Kurang Ajar! Fuad Plered Minta Cucu Nabi Muhammad SAW Berhenti Berdakwah di Indonesia





Ahad, 19 Maret 2023

Faktakini.info, Jakarta - Tak hanya di era saat Nabi Muhammad SAW masih hidup, kalangan pembenci Arab dan Rasulullah SAW serta anak cucunya masih ada hingga kini. 

Menurut Buya Hamka, Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang dari Makkah (Arab Saudi) pada abad ke-7 Masehi atau permulaan Hijriah. Hamka mengatakan, masuknya Islam ke Pulau Jawa bersamaan dengan masuknya Islam ke Sumatra, pada abad ke-7 M. 

Jadi kesimpulannya agama Islam sudah disebarkan ke Indonesia oleh orang-orang Arab (termasuk oleh para Habaib atau keturunan Nabi Muhammad SAW) jauh sebelum era Walisongo. 

Namun anehnya kini para keturunan Nabi Muhammad SAW atau Habaib yang berdakwah di Indonesia dituding oleh Fuad Plered telah menimbulkan kekacauan yang mengajarkan kekerasan dan menakut-nakuti pribumi karena merasa keturunan Rasulullah SAW.

“Habib-habib berhenti berdakwah di Indonesia, Kebanyakan merusak. 100 habib yang ceramah yang benar hanya 2 atau 3 yang lainnya bikin kacau, gaduh, menakut-nakuti pribumi,” tuding Muhammad Fuad Riyadi (Gus Fuad Plered) dalam ceramah yang beredar di YouTube beberapa waktu lalu

Padahal faktanya sungguh besar jasa-jasa para Habaib dalam mendakwahkan agama Islam sehingga kakek-kakek dari Fuad Plered pun yang mengaku Pribumi itu akhirnya masuk Islam.

Tanpa menyertakan bukti, Fuad bahkan mengklaim, para habaib yang mendakwahkan Islam secara keras justru membuat sebagian umat Islam menjadi murtad.

“Saya dapat laporan banyak, gara-gara gerakan Islam keras itu banyak orang Islam murtad. Materi dakwah itu kasih sayang Rasulullah, bukan mempolitisi agama, agama unuk politik ngacam-ngancam itu merusak,” klaim Fuad Plered tanpa mampu menunjukkan bukti-bukti tuduhannya.

Terkait tudingan Fuad Plered soal 'dakwah keras', ia lupa bahwa Rasulullah SAW tak hanya lembut, tetapi juga tegas dan gagah berani. Rasulullah SAW adalah panglima perang dan tak segan mengangkat senjatanya untuk melawan musuh-musuh Islam.

Ada Habaib yang cara dakwahnya lembut, mewarisi kelembutan Rasulullah SAW, seperti misalnya Habib Mundzir Almusawwa.

Ada pula Habaib yang tegas dalam berdakwah seperti Habib Rizieq Shihab. Itu juga mewarisi sifat Datuknya Rasulullah SAW.

Keduanya bukan berbeda, tetapi justru saling melengkapi, kalau diibaratkan ini jadi seperti pembagian tugas.

Yang dakwah lembut menanam padi, sedangkan Habaib yang dakwah tegas yang membabat tikusnya (Habib Rizieq babat PKI, Liberal, Musuh Islam dsb).

Fuad kemudian membawa-bawa nama Pribumi dalam melanjutkan serangannya terhadap para Habaib.

Fuad mengatakan, biar para pribumi yang mengurusi berdakwah bukan oleh orang pendatang dari Hadramaut, Yaman.

“Para Habaib generasi pertama membuat orang Islam masuk Islam. Sekarang para Habaib membuat murtad orang. Para Habaib berhenti berdakwah. Biar pribumi ngurusi pribumi. Rasulullah mengatakan, tamu jangan jadi imam,” tuding Fuad sambil membawa-bawa nama Rasulullah SAW. 

Selain itu, klaim Fuad lagi, Pusat kewalian dunia ada di Kalimantan Selatan, Martapura, Sekumpul.

“Kita berkewajiban menjaga umatnya Rasulullah dan dunia ilmu marifatnya menginduk ke guru Sekumpul. Pusat ahlussunah waljamaah pusatnya di Kalsel,” klaimnya. 

Foto: Fuad Plered

Sumber: keuangannews.id