Gus Nur: Terima Kasih Alhamdulillah atas Vonis 6 Tahunnya

 



Rabu, 19 April 2023

Faktakini.info

*TERIMAKASIH ALHAMDULILLAH ATAS VONIS 6 TAHUNNYA*

Oleh Gus Nur 

Alhamdulillah beberapa menit setelah saya di vonis saya banyak dibezuk jamaah dari berbagai kota, Surabaya. Banyumas. Jakarta dan kota lainnya termasuk beberapa kuasa hukum juga hadir bezuk saya di rutan, jadi saya bisa *PINJAM HP* beliau untuk membuat ungkapan perasaan hati yang paling dalam terhadap vonis 6 tahun yang diberikan kepada saya ini. 

1. Terimakasih kepada para penyidik, sekarang perasaan anda sudah terpuaskan dengan peristiwa hukum yang anda berikan kepada saya ini, saya tidak tahu dan saya tidak menuduh, apakah anda sudah mendapat promosi - promosi atau jabatan baru atau apalah, tapi yang pasti anda sudah mendapat gaji wajib dari tugas anda dalam memproses dan menyidik sampai menangkap saya, hingga akhirnya berakhir dengan vonis 6 tahun ini, semoga anda semua puas, dan perasaan saya secara pribadi : saya sangat merasa di dzolimi dan anda semua sudah sangat mendzolimi saya.

2. Terimakasih para Jaksa Penuntut umum, anda sudah menjalankan perintah pimpinan anda dengan baik, anda sudah menjalankan pekerjaan anda dengan baik, sudah dengan hebat dan bangganya anda menuntut saya 10 tahun penjara dan menyatakan agar supaya barang barang saya untuk di sita / dimusnahkan, dengan sangat jelasnya saya merasakan energi amarah dan emosi dalam intonasi suara anda ketika membacakan tuntutan itu, dan ahirnya berujung dengan vonis Hakim 6 tahun, semoga anda semua terpuaskan dengan vonis itu dan selamat ya, bukan saya menuduh, saya hanya menduga mungkin tidak lama lagi anda akan mendapat promosi promosi atau pun jabatan atau apalah tapi minimal secara pasti anda sudah mendapat gaji dari menangani peristiwa KRIMINALISASI kepada saya ini. Selamat menikmati gaji itu bersama keluarga anda.

3. Terimakasi kepada semua majelis hakim yang sudah memvonis saya 6 tahun, saya sudah bacakan pledoi saya dengan sangat gamblang dan 100% jujur bahkan sudah saya sampaikan kepada anda semua bahwa pledoi itu saya tulis dengan tinta jiwa yang sangat terzolimi selama terpisah dengan anak isteri termasuk perlakuan perlakuan "jahat" yang saya alami selama dalam tahanan. Bahkan dengan jelas saya sampaikan kepada Majelis Hakim bahwa jangankan 10 tahun atau 10 bulan bahkan 10 jam saja, saya ini tidak boleh di tahan, karena teramat banyak dan besar tanggung jawab muammalah saya baik kepada keluarga, kepada anak isteri dan kepala ummat bahkan kepada sebagian kecil rakyat Indonesia.

Tapi ahirnya toh tetap saja anda ketuk palu memvonis saya 6 tahun penjara, bahkan tidak akan bisa saya lupakan sampai kiamat kelak, bagaimana saya bermohon berkali kali penangguhan penahanan hanya untuk sekedar "menjenguk isteri saya yang sedang opname di rumah sakit" itu pun hati anda semua tidak bergeming sedikitpun, saya tidak menyangka di balik wajah majelis Hakim yang mulia yang terlihat sangat bijak dan kebapakan, tersimpan hati yang sekeras batu karang. Intinya saya ucapkan terimakasih atas vonis 6 tahunnya. 

4. Oh iya mumpung ingat, terimakasi juga kepada para "gank pelapor" pelapor yang tanpa disertai "Legal Standing atau Locus Standi" tetapi mereka sangat sakti, walaupun masih muda dan berwajah imut tapi laporannya sangat sakti, terbukti langsung diproses secepat kilat oleh penyidik, beda ketika saya yang melaporkan, walaupun didampingi pengacara dan punya legal standing tapi laporan saya sudah kurang lebih 6 tahun tidak di proses.

Intinya terimakasih kepada para gank pelapor, sekarang anda semua bisa tersenyum lebar bahkan bila perlu buat acara tumpengan atau tasyakuran seperti tradisi anda itu, dulu ketika gank tukang lapor anda, berhasil melaporkan saya pada kasus yang di Jakarta, sampai Polisi harus repot - repot jemput paksa ke rumah saya di Malang, anda semua pada mengadakan acara SYUKURAN DAN POTONG TUMPENG SEGALA. Hebat luar biasa anda semua, selamat ya, selamat selamat..

