KH Misbahul Anam: Koreksi Terhadap Penolakan KH Imaduddin Utsman tentang Keotentikan dan Keabsahan Nasab Bani Alawi Sebagai Keturunan Rasulullah SAW

 




Kamis, 18 Mei 2023

Faktakini.info

KOREKSI TERHADAP PENOLAKAN KH. IMADUDDIN UTSMAN AL-BANTANI TENTANG KEOTENTIKAN DAN KEABSAHAN NASAB BANI ALAWI SEBAGAI KETURUNAN RASULULLOH %

Beberapa bulan terakhir ini, Umat Islam Indonesia telah dihebohkan oleh pernyataan yang tendensius dari KH. Imaduddin Utsman alBantani, Ulama Muda Banten, bahwa Nasab Para Sayyid, Syarif dan Habib Bani Alawi tidak terkonfirmasi secara ilmiah sebagai Keturunan Rasululloh # dengan alasan karena dalam Kitab alSyajarah alMubarakah sebagai karya Imam Fathuruddin alRazi (543H – 606 H.) pada halaman: 112, hanya menjelaskan Tiga Nama Putra Imam Ahmad bin Isa alRumi (yang dikenal dengan panggilan Ahmad alMuhajir), yaitu: Muhammad Abu Ja'far di Roy Iran, Ali di Ramlah dan Husin di Nisabur. Sedangkan Abdullah (yang dikenal dengan nama kecil Ubaidillah) tidak ada penjelasan sebagai salah satu putra dari Imam Ahmad alMuhajir.

Karena itu menurut KH. Imaduddin, Nasab Seluruh Para Sayyid, Syarif dan Habib keturunan Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad alMuhajir bin Isa alRumi yang kemudian dikenal dengan sebutan Bani Alawi (Ba'alawi) yang tersebar di berbagai negara termasuk yang tersebar di Bumi Nusantara terputus dan tidak tersambung kepada Rasululloh SAW.

Bahkan, menurut KH. Imadudin dan simpatisannya, khususnya Para Sayyid, Syarif dan Habib Bani Alawi yang hijrah ke berbagai negara termasuj yang hijrah ke Bumi Nusantara mengaku-ngaku sebagai keturunan Rasulullah SAW supaya mereka tidak hanya bisa diterika, tetapi mereka juga bisa dimuliakan dan dihormati oleh penduduk asli negara yang menjadi tempat tujuan hijrah mereka.

Tampak dan terkesan KH. Imaduddin Utsman dan simpatisannya menganggap leluhur Para Sayyid, Syarif, Habib Bani Alawi adalah orang orang bodoh yang tidak mengetahui dan tidak mengerti bahwa siapa pun yang mengaku bernasab pada orang lain, yang dia tahu bahwa orang lain terscbut bukan ayah kandungnya, maka haram baginya surga. Sebagaimana Sabda Nabi Muhammad # dalam Hadits Shahih alBukhari yang bersumber dari Sa'ad bin Abi Waqash Radliyallahu Anhu, berikut ini:

"Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan kepada kami Khalid yaitu lbnu Abdullah, telah menceritakan kepada kami Khalid, dari Abu Utsman, dari Sa'ad bin Abi Waqash radliyallahu 'anhu, ia berkata: aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Siapa menasabkan diri kepada selain ayahnya padahal ia tahu bukan ayahnya maka surga haram baginya. (Hadits Shahih alBukhari Jilid: 8, Hal.: 156, No.: 6766)

Semua leluhur Para Sayyid, Syarif dan Habib Bani Alawi yang hijrah ke berbagai negara di belahan bumi ini, termasuk yang hijrah ke Nusantara (Indonesia) adalah orang-orang yang berilmu, ahli ibadah dan shalih. Mereka tidak hanya sangat mengetahui dan memahami tentang Hadits di atas, tetapi juga sangat memegang teguh makna yang tersurat dan yang tersirat dalam kandungan hadits tersebut.

Karena itu, mereka tidak akan berani berdusta dan tidak akan pula berani mengaku- ngaku sebagai keturunan Nabi Muhammad # dengan menyambungkan nasab mereka kepada beliau hanya untuk tujuan duniawi. Supaya dimuliakan dan dihormati oleh manusia di muka bumi ini, dengan merelakan diri mereka di Alam Akhirat kelak menjadi penghuni neraka.

