Pencucian Uang 300 T, Syahganda: Ada Agenda Besar Menggagalkan Pemilu

 



Jum'at, 25 Maret 2023

Faktakini.info 

Pencucian Uang 300 T, Syahganda: Ada Agenda Besar Menggagalkan Pemilu

Senin, 20 Mar 2023 

Kelompok relawan Anies Baswedan Rakyat Indonesia Bersatu (ABRI-1) menggelar diskusi publik di Gedung Joang 45, Jakarta, Senin (20/3/2023).

Diskusi yang bertema “Membongkar Transaksi Gelap 300 T, Siapa Bermain?” tersebut dilaksanakan setelah deklarasi dan acara milad pertama ABRI-1. Menghadirkan para tokoh nasional seperti Refly Harun Pakar Hukum Tata Negara, Anthony Budiawan Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), dan Syahganda Nainggolan Ketua Lembaga Kajian Publik Sabang Merauke Circle (SMC).

Sebelum membahas masuk ke tema diskusi, Syahganda mengingatkan bahwa ada orang jahat yang selalu mengintai baik secara langsung maupun melalui berbagai media, dan dia mengajak untuk berhati-hati.

“Kita gak takut, cuma kita tahu bahwa mereka ini jahat. Ya, jadi kita harus hati-hati, karena pertama yang saya bicarakan di BroNies itu adalah kalau Anies Menang kita titipkan aspirasi, semua Koruptor ditangkap dimasukkan di pulau yang banyak binatang buasnya,” ucap Syahganda menjelaskan masalah yang sempat terjadi dengannya.

Lalu menurutnnya koruptor di zaman sekarang ini sudah mencapai sesuatu yang tidak masuk akal, seperti dugaan pencucian uang 300 triliun yang sedang mencuat hingga diangkat oleh seluruh media nasional hingga internasional.

“Bangsa kita ini diangkat tentang korupsi yang sangat besar buat sebuah negara miskin seperti Indonesia,” ungkapnya.

Syahganda juga mengajak masyarakat untuk membedakan persoalan yang menyebabkan terjadinya korupsi besar secara kolektif yang terjadi ke dalam sebuah konsep perubahan.

“Nah kalau mereka kelompok-kelompok yang anti revolusioner, kelompok-kelompok status quo, caleg capres-capres yang muncul dari kalangan Jokowi pasti akan meneruskan watak Koruptor seperti ini,” tegasnya.

Lebih lanjut, dia mengingatkan bahwa datangnya ia dan para relawan ke kelompok Anies untuk melawan kelompok yang tidak benar dengan resiko yang sangat tinggi hingga dapat kehilangan nyawa.

“Jadi harapan saya kepada ABRI-1 dan lain-lain adalah untuk betul-betul memahami persoalan yang akan kita perjuangkan,” tukasnya.

Sebelum kasus 300 triliun muncul ke publik, Syahganda menjelaskan indeks korupsi Indonesia turun ke 34 dari 38 dan nomor urut ke 110 negara yang buruk korupsinya.

“Jadi jokowi ini indeks persepsi korupsinya terburuk sepanjang sejarah Republik Indonesia,” tegasnya Syahganda.

Kemudian Syahganda menjelaskan bahwa kejahatan korupsi di Indonesia sangat besar dan terstruktur, seperti kasus uang gelap Ferdy Sambo yang melibatkan banyak petinggi Polri, kasus Teddy Minahasa, hingga kasus Rafael Alun.

“Terbukalah kotak pandora bahwa seluruh pejabat-pejabat elit ini atau separuh pejabat-pejabat elit ini sebenarnya penjahat besar di Republik ini,” ungkapnya.

Syahganda juga memuji Mahfud MD yang mencoba Membongkar kasus 300 triliun tersebut. Ia menyebut Mahfud mungkin juga progresif yang berlawanan dengan kekuasaan Jokowi. Menurutnya persoalan 300 triliun tersebut tidak datang tiba-tiba, melainkan ada urutan masalah yang terjadi Sebelum kasus itu mencuat.

“Jadi ini memang semua adalah fenomena yang kita lihat saat ini, itu betul-betul mencekam,” ucapnya.

Menurut Syahganda, pemerintah sangat mencla-mencle dalam menangani kasus 300 triliun tersebut karena mungkin ada uang besar yang tengah dimainkan oleh para Koruptor.

Lalu dia mengungkapkan bahwa ada agenda besar orang sekitar Jokowi dalam menggagalkan pemilu.

“Teman-teman sekalian, kita ini harus bersatu padu karena musuh kita ini sangat besar, uangnya luar biasa pake triliun, yang susah di Indonesia ini pejuang itu suka runtuh gara-gara si rambut gondrong, uang dolar Amerika itu, Washington, kita dapat disogok pake uang langsung lemah,”

Di akhir pernyataannya, Syahganda menggelorakan semangat revolusioner bersama relawan Anies untuk memenangkan Anies yang akan membawa perubahan.