Saya punya 2 pertanyaan untuk diri saya sendiri, pertanyaan obyektif karena saya juga bukan orang suci karena yang suci hanya Allah semata. Pertama : Seandainya benar, saya ini "Salah di mata Allah" Maka Alhamdulillah Allah masih Sudi menghukum saya di dunia ini, betapa sengsaranya seandainya Allah hukum saya di akhirat yang kekal abadi kelak ? Maka Alhamdulillah ya Allah Jenengan sudah sayang kepada saya sehingga Jenengan hukum saya dengan hukum dunia dan memberikan kesempatan kepada saya utk bertaubat dan berbuat kebaikan di dalam tahanan. 

Tapi pertanyaan kedua : Bagaimana jika seandainya, ternyata saya ini "Benar Dimata Allah atau tidak salah di mata Allah ?" Saya tidak bisa bayangkan apa yang akan terjadi dengan kalian semua ? Kalian semua yang terlibat dalam lingkaran kedzoliman ini ? 

Kalian tidak tahu berapa kerugian materi yang saya alami akibat kedzoliman ini, kalian tidak tahu berapa kerugian waktu, kerugian kebahagiaan, kerugian hak hidup bahagia sebagai suami dari seorang istri dan seorang ayah atas anak anaknya. Dan Kalian tidak perhitungkan berapa ribu butir air mata anak isteri saya yang tumpah dalam munajatnya di sepertiga malam ? dan masih banyak lagi sangat banyak untuk di sebutkan. Kira kira apa yang akan terjadi Minggu depan, bulan depan atau tahun depan dengan anda dan keluarga anda ? Anak isteri anda dan harta harta anda ? Wallahu'alam bisshowab.

Soal ijazah. Sebenarnya saya tidak mau bahas soal ijazah palsu itu, karena dari awal ijazah palsu itu bukan wilayah saya bahkan dari awal penyidik Ngotot nangkap saya karena katanya saya ini telah MENODAI AGAMA, Tapi seiring waktu berjalan, ternyata saya tidak bisa lepas dari ikatan jerat "ijazah palsu ini" padahal ijazah palsu ini 100% hasil observasi Bambang Tri sedangkan saya hanya sekedar wawancara saja dan itupun saya membayar dengan sangat mahal sebagai bentuk profesionalisme saya, dan semua tahu bahwa saya ini bukan orang yang pertama dan bukan orang yang terakhir yang mewawancarai manusia bermana Bambang Tri ini. Tapi toH tetap saja saya terseret semakin dalam dgn jebakan ijazah palsu ini.

Saya ingin sampaikan Singkat saja. Apakah dengan kalian vonis saya 6 tahun ini, isu ijazah palsu ini akan reda dan hilang ? Saya pastikan jawabannya TIDAK. walaupun seribu orang kalian tahan dengan UUD ITE ini, isu ijazah palsu ini akan terus berhembus sepanjang sejarah peradaban Bangsa ini baik secara implisit dan eksplisit, baik secara lugas atau sarkas. Karena memang ijazah aslinya tidak pernah muncul di depan retina mata 99% Rakyat Indonesia.

Bahkan Polisi atau penyidiknya. Jaksa penuntut umumnya. Kurang lebih 30 Para saksi yang dihadirkan di persidangan, mulai dari teman sekolah, teman mancing, teman makan, lalu mulai guru SD nya sampai UGM nya, Bahkan klimaksnya Majelis Hakim sendiri pun, SEMUANYA TIDAK ADA YANG PERNAH MELHAT IJAZAH ASLI ITU..!!! 

Padahal kalau ijazah asli itu muncul di persidangan saya haqqul yakin, sang pemilik ijazah itu akan semakin berwibawa dan bersinar ditengah carut marutnya kondisi Negri ini. Dan secara psikis biasanya orang kalau dalam posisi seperti ini, maka dia akan DENGAN SANGAT BANGGANYA BAHKAN DIA AKAN PRIORITASKAN DIATAS SEGALA SEGALANYA UNTUK HADIR KE PERSIDANGAN BERJALAN DENGAN LANGKAH YANG RINGAN BAHAGIA SAMBIL MEMBAWA IJAZAH ASLI ITU. Mungkin ini komentar saya tentang ijazah palsu yg sekarang memakan korban yaitu saya, walau saya tidak ikut nanam dan makan nangkanya tapi saya justru ikut Bermandi getahnya.

Sebagai penutup, sekali lagi, selamat utk penyidik, Jaksa, Majelis Hakim dan para gank pelapor. Selamat menikmati hari raya bersama keluarga anda masing - masing dan selamat berbahagia, walaupun dengan berat hati saya sampaikan bahwa anda telah berbahagia DIATAS penderitaan keluarga saya. 

Tapi saya sudah sampai dititik ini, saya " SUDAH TIDAK TEGA LAGI" untuk membenci atau marah kepada anda semua, saya sudah tidak mungkin lagi untuk mengotori lisan dan hati saya untuk marah dan dendam kepada anda semua, urusan saya dengan anda semua sudah selesai, sekarang biarlah tota 100% semua saya kembalikan kepada hukum Allah. 

Surakarta 18 April 2023