Semua leluhur Para Sayyid, Syarif dan Habib Bani Alawi tidak berani berbohong dengan mengaku-ngaku sebagai keturunan Nabi Muhammad dengan menyambungkan nasab mereka kepada Beliau. Karena mereka sangat mengetahui dan memahami bahaya berbohong yang dapat menimpa diri mereka di dunia dan di akhirat. Lebih-lebih berbohong dengan mengaku ngaku sebagai Keturunan Rasululloh yang akibatnya dapat menimpa seluruh keturunan mereka. Karena sampai hari kiamat keturunan mereka akan dipandang dan dianggap masyarakat sebagai keturunan pembohong dan pemalsu nasab yang sangat hina di hadapan Allah.

Para Sayyid, Syarif, Habib Bani Alawi sangat mengetahui dan memahami tentang bahaya berbohong yang telah Nabi Muhammad sampaikan melalui sabdanya yang bersumber dari Abdullah bin Mas'ud Radliyallahu 'Anhu sbb:

"Telah menceritakan epada kami Utsman bin Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Manshur, dari Abu Wa'il, dari Abdullah radliyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: Sesungguhnya kejujuran akan membimbing pada kebaikan, dan kebaikan itu akan membimbing ke surga, sesungguhnya jika seseorang yang senantiasa berlaku jujur hingga ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya kedustaan itu akan mengantarkan pada kejahatan, dan sesumgguhmya ejahatan itu akan menggiring ke neraka. Dan sesungguhnya jika seseorang yang selalu berdusta sehingga akan dicatat baginya sebagai seorang pendusta. "

(Hadits Shahih alBukhari Jilid: 8, Hal.: 5, No. 60)

Karena itu, tuduhan KH. Imaduddin Utsman dan simpatisannya kepada leluhur para Sayyid, Syarif dan Habib Bani Alawi, bahwa mereka hijrah ke berbagai Negara termasuk ke Bumi Nusantara dengan mengaku-ngaku sebagai keturunan Rasululloh , semata-mata agar mereka diterima dan dimuliakan serta dihormati oleh masyarakat manusia (penduduk asli negara) yang menjadi tempat tujuan hijrah mereka adalah tuduhan yang sangat keji dan sangat tidak layak datang dari seorang yang notabene sebagi Seorang Ulama.

Kemudian lebih jauh, KH. Imaduddin Utsman menolak keotentikan dan keabsahan nasab leluhur Para Sayyid, Syarif dan Habib Bani Alawi (Ba'alawi) sebagai keturunan Rasululloh dengan alasan bahwa dalam Kitab alSyajarah alMubarakah karya Imam Fathuruddin alRazi (543H - 606H) di halaman: 112, tidak ada penjelasan bahwa nama Abdullah (yang dikenal dengan nama kecil Ubaidillah) adalah salah satu dari Putra Imam Ahmad bin Isa alRumi (yang dikenal dengan panggilan Ahmad alMuhajir). 

Dengan kata lain, menurut KH. Imaduddin Utsman Abdullah (yang dikenal dengan nama kecil Ubaidillah) tidak terkonfimasi secara ilmiah sebagai putra dari Imam Ahmad alMuhajir bin Isa alRumi. Karena itu, Para Sayyid, Syarif dan Habib Bani Alawi (Ba'alawi) adalah bukan keturunan Rasululloh #,

Alawi yang hijrah ke berbagai negara termasuk yang hijrah ke Bumi

Saya merasa bahwa KH. Imaduddin Utsman sangat tidak jujur dan tidak adil. Bahkan sangat tendensiun dan sangat bernafsu untuk menolak keotentikan dan keabsahan nasab Para Sayyid, Syarif dan Habib dari Bani Alawi (Ba'alawi) sebagai keturunan Rasululloh , Sehingga dalam kajian ilmiahnya tentang keotentikan dan keabsahan nasab keturunan Rasulullah SAW dia fokuskan hanya untuk mencari bukti-bukti yang bisa dia gunakan untuk menolak keotentikan dan keabsahan Nasab Para Sayyid, Syarif dan Habib Bani Alawi (Ba'alawi) sebagai keturunan Rasululloh ,

Padahal, sebenarnya banyak nama-nama dari keturunan Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husin Radliyallahu 'Anhuma yang menjadi pangkal-pangkal penyambung nasab marga-marga dari keturunan mereka berdua kepada Rasululloh yang terscbar di berbagai negara termasuk di Bumi Nusantara yang tidak tercatat dalam Kitab alSyajarah alMubarakah tersebut.

