Menjawab Tuduhan tentang Habib Utsman bin Yahya Mufti Betawi sebagai Antek Belanda

 




Selasa, 2 Mei 2023

Faktakini.info

Menjawab Tuduhan-Tuduhan Tentang

Habib Utsman bin Yahya Mufti Betawi

Sebagai Antek Belanda

Oleh :

Sayyid Idrus bin Ali al Habsyi. S. Fil,i

Banyak sekarang beredar di medsos medsos dari sebagian orang yg ingin menyudutkan Hb Ustman

bin Yahya, serta ingin mengecilkan peran kontribusi dari Hb Ustman bin Yahya bagi masyarakat Muslim ketika itu.

1. Tuduhan bahwa Hb Ustman sebagai antek Belanda, karena dianggap sebagai teman karib Snouck Hurgronje untuk menggemboskan memadamkan perjuangan masyarakat untuk melawan penjajah belanda

Jawaban

Kedekatan Hb Ustman bin Yahya dengan Snouck, tidak lain bahwa Snouck lah yg pertama kali yg menghubungi Hb Ustman bin Yahya ketika Snouck datang ke Hindia Belanda pada tahun 1889. 

Ketika itu Snouck meminta bantuan kepada Hb Ustman bin Yahya dalam penelitiannya untuk membantunya dlm penelitiannya tentang Islam di Nusantara dan memberikan informasi kpd snouck tentang keadaan masyarakat Islam. 

Habib Ustman bin Yahya membantu Snouck melakukan penelitian dalam kapasitas Hb Ustman sebagai seorang ulama. Seperti Hb Ustman memberi kabar kepada Snouck tentang masyarakat Islam yg masih awam terhadap aqidah dan syariat, dan kondisi peradilan agama pada saat itu sangat memperihatinkan, seperti para hakim hakim agama tidak begitu menguasai ilmu syariat, bahkan perilaku tidak baik dari sekian para hakim untuk menguasai sekian persen harta warisan milik seseorang yg diputuskannya. Begitu juga informasi lain yang diberikan Hb Ustman bin Yahya kepada Snouck ketika terjadi perselisihan dua masjid di palembang

Dengan melihat data ini bahwa Hb Ustman bin Yahya memberikan informasi kepada Snouck tentang keadaan umat Islam saat itu dalam kapasitasnya sebagai seorang ulama. Bagi Hb Ustman bin Yahya memberikan pengajaran yg baik dan melindungi keyakinan umat Islam dari penyimpangan penyimpangan yg terjadi dalam agama merupakan kewajiban yg harus dilakukan. 

Sikap tegas Hb Ustman ini sendiri terus ia lakukan meskipun Snouck telah meninggalkan Hindia Belanda pada tahun 1906. Jadi kedekatan Hb Ustman bin Yahya dengan pemerintah Belanda, dan begitu juga kedekatannya dengan Snouck bukan sebagai mata mata Belanda atau orang yang menjual Islam untuk tujuannya sendiri, sebagaimana ada sebagian orang yg ingin menuduh HB Ustman bin Yahya. 

Bahkan Steenbrink menolak tuduhan yg ditujukan ke Hb Ustman bin Yahya. Menurut Steenbrink informasi yang diberikan Hb Ustman kepada Snouck lebih bersifat keagamaan. Steenbrink memandang bahwa orang seperti Hb Ustman bin Yahya sosok ulama yg melihat bahwa umat Islam di Indonesia banyak melakukan praktek praktek penyimpangan dari ajaran Islam itu sendiri. 

Ini bisa dilihat bahwa hampir seluruh karya Hb Ustman bin Yahya selalu mengkritik umat Islam saat itu yg tidak sesuai dengan syariat. Dan perlu dicatat bahwa Hb Ustman berbaik sangka kepada Snouck, bahwa Snouck telah memeluk Islam, melihat riwayat Snouck telah belajar Islam di Mekkah selama lima tahun

2. Tuduhan bahwa Hb Ustman menerima gaji dari Belanda, serta polemik Hb Ustman diangkat Menjadi penasehat Belanda.

Jawabannya

Memang betul Hb Ustman bin Yahya diangkat menjadi penasehat pemerintah Belanda pada tahun 1891. Tetapi dari Hb Ustman bin Yahya sendiri kita tidak memperoleh informasi tentang pengangkatannya tersebut. Bahkan dari seluruh tulisannya tidak tercantum predikat yg diembannya tersebut, Hb Ustman sendiri lebih suka menyebut dirinya sebagai al Abd al Dzalil ( hamba yg hina). 

