Gus Luthfi: Tantangan Untuk Imaduddin Utsman Mempraktekkan Ilmu Nasab Versi Dia
Selasa, 11 April 2023
Faktakini.info
Tantangan Untuk Imaduddin Utsman Mempraktekkan Ilmu Nasab Versi Dia
Oleh Muhammad Luthfi Rochman
Berbantah tulisan telah kami lakukan dengan penulis yang berusaha membantah nasab Bani Alawi terutama Habaib yang ada di Indonesia secara khusus.
Imaduddin berusaha sekuat tenaga ingin menolak nasab Ba'alawi atau Bani Alawiyin di Indonesia. Namun yang sangat memaksakan diri beliau ingin mengingkari itu dengan cara dia sendiri dan menjiplak orang-orang yang juga sudah lama ingin membantah hal tersebut.
Nasab Ba'alawi sendiri mungkin termasuk nasab terkuat yang sampai sekarang bisa terjaga dengan baik meskipun banyak yang berusaha mematahkannya namun dari berbagai cara belum berhasil. Maka muncullah cara yang sekarang dilakukan oleh penulis dengan membuat metodologi sendiri.
Misalnya beliau menyatakan bahwa setiap orang dalam rantai nasab harus terbukti secara ilmiah dan dengan dalil atau kitab nasab yang ditulis dizamannya atau yang mendekati zamannya.
Maka permintaan beliau ini berlebihan atau bisa dianggap mendekati mustahil. Sekarang Misalnya nasab Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam sampai Sayid Adnan yang sudah disepakati oleh para ulama dan umat hingga saat ini.
Nasab Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam adalah adalah Muhammad Bin Abdullah bin Abd al-Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin kilab Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.
Lalu apakah bisa penulis membawakan dalil konfirmasi dari Kitab dizamannya atau dalil hadits maupun nash bahwa Sayid Adnan betul-betul punya anak namanya Sayid Ma'ad dan terkonfirmasi kitab di zamannya atau mendekati kehidupan Sayid Ma'ad yang menurut biografi lahir pada tahun 598 Sebelum Masehi (SM). Selanjutnya apakah Sayid Ma'ad nanti betul-betul punya anak yang namanya Sayid Nazar dan harus terkonfirmasi dengan kitab nasab dizaman beliau yang menurut sejarah dilahirkan pada tahun 55 SM. Selanjutnya tantangan ini harus Imamuddin lakukan untuk semua kakek Nabi sampai ayahnya Abdullah.
Jika ini bisa beliau lakukan lalu kita akan berlanjut untuk membedah nasab Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam dari Sayid Adnan Sampai Nabi Ibrahim hingga Nabi Adam Alaihis Salam.
Apakah jika cara ini tidak bisa dilakukan lalu Imaduddin akan berpendapat bahwa Nabi Tidak terkonfirmasi sebagai keturunan Nabi Ibrahim Hingga Nabi Adam secara ilmiah?
Jika metodologi yang dilakukan penulis itu tidak bisa beliau lakukan coba lakukan itu untuk membantah Sabda Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam:
كُلُّ سَبَبٍ وَنَسَبٍ مُنْقَطِعٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلاَّ سَبَبِي وَنَسَبِي رواه الطبراني في " المعجم الكبير " ( 3 / 129 ) عن ابن عباس رضي الله عنهما ، ورواه الطبراني في " المعجم الكبير " ( 1 / 124 ) والحاكم في " المستدرك " ( 3 / 142 ) والبيهقي في " سننه " ( 7 / 114 ) من حديث عمر بن الخطاب رضي الله عنه ، ورواه أحمد في " مسنده " ( 31 / 207 ) من حديث المسور بن مخرمة رضي الله عنه ، ورواه أحمد – أيضاً – في " مسنده " ( 17 / 220 ) من حديث أبي سعيد الخدري رضي الله عنه.
Tantangan Untuk penulis untuk bisa menyebutkan satu orang saja dizaman sekarang dengan metode beliau yang beliau karang itu untuk menyebutkan satu orang zaman ini yang terkonfirmasi sebagai keturunan Nabi Muhammad Shollallahu alaihi dan semua rantai nasabnya terbukti ilmiah dengan dalil dan kitab nasab dizamannya. Satu saja kalau bisa?
Kalau beliau tidak bisa melakukannya berarti metodologi beliau terbukti ngawur dan mengada-ada serta batal secara ilmiah dan cacat secara logika. Wallahu alam