Menangkal Syubhat Sekte Nashibi Pembenci Habaib
Senin, 10 April 2023
Faktakini.info
*MENANGKAL SYUBHAT SEKTE NASHIBY PEMBENCI HABAIB*
Maraknya serangan terhadap otoritas para Habaib Nusantara akhir-akhir ini ~ baik menyangkut keutamaan dan keistimewaan yang disandangnya maupun terkait eksistensinya sebagai Dzurriyah Rasul ~ yang terlontar kencang dengan begitu masifnya dalam kepulan asap kebencian dan kedengkian , tak urung membuat cukup banyak yang tampil untuk menangkis syubhat klan nashibin wa hasidin yang mempersoalkan keabsahan Nasab Habaib itu, diantaranya beberapa artikel yang termuat dalam link berikut ini :
https://islamindonesia.id/kolom/kolom-jawaban-terhadap-artikel-yang-menolak-keabsahan-nasab-baalawi.htm
https://www.faktakini.info/2023/04/meluruskan-imamuddin-utsman-yang.html (Part 1)
https://www.faktakini.info/2023/04/bantah-imaduddin-gus-luthfi-para-ulama.html (Part 2)
https://www.faktakini.info/2023/04/video-bantahan-habib-bahar-bin-smith.html
Untuk bantahan terkait syubhat genealogi yang hendak memperkarakan DNA para Habaib yang dipertentangkan dengan Haplogroup bangsa Arab , kiranya sudah cukup lengkap dan telak pada persoalan yg mereka ributkan .
Hanya saja, bantahan terkait periwayatan tertulis berdasarkan referensi kitab-kitab nasab boleh jadi belum sepenuhnya membungkam hiruk pikuk mereka yang mengasumsikan keharusan periwayatan nasab pada masa yang tidak terpaut jauh dari masa hidup Sayyid Ubaidillah yang dipersoalkan intisabnya kepada pendahulunya , dimana mereka menuntut harus dari literasi nasab sekitar abad ke-5 , sementara yg diangkat dalam artikel di atas kitab nasab abad ke-7 dan abad-abad sesudahnya .
Namun bisa dipastikan sebagaimana kebiasaan berkelit dan menyembunyikan kebenaran mereka selama ini, kendati diberikan jawaban sejelas dan setelak apapun namun aliran Isnus yang kian mendedar sebagai Sekte Nashiby akan tetap begitu ngotot menuntut literatur abad 4 atau 5 , lalu dengan cerobohnya menetapkan _nafyul wujud bi 'adamid dalil 'ala wujudihi_ , berani mengatakan ketiadaan sesuatu yang belum terjangkau oleh pandangan sepintas lalu mereka .
Hanya bertopang pada alasan bahwa karena satu atau dua kitab tidak menyebutkan lantas sudah berani mengatakan tidak ada , padahal banyak kitab yang lain beserta ulasan beribu ulama yang telah menuturkannya .
Tak ubahnya sebuah hadits , apa karena satu atau dua perawi tidak menceritakan maka apakah hadits itu boleh dibilang batal atau palsu , sementara beribu lesan tsiqah dari generasi ke generasi telah mengabarkan keshahihan eksistensinya ??
Pola penalaran yang premature ini tidak hanya menyalahi timbangan logis namun juga menyeleweng dari Qaidah Ushuliyah yang seharusnya menjadi kaidah dasar dalam penetapan hukum :
*عدم العلم بالدليل ليس علماً بالعدم*
" _Ketiadaan pengetahuan akan dalil petunjuk atas keberadaan sesuatu, bukan menjadi indikator atas ketidakberadaan sesuatu tersebut_ "
كثير من المتناظرين قد يجعل عمدته في نفي وجود أمر ما، عدم علمه بالدليل على وجوده، والأصل أن عدم العلم بالدليل ليس علماً بالعدم،، وعدم الوجدان ليس نفياً للوجود، فكما أن الإثبات يحتاج إلى دليل, فكذلك النفي يحتاج إلى دليل، وإلا فما لم يعلم وجوده بدليل معين، قد يكون معلوماً بأدلة أخرى، فمثلاً: عدم الدليل العقلي على وجود أمر ما، لا يعني عدم وجوده، لأنه قد يكون ثابتاً بالدليل السمعي، أو غيره.
فالدليل يجب فيه الطرد لا العكس، بمعنى أنه يلزم من وجوده الوجود، ولا يلزم من عدمه العدم، أي عدم المدلول عليه ...
( الدرر السنية ج ١ ص ١٢٨ )
Sikap keterlaluan klan Nashiby ini tak jauh beda dengan kelakuan kawanan kadzibin terdahulu yang keburu nafsu untuk menyangkal kebenaran dalam keterbatasan dan kedangkalan pemahaman mereka atasnya ...