Dengan kata lain banyak nama-nama dari keturunan Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husin Radliyallahu 'Anhuma yang menjadi pangkal-pangkal penyambung nasab marga-marga dari keturunan mereka berdua (Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husin Radliyallahu 'Anhuma) kepada Rasululloh yang tidak terkonfirmasi secara ilmiah (menurut istilah KH. Imaduddin Utsman) dalam Kitab alSyajarah alMubarakah tersebut.

Tetapi anehnya yang ditolak oleh KH. Imaduddin Utsman dan para simpatisannya hanya keotentikan dan keabsahan Nasab Para Sayyid, Syarif dan Habib dari Bani Alawi sebagai keturunan Rasululloh ,

Padahal masih banyak, nama-nama dari keturunan Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husin radliyallahu 'Anhuma yang tidak terkonfirnasi dalam Kitab alSyajarah alMubarakah tersebut, antara lain adalah:

1. Yahya alZahid bin Muhammad bin Dawud bin Musa bin Abdullah

alTsani bin Musa alJun bin Abdullah bin Hasan alMutsanna bin Hasan

alSibthi bin Ali bin Abi Thalib, dan Sayyidatina Fatimah alZahra binti

Rasululloh , Dengan tidak terkonfimasinya Yahya alZahid sebagai

putra Muhammad bin Dawud bin Musa bin Abdullah alTsani bin

Musa alJun, maka seharusnya KH. Imaduddin Utsman dan para

simpatisannya juga menolak keotentikan dan keabsahan Nasab

Sayyid Syekh Abu Muhammad Abdul Qodir alJaelani dan semua

keturunan beliau yang tersebar di Lebanon, Suria, Turki, India,

Indonesia dan Negara-Negara lainnya sebagai keturunan Rasulullah

shallallahu 'alaihi wasallam. Karena nasab beliau adalah: Sayyid

Syekh Abu Muhammad Abdul Qadir alJaelani bin Abu Shaleh Musa

Janki Dausat, bin Abdillah, bin Yahya alZahid bin Muhammad bin

Dawud bin Musa bin Abdullah alTsani bin Musa alJun bin Abdullah

bin Hasan Al-Mutsanna bin Hasan alSibthi bin Ali bin Abi Thalib, dan

Sayyidatina Fatimah alZahra binti Rasulullah .

Tetapi anehnya KH. Imaduddin Utsman dan para

simpatisannya diam saja dan tidak mempermasalahkan keotentikan

dan keabsahan Nasab Sayyid Syekh Abu Muhammad Abdul Qadir

alJaelani sebagai keturunan Rasululloh Ahmad bin Daud bin

Maulana Idris bin Idris alAkbar bin Abdullah bin alHasan alMutsanna

bin alHasan alSibthi bin `Ali bin Abi Thalib, dan Sayyidatina Fatimah

alZahra binti Rasululloh Dengan tidak terkonfimasinya Ahmad

sebagai putra Daud bin Maulana ldris bin Idris alAkbar, maka

seharusnya KH. Imaduddin Utsman dan para simpatisannya juga

menolak keotentikan dan keabsahan Nasab para Muhaditsin (Para

Ulama Ahli Hadits) dari Marga alGhumari yang ada di Maroko sebagai

keturunan Rasululloh , Karena nasab marga alGhumari berpangkal

pada Abdul Mukmin alGhumari alThanjibin Muhammad bin Abdul

Mukmin bin Ali bin alHasan bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad

bin Abdullah bin Isa bin Sa id bin Mas'ud bin alFudhail bin Ali bin

Umar bin alArabi bin "Alal bin Musa bin Ahmad bin Daud bin

Maulana Ildris bin Idris alAkbar bin Abdullah bin alHasan alMutsanna

bin alHasan alSibthi bin `Ali bin Abi Thalib, dan Sayyidatina Fatimah

alZahra binti Rasululloh

Tetapi anehnya KH. Imaduddin Utsman dan para

simpatisannya diam saja dan tidak mempermasalahkan keotentikan

dan keabsahan Nasab para Muhaditsiin (Para Ulama Ahli Hadits) dari

Marga alGhumari yang ada di Maroko tersebut sebagai keturunan

Rasululloh

2. Qasim bin Muhammad alNafsu alZakiyyah bin Abdullah bin alHasan

alMutsanna bin allHasan alSibthi bin Ali bin Abi Thalib, dan

Sayyidatina Fatimah alZahra binti Rasululloh , Dengan tidak

terkonfimasinya Qasim sebagai putra dari Muhammad alNafsu

alZakiyyah bin Abdullah bin alHasan alMutsanna, maka Seharusnya

KH. Imaduddin Utsman dan para simpatisannya juga menolak

keotentikan dan keabsahan Nasab Para Raja Maroko sebagai

keturunan Rasululloh , Karena Nasab Para Raja Maroko berpangkal

pada Qasim bin Muhammad alNafsu alZakiyyah bin Abdullah bin

alHasan alMutsanna bin alHasan alSibthi bin 'Ali bin Abi Thalib dan

Sayyidatina Fatimah alZahra binti Rasululloh . Tetapi anehnya KH.

Imaduddin Utsman dan para simpatisannya diam saja dan tidak

mempermasalahkan keotentikan dan keabsahan Nasab Para Raja

Maroko sebagai keturunan Rasululloh #

3. Ahmad bin Muhammad alNafsu alZakiyyah bin Abdullah bin alHasan

alMutsanna bin alHasan alSibthi bin "Ali bin Abi Thalib dan

Sayyidatina Fatimah alZahra binti Rasululloh . Dengan tidak

terkonfimasinya Ahmad sebagai putra dari Muhammad alNafsu

alZakiyyah bin Abdullah bin alHasan alMutsanna, maka seharusnya

KH. Imaduddin Utsman dan para simpatisannya juga menolak

keotentikan dan keabsahan Nasab Sayyid Ahmad alTijani (Pendiri

Thariqah alTijaniyah) sebagai keturunan Rasulullah #Karena Nasab

Sayyid Ahmad alTijani (Pendiri Thariqah alTijaniyah) berpangkal

pada Ahmad bin Muhammad alNafsu alZakiyyah bin Abdullah bin

alHasan alMutsanna bin alHasan alSibthi bin 'Ali bin Abi Thalib dan

Sayyidatina Fatimah alZahra binti Rasululloh

Tetapi aneh juga KH. Imaduddin Utsman dan para

simpatisannya diam saja dan tidak mempermasalahkan keotentikan

dan keabsahan Nasab Sayyid Ahmad alTijani (Pendiri Thariqah

alTijaniyah ) sebagai keturunan Rasululloh .