Dari sini kita bisa melihat Hb Ustman tidak membanggakan dirinya sebagai penasehat yg diangkat oleh Belanda. Bahkan beliau tidak mengambil gaji yg diberikan Belanda kepadanya, karena beliau sebagai Ulama yg wara. Adapun kehidupan beliau, beliau mengambil dari hasil royalti dari kitab kitab beliau yg di cetak, Karena Hb Ustman memiliki percetakan sendiri

3. Tentang pengangkatan beliau sebagai seorang Mufti

Jawaban

Kita sama sama mengetahui bahwa Hb Ustman bin Yahya melakukan perjalanan ke timur tengah selama 22 tahun untuk menuntut ilmu. Setelah beliau pulang ke Batavia, banyak masyarakat pada saat itu berharap dapat menimba ilmu dari beliau. Pada awalnya Hb Ustman bin Yahya menolaknya karena ia merasa ilmunya masih sedikit. Tetapi karena saat itu tidak ada yg memberikan bimbingan kepada masyarakat, maka Hb Ustman akhirnya menerima kewajiban tersebut. 

Dan ini bisa kita lihat dalam kitab Suluh Zaman yg disusun oleh anak beliau Habib Abdulloh bin Ustman " adapun aku ini sebetulnya bukan dari pada ulama besar dan tiada banyak ilmuku, hanya sedikit saja yg aku peroleh daripada guru guruku dan berkahnya mereka itu. Akan tetapi barang siapa yg berkehendak berkah itu guru guruku maka aku sampaikan hajatnya sebagaimana dapat aku itu. Maka datanglah oleh kamu kapan saja yg kamu kehendaki dan jangan sekali kali memikirkan suatu apa apa, karena aku akan mengajari karena Allah Ta'ala, tiada berkehendak akan upah" inilah kata kata dari Hb Ustman bin Yahya, sebagaimana yg tercantum dlm kitab Suluh Zaman

Dan perlu dicatat Hb Ustman bin Yahya diminta oleh Syekh Abdul Ghani Bima, yg kala itu beliau sebagai Mufti sebagai rujukan di Batavia, yg dimana Hb Ustman bin Yahya diminta oleh beliau untuk menggantikan posisi nya. Hb Ustman bin Yahya dikenal di masyarakat sebagai seorang ulama yg sangat tegas dalam menegakan hukum Islam. Sikapnya yg anti terhadap segala macam bid'ah dan khurofat dalam kehidupan beragama, Hb Ustman bin Yahya menulis sebuah buku untuk membantah dan memberantas

penyimpangan penyimpangan yang ada di tengah tengah masyarakat. Usaha beliau menunjukan bahwa perhatiannya dalam menjaga keyakinan masyarakat adalah bukti dari keberadaannya sebagai ulama dan mufti

Dalam kitab Suluh Zaman diceritakan bagaimana Hb Ustman bersikap tegas terhadap seorang laki laki dari bangsa Afrika bernama Marjan yg datang ke Batavia pada tahun 1886 serta menjual jimat, memperlihatkan jodoh melalui urat tangannya dan menjampi orang yang sakit dengan menyemburkan air, kelakuan orang ini dianggap mengkhawatirkan bisa merusak akidah masyarakat, dan Hb Ustman bin Yahya menegur keras orang tersebut dan meminta pemerintah Hindia Belanda untuk mengembalikan orang tersebut ke tempat nya semula

Dari sini kita lihat bagaimana Hb Ustman bin Yahya mengunakan pengaruhnya dan kedudukannya kepada pemerintah Hindia Belanda untuk melindungi akidah ummat dan menjaga ummat dalam keberagamaan. Begitu juga Hb Ustman bin Yahya meminta kepada pemerintah Hindia Belanda agar tidak ikut campur apalagi mengintervensi terhadap ummat Islam dalam menjalankan ibadah dan ajaran syariat.

Karena di zaman itu tidak mudah mendapatkan izin dari pemerintahan Hindia Belanda untuk mendapatkan izin untuk melakukan kegiatan kegiatan.