قال تعالى: بَلْ كَذَّبُوا بِمَا لَمْ يُحِيطُوا بِعِلْمِهِ وَلَمَّا يَأْتِهِمْ تَأْوِيلُهُ [يونس: ٣٩] فهذا نعي على كل من كذب بما قصر عنه علمه.
" _Bahkan (yang sebenarnya), mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengan sempurna dan belum mereka peroleh penjelasannya_ "
Bahwa asumsi terburu-buru mereka yang mengharuskan penulisan nasab pada abad yang semasa dengan hidupnya Sayyid Ubaidillah ini merupakan syarat yang terlalu dipaksakan bahkan boleh dibilang mengada-ada , karena ilmu Nasab bukanlah semacam ilmu Sirah yg mengandalkan penulisan atau pemaparan tekstual secara eksplisit yang bisa ditemui dari sebuah generasi yang hidup pada masa tertentu ~ sementara penulisan itu sendiri bukan jaminan atas validitas kebenaran sebuah periwayatan karena sangat dipengaruhi faktor subyektifitas penulis dan jangkauan pengetahuannya ~ melainkan ilmu yang lebih bertumpu pada kekuatan hafadhah (terpeliharanya memori ingatan), ketsiqahan syahadah (kejujuran kesaksian) dan ketsubutan 'adalah (kemantapan sifat adil) atas periwayatan secara dhabit dan mutawatir lagi terpelihara secara berkesinambungan, baik secara lesan maupun tertulis sehingga menghasilkan untaian periwayatan yang mengukir sebentuk konsensus dan permufakatan bersama dari masa ke masa pada suatu wilayah hunian yang menapak pada Kaidah :
إن أمتي لا تجتمع على ضلالة
لا يجمع الله أمتي على ضلالة
إِنَّ اللَّهَ لَا يَجْمَعُ أُمَّتِي عَلَى ضَلَالَةٍ
" Sesungguhnya umatku (umat Muhammad SAW) tidak akan bersepakat atas kesesatan/kebatilan "
Dan tiada syak lagi , penduduk negeri Yaman (Hadhramaut) yang ditegaskan Nabi sebagai kaum yang terpuji keimanannya, kealimannya, kedalaman hikmah yang bertaut pada kelembutan dan kebersihan hatinya , telah bersepakat secara bulat menyeluruh dan berkesinambungan selama berabad-abad lamanya atas ke-Siyadah-an Bani 'Alawy yang merupakan keturunan Sayyid 'Ubaidillah (Abdullah) putera Al-Imam Ahmad bin Isa Al-Muhajir . Inilah konsensus Ahlul Yaman yang diakui oleh para Aimmah dari seantero dunia yang tidak bisa dinafikan hanya karena tidak sempat tertulis di satu atau dua kitab yang disusun oleh ulama dari luar Yaman namun diakui oleh ribuan lesan ulama dengan beribu ulasan kitab yang mereka tuliskan .....
عن أبي هريرة قال : لما نزلت : (إِذَا جَآءَ نَصۡرُ ٱللَّهِ وَٱلۡفَتۡحُ (١) وَرَأَيۡتَ ٱلنَّاسَ يَدۡخُلُونَ فِى دِينِ ٱللَّهِ أَفۡوَاجً۬ا (٢) ) قال رسول الله : أتاكم أهل اليمن, هم أرقّ قلوبا, الإيمان يمان و الفقه يمان و الحكمة يمانية
" Dari Abi Hurairah berkata : Tatkala diturunkan ayat _Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan (1) , Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong (2)_ ~ Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam berkata : penduduk negeri Yaman telah datang kepada kalian, mereka adalah orang-orang yang paling lembut hatinya, Iman itu ada pada Yaman, dan Fiqih ada pada Yaman, dan hikmah ada pada Yaman ". [HR. Imam Ahmad] .
عن ابن عبّاس قال : بينما النّبيّ بالمدينة إذ قال : الله أكبر ! الله أكبر !, جاء نصر الله و الفتح, و جاء أهل اليمن : قوم نقية قلوبهم ليّنة طباعهم, الإيمان يمان و الفقه يمان و الحكمة يمانية (أخرجه ابن حبّان)
" Diriwayatkan dari Ibnu Abbas : suatu ketika Nabi berada di Madinah tiba-tiba beliau bertakbir : Allahu Akbar ... Allahu Akbar ... telah datang pertolongan Allah dan telah datang penduduk Yaman, suatu kaum yang bersih hati mereka, lembut tabiat mereka… Iman itu ada pada Yaman dan Fiqih itu ada pada Yaman dan hikmah itu ada pada Yaman ". [HR. Ibnu Hibban] .
Penulis: Muhammad Abi Ubaidillah (Akhwal Pribumi Jawa)