Isa bin Muhammad bin alHasan alSibthi bin "Ali bin Abi Thalib

dan Sayyidatina Fatimah alZahra binti Rasululloh #, Dengan tidak

terkonfimasinya Isa sebagai putra dari Muhammad bin alHasan bin

'Ali bin Abi Thalib, maka Seharusnya KH. Imaduddin Utsman dan

para simpatisannya juga menolak keotentikan dan keabsahan Nasab

Sayyid Abul Hasan alSyadzili (Pendiri Thariqah alSyadziliyah) bin

Abdullah Abdul Jabbar sebagai Keturunan Rasulullah Karena

nasab Sayyid Abul Hasan alSyadzili berpangkal pada Isa bin

Muhammad bin alHasan alSibthi bin Ali bin Abi Thalib dan

Sayyidatina Fatimah alZahra binti Rasululloh ,

Tetapi anch pula KH. Imaduddin Utsman dan para

simpatisannya diam saja dan tidak mempermasalahkan keotentikan 

dan keabsahan Nasab Sayyid Abul Hasan alSyadzili (Pendiri Thariqah

alSyadziliyah) sebagai keturunan Rasulullah Haidarah bin

Muhammad bin ldris bin Idris bin Abdullah bin Hasan Al-Mutsanna

bin Hasan alSibthi bin Ali bin Abi Thalib dan Sayyidatina Fatimah

alZahra binti Rasulullah Rasululloh , Dengan tidak terkonfimasinya

Haidarah sebagai putra Muhammad bin Idris bin ldris bin Abdullah

bin Hasan alMutsanna, maka seharusnya KH. Imaduddin Utsman dan

para simpatisannya juga menolak keotentikan dan keabsahan Sayyid

Ahmad bin ldris (Pendiri Thariqah alldrisiyah) sebagai keturunan

Rasululloh , Karena Nasab Sayyid Ahmad bin ldris (Pendiri

Thariqah alldrisiyah) berpangkal pada Haidarah bin Muhammad bin

Idris bin ldris bin Abdullah bin Hasan alMutsanna bin Hasan alSibthi

bin Ali bin Abi Thalib dan Sayyidatina Fatimah Az-Zahra binti

Rasulullah Rasululloh .

Anehnya KH. Imaduddin Utsman dan para simpatisannya diam

saja dan tidak mempermasalahkan keotentikan dan keabsahan Nasab

Sayyid Ahmad bin Idris (Pendiri Thariqah alldrisiyah) sebagai

keturunan Rasululloh #

Hamzah bin Ali bin Umar bin ldris bin Idris bin Abdullah bin

Hasan alMutsanna bin Hasan alSibthi bin Ali bin Abi Thalib, dan

Sayyidatina Fatimah alZahra binti Rasulullh Rasululloh , Dengan

tidak terkonfimasinya Hamzah sebagai putra Ali bin Umar bin Idris

bin Idris bin Abdullah bin Hasan alMutsanna, maka seharusnya KH.

Imaduddin Utsman dan para simpatisannya juga menolak keotentikan

dan keabsahan Sayyid Syaikh Muhammad Ali alSanusi (Pendiri

Thariqah alSanusiyah) sebagai Keturunan Rasulullah . Karena

nasab Sayyid Syaikh Muhammad Ali alSanusi (Pendiri Thariqah

alSanusiyah) berpangkal pada Hamzah bin Ali bin Umar bin ldris binAbdullah bin Hasan alMutsanna bin Hasan alSibthi bin Ali bin Abi

Thalib dan Sayyidatina Fatimah alZahra binti Rasululloh ,

Anch juga KH. Imaduddin Utsman dan para simpatisannya

diam saja dan tidak mempermasalahkan keotentikan dan keabsahan

Nasab Sayyid Syaikh Muhammad Ali alSanusi (Pendiri Thariqah

al Sanusiyah) sebagai keturunan Rasululloh

4. Ahmad bin Muhammad bin Idris bin Idris bin Abdullah bin Hasan

alMutsanna bin Hasan alSibthi bin Ali bin Abi Thalib dan Sayyidatina

Fatimah alZahra binti Rasululloh Dengan tidak terkonfimasinya

Ahmad sebagai putra Muhammad bin Idris bin ldris bin Abdullah bin

Hasan alMutsanna, maka seharusnya KH. Imaduddin Utsman dan

para simpatisannya juga menolak keotentikan dan keabsahan Nasab

Marga alHasni dan Marga alMasyhur alHasni keturunan Yusuf bin

Abid yang di Hadramaut dan di Indonesia sebagai keturunan

Rasulullah , Karena Nasab Yusuf bin Abid berpangkal pada Ahmad

bin Muhammad bin Idris bin Idris bin Abdullah bin Hasan alMutsanna

bin Hasan alSibthi bin Ali bin Abi Thalib dan Sayyidatina Fatimah

alZahra binti Rasululloh

Tetapi anch pula KH. Imaduddin Utsman dan para

simpatisannya diam saja dan tidak mempermasalahkan keotentikan

dan keabsahan Nasab Nasab Marga alHasni dan Marga alMasyhur

alHasni keturunan Yusuf bin Abid sebagai keturunan Rasululloh,

5. Sulaiman bin Ali bin Abdullah alAkbar bin Muhammad alAkbar

(Muhammad alTsani) bin Musa alTsani bin Abdullah bin Musa alJun

bin Abdullah bin Hasan alMutsanna bin Hasan alSibthi bin Ali bin Abi

Thalib dan Sayyidatina Fatimah alZahra binti Rasululloh , Dengan

tidak terkonfimasinya Sulaiman sebagai Putra Ali bin Abdullah

alAkbar bin Muhammad alAkbar (Muhammad alTsani) bin Musa alTsani bin Abullah bin Musa alJun, maka seharusnya KH. Imaduddin