4. Tuduhan seputar Hb Ustman mendoakan Ratu Wilhelmina

Jawaban

Memang betul Hb Ustman pernah mendoakan Ratu Wilhelmina pada tahun 1898. Hb Ustman mendoakan agar Ratu diberikan kesehatan dan panjang umur. Perlu di catat Mendoakan non muslim itu boleh boleh saja. Sebagaimana di riwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW mempunyai seorang budak Yahudi yang bernama Abdul Qudus, Abdul Qudus sedang sakit, lalu Nabi Muhammad SAW menjenguknya lalu mendoakannya. Begitu juga Imam Nawawi dalam kitab al Adzkar meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa ketika itu Rasulullah SAW sedang membutuhkan air dan ada orang Yahudi memberikan air kepada Rasulullah SAW, lain Rasulullah SAW mendoakan agar Allah membaguskan engkau, lalu Anas bin Malik berkata bahwa orang Yahudi tersebut sampai akhir hayat nya tidak ada uban di rambutnya

5. Tuduhan Hb Ustman anti terhadap tarekat

Jawaban

Habib Ustman adalah seorang ulama yang berpegang teguh pada jalan syariat. Habib Ustman tidak anti terhadap tarekat, tetapi yg dikritik oleh Hb Ustman bin Yahya pada praktek tarekat saat itu banyak mengandung unsur bid'ah dan menyalahi aturan syariat. Dan Hb Ustman mengkritik kebanyakan masyarakat awam yg terjun ke tarekat orientasi nya ke mistik dan mereka tidak paham ilmu syariat. Karena itu menurut Hb Ustman bin Yahya ibadah itu harus teratur, dimulai dari mengenal ibadah Fardu ain yaitu menuntut ilmu fiqih yg berkaitan dengan sholat, puasa, zakat, ibadah Fardu kifayah, ibadah Sunnah muakkadah yg sesuai dgn cara Nabi, dan barulah setelah itu ber tabarruk dgn tarekat disertai syarat syarat yg sudah ditetapkan

Bagi Hb Ustman tarekat yg baik adalah tarekat yg melandasi amal ibadah lahiriyah dengan berdasarkan kepada syariat dan melandasi amal batiniyah dengan membentuk sikap hati yg baik dan menghilangkan penyakit penyakit hati. Para sufi yg benar adalah mereka yg berada dalam landasan syariat dan tuntunan Nabi.

Habib Ustman menulis kitab al Nasihah al aniqoh li al Mutalabbisina bi al Tariqah ( Nasehat yg elok kepada orang orang yg masuk tarekat). Di dalam kitab tersebut Hb Ustman menjelaskan syarat syarat masuk tarekat yaitu 

1. Harus terlebih dahulu menuntut ilmu yg Fardu yaitu ilmu tauhid, ilmu figih untuk tata cara ibadah dan ilmu akhlak. 

2. Mengerjakan syariat yg Fardu ain dan Fardu kifayah serta mengerjakan Sunnah muakkadah dgn tertib. 

3. Memiliki sifat hati yg terpuji. 

4. Mujahadah terhadap hawa nafsu dari perbuatan yg tidak baik dan mujahadah untuk mengamalkan yg wajib dan yg Sunnah. 

5. Mengikuti apa yang dicontohkan Rasulullah SAW. Hb Ustman mengatakan bahwa syariat adalah seluruh perintah dan larangan yang telah di tetapkan oleh Allah SWT, tarekat harus berjalan diatas aturan syariat, sedangkan hakikat adalah memandang setiap persoalan secara batiniyah dan menyaksikan bahwa yg melakukannya hanyalah Allah SWT. Habib Ustman bin Yahya mengatakan di di dalam kitabnya tersebut bahwa tarekat yg benar adalah tarekat yg melandasi amalnya dengan menjalankan syariat. Karena itulah Hb Ustman bin Yahya mengutip perkataan Syeikh Izuddin abd Salam yaitu bahwa tarekat itu mempunyai dua aspek yaitu lahiriyah dan batiniyah. Lahiriyah tarekat adalah syariat dan batiniyah tarekat adalah hakikat. Setiap syariat tanpa hakikat adalah sia sia, dan setiap hakikat tanpa syariat adalah tidak sah

Hb Ustman bin Yahya di dalam kitabnya yg berjudul buku kecil buat mengetahui arti tarekat.

Dibuku itu beliau menjelaskan ciri ciri tarekat yg salah, yaitu tarekat yg berjalan diatas kejahatan diantaranya pertama, tarekat yg guru gurunya melakukan kekeliruan dan pembodohan kepada masyarakat. Kedua. Banyak para sufi palsu telah menulis buku dengan cara yg salah yaitu mengambil perkataan dari buku buku para sufi, tanpa mengetahui makna yg sebenarnya. Bahkan mereka berani mencampurkan perkataan para sufi ke dalam karangan mereka sendiri, dengan tujuan agar orang orang awam percaya bahwa itulah tarekat yg benar. Ketiga. Guru guru tarekat sekarang banyak menerima uang dari murid. Keempat. Murid murid dari tarekat mengira bahwa guru guru tersebut sangat tinggi kedudukannya dalam ilmu agama, padahal mereka bukan orang yg ahli ilmu. Kelima. Banyak murid murid tarekat yg pada saat itu menjadi hilang akal. Keenam. Banyak guru tarekat yg mengajar kepada perempuan di waktu malam tanpa memakai lampu dan aturan syariat Hb Ustman bin Yahya melihat minimnya ilmu agama para pemeluk tarekat mengakibatkan mereka jauh dari ilmu syariat, sehingga mereka banyak percaya mistik mistik serta menimbulkan khurofat. Lalu Hb

Ustman melihat banyaknya para syekh pada tarekat meminta bayaran bagi yg mau ikut ke dalam

tarekatnya dan tidak boleh melakukan hubungan dengan orang yg diluar anggota mereka. Menurut Hb

Ustman bin Yahya sufi yg benar itu tidak mencari keuntungan pribadi

Dapat disimpulkan pandangan dari Hb Ustman bin Yahya tentang tarekat sebagaimana dalam kitab

beliau al Watsiqah al Wafiyah. Bahwa Hb Ustman tidak pada hakikatnya tidak mengingkari keberadaan

para sufi yg benar, menghormati mereka suatu keharusan dan mengingkari mereka adalah suatu

keharaman. Tetapi yg Hb Ustman ingkari adalah mereka yg mengaku sufi mengajak masyarakat awam

masuk dlm tarekatnya tanpa memperhatikan syarat syaratnya. Hb Ustman bin Yahya juga mengatakan

bahwa seorang Syekh boleh saja memberikan ijazah berupa Hizb wirid kepada muridnya. Tetapi hal itu

dilakukan dgn teratur dan tertib, ber etika dan memiliki syarat dan sesuai dgn kapasitas ke ilmuan sang

murid

Dari ini semua kita dapat melihat bahwa Hb Ustman bin Yahya menolak orang yg masuk tarekat

atau yg mengaku sebagai Syekh sufi yg belum cukup memiliki persyaratan yg telah ditetapkan oleh ulama.

Berikutnya Hb Ustman bin Yahya mengecam praktek tarekat pada saat itu menyalahi aturan syariat dan

mengandung unsur bid'ah dan khurofat. Hb Ustman juga melarang mereka untuk membaca kitab kitab

tasawuf yg sulit dipahami seperti karya Ibnu Arabi dan Al jilli dikhawatirkan pemahaman mereka kurang

dan akan salah memahami. Hb Ustman menganjurkan utk membaca karya karya Imam Ghazali. Hb

Abdulloh bin Alwy al Haddad yg berorientasi pada akhlak

6. Kontribusi Hb Ustman bin yahya dalam pendidikan dan da'wah serta sosial kemasyarakatan.

- mengembangkan Islam yg berdasarkan Syariat di tanah Batavia dan sekitar nya termasuk jawa barat

- Pemantapan Syariat dan Tauhid, serta penentangan dari berbagai khurofat, bid'ah dan hukum adat yg

menyalahi Syariat Islam. Seperti: menyuguhkan sesajen utk roh kepercayaan nenek moyang. Menentukan

hari baik utk melakukan pembangunan rumah. Menjalani ritual2 bagi seorang adik melangkahi kakak nya

dalam menikah, seperti ritual harus di tendang, disabet, dilempari butiran beras. Masih percaya kepada

dukun utk meramalkan nasib. Melarang seorang suami memotong binatang ketika istri nya sedang hamil.

Menganjurkan keluarga yang sedang hamil agar membuat rujak utk sesajen roh nenek moyang. Dukun

mengajarkan seorang ibu kalo pas lahiran anak nya membaca Asyhadu Alla ila ha Illallah wa Asyhadu Anna

Muhammad Sabilulloh. Dukun menganjurkan anak yang baru lahir diletakan di kolong bale

- Sangat berjasa dalam mengembangkan mazhab Syafi'i'i dan Aqidah Asy'ariyah

- Banyak mengarang kitab dari berbagai macam ilmu

- Hb Ustman dengan ketokohannya dan kedudukannya sebagai mufti, beliau meminta kepada pemerintah

Hindia Belanda,agar tidak ikut mencampuri urusan kehidupan beragama masyarakat muslim. Dan tidak

melarang masyarakat muslim mengikuti pendidikan Islam yg dikembangkan di majelis majelis ta'lim di

Batavia. Atas dasar inilah adanya pemberlakuan undang undang dasar (regeeringsreglement) yaitu undang

undang yg mengatur tentang kebebasan beragama bagi masyarakat Hindia belanda . ini artinya Hb Ustman

bin Yahya meminta kepada pemerintah Hindia belanda jaminan terhadap peribadatan masyarakat pribumi

- Hb Ustman bin Yahya perintis berdirinya pengadilan agama pada zaman kolonial thn 1881. Yg dimana

pengadilan agama utk memutuskan yg berkaitan dgn hukum agama, seperti nikah, cerai, waris dll. Dan

kitab beliau yg berjudul Al qowanin Al syar'iyyah Li ahli Al majalis Al hukmiyyah, membahas masalah figih

hukum Islam. Kitab ini dibuat utk memenuhi kebutuhan para hakim dan penghulu dlm memutuskan suatu

perkara. Kitab ini yg pertama menjadi rujukan bagi pengadilan agama di Jawa dan Madura. Ditulis dlm

bahasa Arab melayu

- Hb Ustman sebagai tokoh yg mengembangkan pendidikan slam. Sehingga sebagai cikal bakal berdiri nya

lembaga2 pendidikan Islam. Dan Habib Ustman memberikan dukungannya ketika berdirinya Jami'at Kheir

organisasi pendidikan pertama yang berdiri di Indonesia pada tahun 1901, yang didirikan oleh para tokoh

Habaeb melalui tulisan beliau yang berjudul Jam'u al Nafais Li Tahsin al madaris

- Hb Ustman banyak melahirkan ulama ulama besar. Diantara murid murid beliau yg menjadi ulama besar

yaitu hb ali bin Abdurahman alhabsyi Kwitang. KH Mujtaba bin Muhammad (jati negara). KH Guru Mughni

(kuningan). KH Ahmad Marzuki (Klender). KH Abdul Majid (pekojan) KH Thohir (pendiri perguruan

Atthahiriyyah

II. Hb Ustman bin Yahya dan dukungan untuk Sarekat Islam.

Pada saat berdirinya Sarekat Islam (SI) thn 1911. Hb Ustman bin yahya menulis dua karya secara

khusus untuk mendukung Sarekat Islam dari para penentangnya, yaitu karya nya yg berjudul Sinar Isterlam

pada menyatakan kebenaran sarekat islam, dan satu karya nya lagi yg berjudul Selampai Terselam pada

menyatakan kebajikan Sarekat Islam.

Karya Hb Ustman bin Yahya tersebut ditulis sebagai jawaban atas tuduhan dari beberapa kelompok

yg menyerang Sarekat Islam. Tuduhan tersebut berisi anggapan bahwa Sarekat Islam adalah agama kafir.

Air yang diminum juga air dari orang kafir. Ada yg menuduh Sarekat Islam sebagai kejahatan

Hb Ustman bin yahya mengatakan bahwa munculnya Sarekat Islam, karena salah satu tujuannya

ialah amar ma'ruf nahi mungkar. Bahkan hb Ustman bin yahya mengatakan hanya orang jahatlah yg akan memberikan suatu nama SI

Teks bawah

Akan memberikan yang jelek pada SI



7. Kiitab kitab karangan Hb Ustman bin Yahya

1. Kitab irsyadul anam, ditulis dlm bahasa arab melayu thn 1896. Membahas tentang figih ibadah

(bersuci, sholat, puasa, zakat dan haji)

2. Kitab manasik haji dan umroh ditulis thn 1875. Kitab ini berisi tentang rukun, syarat, wajib, yg

berkaitan dgn masalah haji dan umroh, serta masalah arah kiblat yg harus diperhatikan selama dalam

perjalanan ke mekkah. Ditulis dlm bahasa arab melayu

3. Kitab jadwal menyatakan perihal segala kesalahan dalam perkara membaca al fatihah, ditulis thn 1882

4. Kitab Tahsinil al maram mimma yaa'allaqu bi takbiroti al ihram. Ditulis thn 1893. Kitab ini tentang

syarat syarat dan yang berkaitan dalam takbirotul ihram ketika sholat

5. Kitab jadwal li ma"arifat al qoshr. Ditulis thn 1896. Membahas tentang masalah jamak sholat

6. Kitab jadwal adzan. Ditulis thn 1906. Berkaitan dgn masalah adzan

7. Kitab jadwal sembayang serta ini tujuh faedah masuk, muwafik, ma"mum. Aturan aturan dalam sholat

berjamaah

8. Kitab jadwal Iddah. Ditulis thn 1885. Kitab ini berisi tentang figih perempuan

9. Kitab jadwal nikah lam nafakah lam ta"liq lan talaq lan rujuk. Kitab ini berisi tentang masalah

pernikahan dan perceraian

10. Kitab Islah al hal bi talab al halal. Ditulis thn 1880. Membahas tentang masalah mencari rezeki yg

halal dan kecaman bagi orang yg bermalas malasan dalam berusaha mencari rezeki

11. Kitab fasal kewajiban pada mencari kehidupan. Ditulis thn 1906

12. Kitab ain al Haqq wa fasal al khitob. Ditulis thn 1905. Hb Ustman mengomentari fatwa syekh

muhammad Abduh (mufti mesir) tentang masalah makanan dan sembelihan ahli kitab. Ditulis dalam

bahasa arab

13. Kitab Mabahits al wafiyyah fi hukmi al iffar al afranjiyyah. Ditulis thn 1904. Membahas hukum

tentang alkohol. Bir hitam dan minuman yang memabukan lainnya. Ditulis dlm bahasa arab

14. Kitab Taghrid al qumari al hama"im. Ditulis thn 1895. Membahas masalah pakaian yg harus dipakai

oleh orang Islam

15. Kitab jadwal menyatakan perihal waktu waktu sembayang dan perihal kiblat. Ditulis thn 1886. Ditulis

dlm bahasa arab melayu

16. Kitab daerah buat mengetahui akan kiblat negeri negeri. Ditulis thn 1898. Dalam bahasa arab melayu

17. Kitab kitab tahrir aqwa al Adilla fi tahsil al ain al kiblat. Ditulis thn 1902

18. Kitab hadza manqulat min risalat al kiblat. Ditulis thn 1903

19. Kitab keker bulan memulakan puasa dan hari lebaran. Ditulis thn 1898. Membahas tentang ilmu

falak, menentukan awal masuk puasa dan idul fitri dan membahas masalah hilal. Ditulis dlm bahasa arab Melayu

20. Kitab Tamyiz al Haqq min dalal fi maslahat al hilal. Ditulis thn 1902. Tentang ilmu falak

21. Kitab ''ikaz al niyam fi ma yaa"allaqu bj al ahillat wa al siyam. Ditulis thn 1903. Tentang ilmu falak

22. Kirab risalah nasehat buat mencegah atas menyakiti binatang. Ditulis thn 1899

23. Kitab masalah dakwah harta antara laki istri atau ahli waris satu sama lain. Ditulis thn 1880.

Membahas masalah harta waris. Dalam bahasa arab melayu

24. Kitab su"al wa jawab fi Masail sittah. Mengenai ilmu waris

25. kitab ilmu faroid

26. Kitab ilmu kemestian perihal kematian. Ditulis thn 1905 dlm bahasa arab melayu. Membahas

masalah kematian, tata cara pengurusan jenazah, masalah wasiat dan masalah pekuburan

27. Kitab al qowanin al syar"iytah li ahl al majalis al hukmiyah. Ditulis thn 1881 dlm bahasa arab melayu.

Kitab monumental hb Ustman bin yahya membahas tentang masalah ffigih dan cara pengambilan

istinbat hukum. Kitab ini ditulis utk memenuhi kebutuhan para hakim dan penghulu dalam memutuskan

suatu perkara. Kirab ini yg pertama menjadi rujukan bagi pengadilan agama di jawa dan madura

28. Kitab babul mainan. Berisi tentang makna arti dari syahadatain dan masalah figih. Ditulis dlm bahasa

arab melayu

29. Kitab jam"u al Fawaid mimma yaa"allaqu bi salat jum"ah wa al masajid. Ditulis thn 1893. Membahas

masalah dua sholat jum"at yg menjadi polemik di palembang. Polemik ini melibatkan diskusi hangat

antara hb Ustman bin yahya dengan syekh ahmad Khotib minangkabau

30 kitab muzillu al awham wa al taraddud fi amri sholat jum"ah bi al ta"addud. Ditulis thn 1894

31. Kitab taftih al muqlatain wa tabyin al mufsidatain

32. Kitab perihal ta"addud al jum"ah di masjid

33. Kitab hadzihi al as"ilah waradat "ala Sayyid Ustman wa tuliba minhu al jawab "alaina. Kitab ini ditulis

thn 1892. Fatwa ini menjawab pertanyaan tentang masalah perkawinan antara seorang syarifah dgn laki

laki non sayyid

34. Kitab al syajarah al aliyah fi al waradat al saniyyah hawa nasabat al saadat al alawiyyah. Ditulis thn

1879

35. Kitab risalah sifat dua puluh. Ditulis thn 1880 dlm bahasa arab melayu. berisi tentang ajaran ajaran

teologis mengenai sifat sifat Allah menurut paham Ahlu sunnah wal jamaah asy"ariyyah.

36. Kitab manhajul istiqomah fi ad dien al Salamah. Ditulis thn 1890 dlm bahasa arab melayu. Kitab ini

berisi tentang kritik serta kecaman hb Ustman terhadap perilaku bid"ah dan khurafat yg dilakukan oleh

masyarakat muslim saat itu yg masih terpengaruh dari tradisi hindu Budha serta aliran2 kepercayaan yg

menyimpang dari ajaran islam. Dalam kitab ini hb Ustman menerangkan tentang masalah bid"ah serta

pembagian bid"ah menurut para ulama. Dan dalam kitab ini hb Ustman menerangkan tentang arti jihad

dalam islam, serta syarat dan rukun jihad. Karena pada saat itu banyak orang yg salah yg salah dalam

memahami tentang jihad. Serta banyak beberapa orang golongan yg mengajak masyarakat untuk

bergerak mengatasnamakan jihad dan perang sabil, padahal jauh dari arti serta syarat jihad tersebut

37. Kitab wasiqah al wafiytah fi uluwwi sya"ni al thariqah al sufiyyah. Ditulis thn 1886. Kitab ini

membahas tentang ajaran2 tarekat yg sebenarnya yg tdk boleh bertentangan dgn syariat . dan hb

Ustman dlm kitab ini mengkritisi penyimpangan2 tarekat yg salah diartikan

38. Kitab buku kecil utk mengetahui arti tarekat. Ditulis thn 1897

39. Kitab al nasibah al mardiyyah fi al raddi "ala wasiyyah al munammiyah. Ditulis thn 1891. Kitab ini

berisi tentang penyebaran surat wasiat atas nama Nabi. Ada segolongan orang yg membodohi

masyarakat untuk mencari keuntungan, dgn membuat tulisan2 tentang wasiat2 dari Nabi Muhammad

SAW. Lalu hb Ustman membantah tulisan tersebut agar orang awam tidak di bodohi

40. Kitab al aqd al farid. Ditulis thn 1896. Berisi penjelasan istilah istilah teologis seputar sifat sifat Allah.

Ditulis dlm bahasa arab

41. Kitab nafat al Akhyar min wuqu ila al ightirar. Kitab ini membahas utk memahami konsep gurur (tipu

daya) supaya kita selamat dari tipu daya

42. Kitab Tariq al Salamah min al khusron wa al nadamah

43. Kitab Salamah al muslimin min al ibtida fi al dien

44. Kitab fasl khitob fi bayan al jawab

45. Kitab kitab "ianat al mustarsyidin. Kirab ini berisi kritikan dan penyimpangan paham syi"ah dan

Wahabi. Ditulis dlm bahasa arab

46. Kitab Saun al dien an nazaqat. al muslimin

47. Kitab Ain al Haqq wa fasl al khitob

48. kitab al Haqq al ladzi yajibu ittiba"uhu fi al dien (kitab 2 dari no 42-48 tentang bagaimana hb Ustman

bin yahya mengkritisi paham paham modernisme, serta paham Wahabi dan rofido

49. kitab Risalah dua ilmu. Kitab ini membahas tentang dua macam ilmu, yaitu ilmu yg Nafi manfaat dan

ilmu yg dari. mudhorat. Hb Ustman menjelaskan bagaimana kira agar bs mendapat ilmu yg bermanfaat

dan supaya kita terhindar dari ilmu yg mudhorat. Serta hb Ustman menjelaskan tentang ulama akhirat

yaitu mereka yg istiqomah. Dan ulama dunia yg hanya bertujuan utk mencari dunia. Dan hb Ustman

menjelaskan diri ciri ulama akhirat dan ulama dunia. Kirab ini ditulis dlm bahasa arab melayu

50.. Kitab adabul insan. Kitab ini membahas masalah akhlak dan adab. ditulis dlm bahasa arab melayu

51.. Kitab masalik al Akhyar. Kitab kumpulan dzikir dan wirid

52. Kitab ad duror al bahiyyah fi al akhlak mardiyah

53. Kitab hadist keluarga. Kitab ini membahas keutamaan Ahlu bait Nabi Muhammad SAW. Dan hb

Ustman menukil hadist hadist tentang keutamaan serta kewajiban bagi seorang mu"min mencintai para Ahlul bait Rosulullah SAW

54. Kitab sifat sifat orang mu"min di dalam al Qur"an

55. Kitab perhiasan bagus. Kitab ini membahas tentang bagaimana orang tua mendidik anak nya

terutama anak perempuan. Dan hb Ustman mengarahkan agar menjadi muslimah yg baik

56. Kitab "iqd al juman fi adab Tilawatil al Qur"an. Kitab ini membahas adab adab terhadap al Qur"an

serta membahas ilmu tajwid

57. Kitab al zuhr basim fi athwari abi al qasim. Kitab ini membahas seputar kelahiran Rasulullah SAW dan

membahas seputar isra wal mi"raj Rasulullah SAW. Ditulis dlm bahasa arab melayu

58. Kirab hukm al rahman bi al nahyi "an tarjamat al Qur"an

59. Kitab Hadiyyat al Rafiq bi wasilat al taufiq

60. Kitab Nasehat bapak yang sayang pada anak anak nya

61. Kitab perihal menyatakan kesalahan dalam membaca al fatihah

62. Kirab qaul al Haqq bi al basirah fi Ibn al mujtari khabits al sarirah (kitab ini dinukil dari hb

Abdurahman al masyhur mufti hadramaut

63. Kitab cempaka mulia menceritakan hal manusia

64. Kitab Misbah al zulam

65. Kitab al ahadist al jami"ah fi uluwwi al Nafi"ah

66. Kitab Bunnat al jalis wa qohwat al anis

67. Kitab fardu nasihat

68. Jam'u al Nafa'is Li Tahsin al Madaris ( kitab ini tentang dukungan habib Ustman bin Yahya atas

dibukanya sekolah jami'at kheir

69. Sinar isterlam pada menyatakan kebenaran sarekat Islam

70. Selampai terselam pada menyatakan kebajikan sarekat Islam ( dua kitab tersebut sebagai dukungan

habib Ustman atas berdirinya organisasi sarekat Islam)

71. Kitab Nasehat Bapak yang sayang pada anak anaknya

72. Kitab Hushul al Ma'mul bi al Amal al Rasul

Dan masih banyak lg kitab kitab karangan beliau, tdk kurang dari 120 kitab. Sebagian kitab Habib

Ustman ditulis dalam bahasa Arab dan Sebagian di tulis dalam bahasa Arab Melayu. Sebagai ulama yang

memahami kondisi masyarakatnya, Habib Ustman merasa bahwa bahasa Melayu akan lebih dapat

difahami masyarakat. Pertimbangan ini selalu tertulis dalam setiap karyanya. Kita bisa membayangkan bahwa ketika menulis, Habib Ustman lebih melihat kepentingan masyarakat banyak yang masih awam