Fitnah Keji! Habib Palsu Edit Video Ketum Rabithah Alawiyah Jadi Seakan Pendeta Baca Bibel di Masjid

 


Jum'at, 28 April 2023

Faktakini.info, Jakarta - Pihak-pihak yang membenci keluarga Nabi Muhammad SAW alias kaum Nashibi, sudah ada sejak dulu dan mereka sangat membenci para Habaib yaitu keturunan Nabi Muhammad SAW dan Rabithah Alawiyah selaku wadah pencatat nasab para keturunan Rasulullah SAW yang berada di Indonesia.

Selain kaum Nashibi, kalangan Habib palsu yang ingin mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW namun nasabnya palsu atau meragukan sehingga tidak diakui oleh Rabithah Alawiyah, juga sangat membenci Rabithah Alawiyah dan para Habaib, serta sering melontarkan sindiran, fitnah dan caci maki pada Rabithah Alawiyah dan para Habaib.

Di media sosial, viral beredar fitnah keji video yang telah diedit dan diberi judul "Habib Penginjil di Masjid", yaitu Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf yang diedit dengan tekhnogi yang diduga 'deepfake' lalu dipersepsikan sebagai pendeta sedang membacakan ayat-ayat Bibel.

Deepfake adalah rekayasa video menyerupai seseorang yang dibuat menggunakan artificial intelligence.

Deep fake bisa memperlihatkan video seakan mantan Presiden Barack Obama sedang mengatakan sesuatu kepada rakyat Amerika, dengan gerak bibir yang nyaris sempurna. Padahal, 'orang' dalam video tersebut bukanlah Obama, bukan juga diperankan oleh seseorang yang mirip Obama. 'Orang' dalam video tersebut dibuat menggunakan artificial intelligence.

"Deep fake bisa menjadi sarana baru mengembangkan hoaks dan hate speech. Sehingga bisa membuat kebingungan di masyarakat. Bahkan pada skala yang lebih besar, bisa membuat perpecahan di masyarakat. Antara benar dan salah, antara fakta dan ilusi, menjadi sangat tipis sekali perbedaannya. Saat ini Amerika Serikat dan berbagai negara maju lainnya sedang disibukan dengan deep fake. Tak menutup kemungkinan dalam waktu dekat Indonesia juga menghadapi masalah serupa," ujar Ketua MPR Bambang Soesatyo. 

Dan kini di Indonesia musuh-musuh Islam mulai menggunakan metode ini demi untuk memfitnah para Ulama, Habaib dan para Tokoh lainnya.