Meluruskan Imamuddin Utsman yang Mengingkari Nasab Habaib di Indonesia
Jum'at, 7 April 2023
Faktakini.info
*MELURUSKAN IMAMUDDIN UTSMAN YANG MENGINGKARI NASAB HABAIB INDONESIA*
Oleh Muhammad Luthfi Rochman
Ada seorang yang katanya kyai membuat tulisan yang pada intinya beliau mengingkari nasab habaib terutama di Indonesia yang sudah disahkan oleh lembaga nasab yang berkompeten dalam hal ini adalah Rabithoh Alawiyah.
Penulis dari Banten ini berusaha membantah nasab para habaib yang dari jalur Sayid Alawi Bin Ubaidillah yang menurutnya Sayid Ubaidillah tidak terbukti putra dari Sayid Ahmad Bin Isa Al Muhajir.
Beliau mengambil kesimpulan ini hanya dari satu kitab nasab saja yang ditulis oleh Syekh Fahruddin Ar Rozi yaitu Kitab Sajaroh Al Mubarokah.
Berikut ibarat dari Kitab Sajaroh Al Mubarokah halaman 127:
قال الفخر الرازي في الشجرة المباركة:أما أحمد الابح فعقبه من ثلاثة بنين: محمد ابو جعفر بالري، وعلي بالرملة، وحسين عقبه بنيسابور (الشجرة المباركة: 127)
“Imam AlFakhrurazi berkata dalam kitab Al-syajarah Al-Mubarokah: Adapun Ahmad Al-ibh maka anaknya yang berketurunan ada tiga: Muhammad Abu ja’far yang berada di kota Roy, Ali yang berada di Ramallah, dan Husain yang keturunanya ada di Naisaburi.” (Al-Syajarah Al-Mubarokah: 127)
Dari keterangan Imam Al-fakhrurazi ini maka *menurut beliau:* Ubaidillah sebagai anak dari Ahmad bin isa itu tidak terkonfirmasi. Dikatakan oleh Imam Al fakhurarzi bahwa Ahmad bin isa tidak mempunyai anak bernama Ubaidillah. Kata beliau.
*MARI KITA JAWAB*
Untuk sekedar diketahui bahwa Sayid Ahmad Bin Isa mempunyai gelar Al Muhajir karena beliau hijrah atau lebih lengkapnya nasab beliau adalah As Sayid Ahmad bin Isa bin Muhammad bin Ali bin Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abu Thalib, adalah seorang imam keturunan Ahlul Bait yang berasal dari Basra, Irak. Ia terkenal karena hijrah ke Hadramaut bersama keluarga dan pengikutnya untuk menghindari fitnah yang sedang gencar kala itu di kawasan Irak dan Jazirah Arab.
Dari sejarah itu tentunya beliau mempunyai sejarah yang panjang yang tentunya sebagai seorang pendatang bisa saja beliau menikah lagi dengan wanita yang tentu saja tidak cuma satu.
Kesimpulan yang ditulis oleh Imamuddin sendiri yang hanya menukil satu kitab saja lalu menyimpulkan adalah sebuah tulisan yang terlalu terburu-buru dalam mengambil kesimpulan. Dan lagi dalam kitab Ar Razi juga tidak pernah mengingkari bahwa Sayid Ahmad Bin Isa punya putra bernama Sayid Ubaidillah. Ar Razi hanya menyebutkan 3 putra dari Sayid Ahmad dan tidak ada pengingkaran dari Ar Razi kalau Sayid Ahmad punya anak yang lain.
"Orang yang tahu adalah kemenangan hujjah bagi mereka yang tidak tahu atau belum tahu". Sebagaimana literatur pesantren Aswaja adalah kitab di kuatkan dengan kitab yang lain. Ibarat kitab di gabungkan dengan kitab yang lain, dikoreksi atau bahkan bisa dibatalkan dengan argumen kitab lain yang lebih sahih atau lebih kuat hujjahnya.
Salah satu kitab yang menjelaskan tentang keluarga Sayid Ahmad Bin Isa Al Muhajir adalah kitab nasab yang dikarang oleh orang Hadramaut asli orang Yaman asli yaitu negara tempat terakhir Sayid Ahmad Bin Isa berhijrah dan meninggal serta dimakamkan.
Misalnya kitab yang berjudul Syarakh Ainiyyah dari Nadzom Sayid Imam Abdullah bin Alwi Alhaddad yang ditulis oleh Al Allamah As Sayid Ahmad bin Zain Alhabsyi ulama asli Hadhramaut Yaman yang tentu lebih mengenal kakek nenek moyang mereka.
Dalam kitab tersebut halaman 129 ditulis sejarah:
وخرج السيد أحمد بن عيسى المهاجر ومعه ولده عبيد الله
Artinya: "Dan keluarlah berhijrah Sayid Ahmad Bin Isa bersama putra beliau Ubaidillah."
Selanjutnya dikitab yang sama Sayid Ahmad Al Habsy menulis lagi pada halaman 133:
فهو الإمام البارع والبدر الساطع ذو التواضع الحقيقي والسر المصطفوي والسمت النبوي السيد عبيد الله بن أحمد بن عيسى
Artinya: Dialah imam yang cerdas seperti bulan purnama yang benar-benar rendah hati yang punya rahasia pilihan dan *cucu Nabi* Sayid Ubaidillah putra laki-laki dari Sayid Ahmad Bin Isa.
Jadi ini kutipan tulisan dari satu kitab yang sama saja ini sudah sangat jelas membantah kesimpulan ngawur dari tulisan Imamuddin Utsman.
Selanjutnya pada halaman berikutnya 134 dituliskan tentang pengalaman mencari ilmu Sayid Ubaidillah:
تأدب الإمام عبيد الله بأبيه الإمام أحمد بن عيسى
Artinya: Pada awal mula Sayid Ubaidillah belajar ilmu adab langsung dengan ayahnya Imam Ahmad Bin Isa.
Silahkan imamuddin Utsman untuk membaca kitab tersebut tentu beliau akan bisa memahami bahwa Sayid Ubaidillah adalah anak kandung dari Sayid Ahmad bin Isa, bukan anak tiri atau anak angkat.
Mungkin cukup ini tulisan singkat dari alfaqir yang hanya bisa sedikit ini berkhidmat kepada para cucu Keturunan Rasulullah yang belakangan ini mulai diserang dan dihujam berbagai tuduhan dari orang-orang yang kurang beradab. Tapi memang seperti itulah sunnah yang yang juga dialami datuk mereka Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam yang juga difitnah, dituduh macam2, hingga diusir, diboikot bahkan berusaha dibunuh. Wallahul Musta'an
*Penulis Khuwaidim Ma'had Pondok Pesantren Al Anshory Purworejo Jawa Tengah.
Foto: Gus Muhammad Luthfi Rochman