Utsman dan para simpatisannya juga menolak keotentikan dan

keabsahan Nasab Para Raja Yordan sebagai Keturunan Rasululloh ,

Karena Nasab Para Raja Yordan berpangkal pada Sulaiman bin Ali bin

Abdullah alAshghar bin Muhammad alAkbar (Muhammad alTsani)

bin Musa alTsani bin Abullah bin Musa alJun bin Abdullah bin Hasan

alMutsanna bin Hasan alSibthi bin Ali bin Abi Thalib dan Sayyidatina

Fatimah alZahra binti Rasululloh .

Aneh juga KH. Imaduddin Utsman dan para simpatisannya

diam saja dan tidak mempermasalahkan keotentikan dan keabsahan

Nasab Raja Yordan sebagai Keturunan Rasululloh .

6. Isa, Husin dan Muhammad bin Zaid bin Ali Zainal Abidin bin alHusin

alSibthi bin Abi Thalib dan Sayyidatina Fatimah alZahra binti

Rasululloh , Dengan tidak terkonfimasinya Isa, Husin dan

Muhammad sebagai putra Zaid bin Ali Zainal Abidin bin alHusin

alSibthi bin Abi Thalib, maka seharusnya KH. Imaduddin Utsman dan

para simpatisannya juga menolak keotentikan dan keabsahan semua

Marga dari keturunan Isa, Husin dan Muhammad bin Zaid bin Ali

Zainal Abidin bin alHusin alSibthi bin Abi Thalib yang tersebar di Irak

dan Yaman Utara sebagai Keturunan Rasululloh

Tetapi anehnya KH. Imaduddin Utsman dan para

simpatisannya diam saja dan tidak mempermasalahkan keotentikan

dan keabsahan Nasab semua Marga dari keturunan Isa, Husin dan

Muhammad bin Zaid bin Ali Zainal Abidin bin alHusin alSibthi bin

Abi Thalib sebagai Keturunan Rasululloh . 

7. Aun bin Musa Al-Kadhim bin Ja' far Shadiq bin Muhammad alBaqir

Ali Zainal Abidin bin alHusin alSibthi bin Abi Thalib dan Sayyidatina

Fatimah alZahra binti Rasululloh , Dengan tidak terkonfimasinya Aun sebagai Putra Musa alKadhim bin Ja' far Shadiq bin Muhammad

alBaqir, maka seharusnya KH. Imaduddin Utsman dan para

simpatisannya juga menolak keotentikan dan keabsahan keabsahan

Nasab Marga alMachdali dan Marga alAhdal sebagai Keturunan

Rasululloh , Karena nasab Marga alMachdali dan Marga alAhdal

berpangkal Aun bin Musa alKadhim bin Ja'far bin Muhammad

alBaqir bin Ali Zainal Abidin bin alHusin alSibthi bin Abi Thalib

sebagai Keturunan Rasululloh

Tetapi aneh juga KH. Imaduddin Utsman dan para

simpatisannya diam saja dan tidak mempermasalahkan keotentikan

dan keabsahan Nasab Marga alMachdali dan Marga alAhdal dari

keturunan Aun bin Musa alKadhim bin Ja'far bin Muhammad alBaqir

bin Ali Zainal Abidin bin alHusin alSibthi bin Abi Thalib sebagai

Keturunan Rasululloh

8. Husin bin Muhammad alJawad bin Ali alRidla bin Musa alKadhim

bin Ja' far Shadiq bin Muhammad alBaqir Ali Zainal Abidin bin

alHusin alSibthi bin Abi Thalib dan Sayyidatina Fatimah alZahra binti

Rasululloh #, Dengan tidak terkonfimasinya Husin sebagai putra bin

Muhammad alJawad bin Ali alRidla Musa bin alKadhim bin Ja'far

Shadiq bin Muhammad alBaqir, maka seharusnya KH. Imaduddin

Utsman dan para simpatisannya juga menolak keotentikan dan

keabsahan keabsahan Nasab Marga alQudaimi, Marga Marga

alSyajar, Marga Al-Ahmad, Marga alWali, Marga alSufi, Marga

allsmail, Marga alArab, Marga alJarufy, Marga alShiddiq. Marga 

bin Ja' far bin Muhammad alBaqir bin Ali Zainal Abidin bin alHusin

alSibthi bin Abi Thalib sebagai Keturunan Rasululloh

Anch juga KH. Imaduddin Utsman dan para simpatisannya

diam saja dan tidak mempermasalahkan keotentikan dan keabsahan

Nasab Marga alQudaimi, Marga Marga alSyajar, Marga alAhmad,

Marga alWali, Marga alSufi, Marga allsmail, Marga alArab, Marga

alJarufy, Marga alShiddiq, Marga alBahr, Marga alThalj dan Marga alSyah yang merupakan keturunan dari Husin bin Muhammad

alJawad bin Ali alRidla bin Musa alKadhim sebagai Keturunan

Rasululloh

Nama-nama dari Keturunan Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husin

Radliyallahu 'Anhuma yang menjadi pangkal-pangkal penyambung nasab

marga-marga dari keturunan mereka berdua kepada Rasululloh di atas, juga

tidak tercatat (terkonfirmasi) dalam Kitab Umdat alThalib Fi Ansab alAbi

Thalib, karya lbnu Inabah.

Dengan adanya beberapa nama dari Keturunan Sayyidina Hasan dan

Sayyidina Husin Radliyallahu 'Anhuma yang tidak tercatat (terkonfimasi)

dalam Kitab alSyajarah alMubarakah dan Kitab Umdat alThalib tersebut,

maka sangatlah jelas bagi kita Umat Islam bahwa penyusun kedua Kitab

tersebut, tidak cermat dan tidak teliti dalam melakukan penelusuran terhadap

keotentikan dan keabsahan Nasab Para Sayyid, Syarif, Habib Keturunan

Sayyidina Hasan dan keturunan Sayyidina Husin Radliyallahu Anhuma.

Bahkan terkesan penyusun kedua kitab tersebut, tidak melibatkan kesaksian

para Ulama dan kesaksian masyarakat yang berada di Daerah Para Sayyid,

Syarif dan Habib yang menjadi objek penelitia keotentikan dan keabsahan

nasab mereka sebagai keturunan Rasululloh .

Karena itu, sangat tidak objektif hanya menjadikan Kitab alSyajarah

alMubarakah dan Kitab Umdat alThalib sebagai rujukan dalam menelusuri

keotentikan dan keabsahan keabsahan Nasab Para Sayyid, Syarif dan Habib

Keturunan Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husin Radliyallahu Anhuma

bersambung kepada Rasulullah , tanpa dengan membandingkan kitab-kitab

lain yang masih terkait dengan objek penelitian.

Saya tidak yakin Penyusun Kitab alSyajarah alMubarakah adalah

Imam Fakhruddin alRazi (543H -606H). Karena beliau dalam Bidang Tauhid

bermadzhab Asy'ariyah-Maturidiyah, sedangkan dalam Bidang Fikih

bermazhab Imam Asy-Syafi'i.

Karena itu, sangatlah aneh dalam Kitab alSyajarah alMubarakah halaman 78

79 disebutkan bahwa Imam Hasan al Askari bin Imam Ali alHadi bin Imam

Muhammad alJawad mempunyai dua orang putra, salah satunya adalah Sahib

alZaman (Imam Mahdi), Semoga Alloh Azza Wa Jalla mempercepat

kemunculannya yang mulia.

Demikian pula, saya tidak yakin bahwa Penyusun Kitab Umdat

alThalib Fi Ansabi alAbi Thalib adalah Ulama dari Ahli Sunnah Wal Jamaah.

