(Video) Sukses, Aksi Bela Al-Qur’an di Cirebon, Indramayu, Riau dan Singaparna

 




Senin, 13 Februari 2023

Faktakini.info, Jakarta - Aksi Bela Alquran sebagai bentuk protes atas pembakaran Alquran oleh Politikus Swedia-Denmark, Rasmus Paludan, terus berlangsung di berbagai daerah. Di Kota Cirebon, aksi tersebut dilakukan oleh ratusan massa dari Forum Umat Islam, Jumat (10/2/2023).

Massa bergerak dari Masjid Al-Falah, Kota Cirebon menuju Gedung DPRD setempat. Meski diguyur hujan deras, mereka tetap bersemangat melakukan aksinya dengan berjalan kaki.

Setelah tiba di Gedung DPRD Kota Cirebon, sejumlah perwakilan massa langsung berorasi. Dalam orasinya, mereka mengutuk dan mengecam keras tindakan Rasmus Paludan yang membakar kitab suci Alquran.

‘’Kami umat Islam sakit hati dengan tindakan Rasmus Paludan. Semoga Allah SWT membalas perbuatannya,’’ kata salah perwakilan massa yang juga artis senior, Aneke Putri.

Hal senada diungkapkan koordinator aksi, Agung Nur Alam. Dia mengatakan, Forum Umat Islam Ciayumajakuning mengecam dan mengutuk keras Rasmus Paludan.

‘’Kami dari Forum Umat Islam menginginkan agar Kedubes Swedia meninggalkan Indonesia sebelum kasus pelecehan Alquran tuntas di negaranya,’’ tukas Agung.

Sejumlah perwakilan massa pun diizinkan memasuki gedung DPRD Kota Cirebon untuk beraudiensi dengan para wakil rakyat. Mereka pun menyampaikan tuntutan itu secara tertulis untuk disampaikan ke pemerintah pusat dan Kedubes Swedia.

Sementara itu, Ratusan massa dari Forum Umat Islam Riau menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Riau, Jumat (10/2/2023).

Pantauan Singgalang, aksi yang juga diikuti perwakilan berbagai elemen masyarakat Riau itu bertajuk Bela Al-Quran.

“Kita mengutuk keras tindakan keji pembakaran Kitab Suci Al-Quran oleh Ramsus Paludan dan kami mengecam keras sikap negara Swedia yang justru melindungi bahkan memfasilitasi tindakan ekstremis yang melukai umat islam di seluruh dunia,” kata koordinator aksi M. Kholid Tobing.

Ditempat yang sama, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil mewakili Lembaga Adat Melayu Riau mengungkapkan bahwa Al-Quran tidak butuh pembelaan.

“Namun, sebagai manusia yang menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup, kita wajib menyatakan sikap terhadap penghinaan terhadap Al-Quran dalam bentuk apapun,” ungkapnya.

Lebih lanjut, massa aksi juga menuntut agar pelaku penistaan kitab suci Al-Qur’an segera diseret ke pengadilan.

Pasalnya, menurut massa aksi pembakaran Al-Qur’an oleh Rasmus Paludan itu bukanlah bentuk kebebasan berekspresi, tetapi justru merupakan tindakan yang biadab yang menimbulkan kemarahan dan kebencian umat Islam se-dunia.

“Kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk memanggil duta besar Swedia di Jakarta untuk meminta maaf kepada umat Islam di Indonesia atas tindakan biadab yang dilakukan oleh Rasmus Paludan,” jelansya.

Tak hanya itu saja, massa juga mendesak adanya sikap tegas Pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan negara Swedia.

“Menyeru kepada seluruh umat Islam di Indonesia khususnya yang berada di Riau untuk melakukan boikot terhadap produk-produk dari Swedia,” ungkapnya.

“Forum Umat Islam Riau juga mengajak kepada seluruh umat Islam yang ada dimanapun untuk bahu membahu dalam melawan segala bentuk tindakan penistaan terhadap kitab suci Al-Qur’an,” tutupnya.

Ditempat yang sama, ulama Riau Ustad Reza Syahdan dalam orasi menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia menyerilukan seluruh umat islam untuk semakin mencintai Al-Quran.

Di tempat lain, hari Ahad, 12 Februari 2023 Ratusan Umat islam di wilayah Indramayu bagian barat melakukan Aksi bela Quran serta peduli Turki dan Suriah.

Aksi yang di pusatkan di titik 0 Haurgeulis ini merupakan reaksi atas tindakan pembakaran kitab suci Al-Quran yang terjadi di beberapa negara eropa.

Di Motori oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Haurgeulis , dan juga di ikuti oleh sejumlah ormas islam diantaranya Front Persaudaraan Islam (FPI), Hilal Merah Islam (HILMI), Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia (FESPATI),  Kajian Akhwat Haurgeulis, DKM Masjid Besar Al-Furqon, dan Komunitas Anak Muda Haurgeulis serta seluruh umat islam yang ada di wilayah barat indramayu.

Aksi di mulai pukul 15:40 WIB, sebelumnya masa melaksanakan sholat berjamaah di masjid alfurqon kemudian longmarc menelusuri jalan jendral sudirman. 

Massa berhenti di titik 0 Haurgeulis atau Tugu Bambu, dan perwakilan tokoh dari setiap ormas melakukan orasi secara bergantian.

Satu suara mengecam dan mengutuk tindakan pembakaran dan perobekan Alquran oleh politisi sayap kanan di sejumlah negara, mulai dari Swedia, Belanda, hingga Denmark.

Aksi damai dan solidaritas yang berlangsung tertib ini diisi dengan pengumpulan donasi dari masyarakat maupun para pengguna jalan yang melintas. Donasi yang terkumpul nantinya diperuntukkan bagi para korban gempa di Turki dan Syuriah.

Ketua MUI Kecamatan Haurgeulis, DR H Lutfi A Haras MA menyatakan, aksi pembakaran Alquran merupakan tindakan yang keji dan hina. Melukai hati seluruh umat Islam di dunia.

Dia juga menyayangkan sikap pemerintah Swedia, Belanda serta Denmark yang terkesan membiarkan, bahkan melindungi pelaku aksi pembakaran Alquran.

“Sehingga kami umat Islam di Indramayu khususnya di Kecamatan Haurgeulis, perlu menyampaikan sikap dan pernyataan sebagai bukti hujah kita dihadapan Allah SWT kelak diyaumil akhir,” kata dia.

Umat Islam di Bumi Wiralodra, tegas dia, mengutuk keras atas tindakan pembakaran dan perobekan Alquran oleh politisi  Denmark, Swedia, Belanda atau siapun juga. Karena Alquran adalah kitab suci yang sangat dimuliakan dan dihormati oleh umat Islam sedunia.

Dalam kesempatan itu pula, Lutfi mengajak seluruh umat Islam di dunia agar senantiasa menjunjung tinggi, mengamalkan nilai-nilai Alquran dan sunah Nabi dalam kehidupan sehari-haro.

Iapun menyerukan kepada seluruh tokoh dan umat beragama untuk saling menjaga toleransi yang sejuk dan damai. Mengutuk setiap bentuk penistaan maupun pelecehan terhadap agama apapun di Indonesia dan dunia. 

Sementara itu aksi bela Al-Qur'an juga berlangsung di Singaparna dan berlangsung dengan damai dan tertib dengan dihadiri oleh ratusan massa.

*Dari berbagai sumber 

Riau:



Indramayu:







Singaparna:




Klik video: