syafi'i bertemu dengan sejumlah Tabi'in yang membawa hadits, dan hadits inilah yang mempengaruhi perubahan pandangan dan ijtihad beliau.


Sebagaimana masyhur diriwayatkan, asy Syafi'i berkata:


_"Apabila ada pendapatku yang bertentangan dengan as Sunnah, maka lemparkanlah pendapatku ke dinding"_


Dan kumpulan ijtihad beliau dalam Qoul Jadid, seperti apa yang ada dalam kitab al Umm, mengoreksi dan 'melemparkan kedidinding' pendapat beliau sendiri dalam al Qoul Qadim (seperti yang diriwayatkan ada dalam kitab al-Hujjah) karena beliau menemukan pendapat baru yang sejalan dengan as Sunnah.


Saat ini, ada pikiran nyeleneh yang ingin meninggalkan fiqh klasik, fiqh Empat Mazhab termasuk didalamnya Mahzhab asy Syafi'i, beralih dengan Fiqh Baru yang berlandaskan pada Qoul PBB. Penulis menyebutnya dengan istilah Mazhab Al-PBB-iyyah.


Mazhab nyeleneh yang dapat dikategorikan sebagai Mazhab Bid'ah ini, mengajak kaum muslimin melepaskan ikatan akidah Islam, bersatu dibawah kepemimpinan seorang Khalifah dalam naungan Khilafah Islamiyah, menuju ikatan Pluralisme dibawah panji-panji keberagaman, mencampur-adukan antara al Haq (Islam) dan al Bathil (Kufur), dalam naungan Institusi PBB.


Lucunya, kelompok yang menyeru Mazhab Al-PBB-iyyah ini adalah mereka yang mengklaim kelompoknya bermazhab Syafi'i. *Kalau boleh dikatakan, mereka ini pembangkang asy Syafi'i, karena berani dan lancang melemparkan ke dinding Qoul Syafi'i dan mengikuti Qoul Franklin Delano Roosevelt, Winston Churchill dan Joseph Stalin selaku tokoh pendiri PBB.* Para 'Imam' PBB ini semuanya kafir, lalu darimana dasarnya Umat Islam diminta meninggalkan mazhab fiqh klasik yang berasaskan akidah Islam, diseru untuk mengikuti 'Ijtihad' orang-orang kafir?


Sebenarnya, berpindah imam mazhab itu diperbolehkan asal asasnya adalah kehujjahan dalil atau mengambil ijtihad yang lebih rajih. Bukan untuk Talfek (istilah berpindah ijtihad atau taklid hanya untuk dalih cari yang paling enak).


Tapi meninggalkan fiqh klasik, meninggalkan Ijtihad Imam Syafi'i, Imam Maliki, Imam Hanafi dan Imam Hambali, lalu mengambil Ijtihad si Kafir Franklin Delano Roosevelt, Winston Churchill dan Joseph Stalin, jelas-jelas upaya penyesatan pemikiran umat Islam yang sangat nyata.


Karena itu, ikuti saja Qoul Ulama klasik yang lebih murni, berpendapat tanpa tendensi dunia. Fiqh Baru bermazhab al-PBB-iyyah ini sangat kental nuansa kepentingan Amerika. Boleh jadi, Mazhab al-PBB-iyyah ini hanyalah mazhab untuk cari Cuan, yang bertujuan memecahbelah persatuan Islam dan kaum Muslimin.


Tetap Istiqomah mengikuti Qoul Imam Syafi'i, Imam Maliki, Imam Hanafi dan Imam Hambali, yang kesemuanya Ijma' wajibnya Kaum Muslimin memiliki seorang Khalifah, bersatu dan memiliki Negara Khilafah, yang bertujuan untuk menerapkan Syariat Islam dan mengemban risalah Islam ke seluruh penjuru alam. Lemparkan ke dinding, Mazhab al-PBB-iyyah, karena nyata dan jelas-jelas bertentangan dengan as Sunnah. [].