Karena dalam halaman 199 disebutkan bahwa Imam Hasan alAskari adalah

ayah dari Imam alMahdi. Beliau Imam yang kedua belas menurut aliran

Imamiah.

Keyakinan Imam Mahdi bernama Muhammad bin Hasan alAskari dan

beliau sudah lahir dan sampai sekarang masih Ghaib Kubra adalah

bertentangan dengan keyakinan kalangan Kaum Ahli sunnah wal Jamaah,

bahwa Nama Imam Mahdi adalah Muhammad bin Abdillah dan sampai

sekarang ini belum lahir ke Dunia.


Keyakinan Imam Fakhruddin alRazi (543H - 606H) sebagai Ulama

dari Kalangan Ahli Sunnah wal Jamaah terkait dengan Imam Mahdi adalah

berdasarkan sabda Nabi yang hadits yang bersumber dari 'Abdullah bin

Mas'ud Radliyallahu Anhu:

"Dan telah menceitakan kepada kami Ahmad bin lbrahim, telah menceritakan kepada

kami Ubaidullah bin Musa, telah mengabarkan kepada kami Zaidah, dan telah

menceitakan kepada kami Ahmad bin Ibrahim, telah menceitakan kepadaku

'Ubaidullah bin Musa, dari Fithr, artinya satu, mereka semua dari 'Ashim,dari Zir,

dari 'Abdullah, dari Nabi # beliau bersabda: Kalau saja tidak tersisa dari dunia ini

kecuali sehari saja, (Za 'idah berkata dalam haditsnya) sungguh Allah akan

memanjangkan hari tersebut sampai Allah mengutus kepadanya seorang laki-laki dari

keturunanku atau dari keluargaku. Namanya sesuai dengan namaku dan nama

ayahnya sama dengan nama ayahku. Terdapat tambahan pada hadits Fithr: Yang akan

memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana (sebelumnya) dunia telah dipenuhi

dengan kedhaliman dan penganiayaan.

(Hadits Abu Dawud Jilid: 4, Halaman: 106, No.: 4282). Derajat hadits hasan

shahih".





....


Merujuk pada kandungan Hadits Abu Dawud Jilid: 4, Halaman: 106,

No.: 4282 tersebut, maka dapat dipahamai, bahwa Nama Imam Mahdi adalah

Muhammad bin Abdullah. Bukan Muhammad bin Hasan alAskari. Dan

sampai sekarang ini Beliau belum dilahirkan ke Dunia.

Karena itulah saya yakin bahwa Imam Fakhruddin alRazi (543H - 606H)

bukan penyusun Kitab alSyajarah alMubarakah yang dijadikan rujukan oleh

KH. Imaduddin Utsman alBantani untuk Menolak Keotentikan dan

Keabsahan Nasab Para Sayyid, Syarif dan Habib Bani Alawi.

Para Sayyid, Syarif dan Habib Bani Alawi sekalipun leluhur mereka

dituduh oleh KH. Imaduddin Utsman alBantani dan para simpatisannya

sebagai pembohong dan pemalsu nasab dengan mengaku-ngaku sebagai

Keturunan Rasulullah , tetap patut bersyukur. Karena dalam fakta sejarah

yang tidak terbantahkan sampai hari kiamat, bahwa leluhur KH. Imaduddin

Utsman alBantani dan para simpatisannya pada khususnya dan leluhur

mayoritas penduduk bumi nusantara pada umumnya dapat mengenal dan

menerima Agama Islam dari leluhur dan keturunan Bani Alawi.

Sebaliknya, seharusnya KH. Imaduddin Utsman alBantani dan para

simpatisannya merasa malu dan menyesal menjadi orang-orang yang

beragama Islam, karena Agama Islam yang diwariskan kepada mereka (KH.

Imaduddin Utsman alBantani dan para simpatisannya) oleh leluhur mereka,

adalah dari leluhur keturunan Bani Alawi yang datang ke Bumi Nusantara ini.


Ciputat Timur, Kamis 27 Syawwal 1444 H./ 18 Mei 2023 M.

Pondok Pesantren Al-Umm

Zawiyyah alMishbah alTijaniyah

alFaqir WalHaqir,

KH. Drs. Misbahul Anam MT.