(Video Part 1) Santri Banten Menjawab Statemen Sesat Imaduddin Utsman tentang Habaib

 



Kamis, 11 Mei 2023

Faktakini.info

SANTRI BANTEN MENJAWAB STATEMENT SESAT PAK IMADUDDIN TENTANG HABAIB

Tb.Ahmad Quzwini

Bismillahirrahmanirrahim.

Akhir-akhir ini sedang ramai di publik medsos adanya statement provokatif dari seorang kyai di Kab. Tangerang - Banten, karena nya agar statement ini tidak di anggap sebagai kebenaran maka kami selaku santri ingin meluruskan faham beliau sebagaimana dasar Ilmiyyah bukan karena sifat hasud ataupun takabbur.

● STATEMENT KYAI IMAD :

Bahwa Haram memanggil Habib

Jawab :

الحبيب .... فى عرف اهل حضر الموت يطلق على من ينسب لسيدنا "علوى بن عبيد الله" وصار عرفا خاصا عندهم من عصر "الحبيب عمر بن عبد الرحمن العطاس" قدس الله روحه استدعاء لتحقيق المحبة من كل مؤمن مصدق لما لاهل البيت على سائر الامة من المحبة والمودة الوارد بها الكتاب والسنة. وفى العرف الشرعى يطلق لفظ سيد وشريف على كل من انتسب للسبطين : "سيدى الحسن وسيدى الحسين". 

اسعاد الرفيق وبغية التصديق ص ٣ ج ١

Habib menurut istilah hadhromaut adalah seseorang yang nasabnya bersambung kepada Sayyidina Alwi bin Ubaidillah. Kemudian menjadi Istilah khusus di kalangan hadhromaut sejak zaman Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-atthos ( Semoga saja Allah mensucikan ruhnya).

Istilah ini diciptakan dengan tujuan menarik rasa cinta yang tulus dari orang-orang mukmin yang membenarkan adanya kewajiban mencintai ahli bait mengalahkan pada yang lainnya sebagaimana hal itu diterangkan dalam Al-Qur'an dan Al-Hadist.

Dan menurut urf syar'i istilah Sayyid dan Syarif ditujukan kepada orang yang nasabnya bersambung kepada kedua cucu baginda Nabi SAW yaitu : Sayyid Hasan dan Sayyid Husain ( Radhiallahu Anhuma ).

● STATEMENT KYAI IMAD :

Bahwa Istilah Habib itu di gunakan oleh Yahudi dan Nasrani di zaman dulu berdasarkan : (Al Ma'idah 5:18)

 وَقَالَتِ ٱلْيَهُودُ وَٱلنَّصَٰرَىٰ نَحْنُ أَبْنَٰٓؤُا۟ ٱللَّهِ وَأَحِبَّٰٓؤُهُ 

JAWABAN :

Sebagaimana dalam kitab- kitab Qamus halaman 117, seperti Al-Misbahul Munir Karya Imam Al-Fayumi di jelaskan bahwa احباء adalah jama' dari حبيب , dan bisa juga berbentuk jama' حبائب

Masih dalam kitab Is'adurrofiq :

الحبيب فعيل بمعنى فاعل وبمعنى مفعول فيطلق على المحب والمحبوب.

...... وإلا فالعرف العام يطلقها على كل محبوب ومحب.

Secara kosa kata, "Habib" itu bisa dimaknai seorang pecinta dan seseorang yang di cinta, sehingga sah secara uruf am kata habib di tujukan kepada setiap manusia yang mencintai seseorang juga sah untuk manusia yg di cintai.

Dalam ayat di atas, Yahudi dan Nasrani menggunakan kata احباء dengan makna umum bukan Istilah khusus, sehingga sangat tidak masuk akal jika kata "Habib" itu menjadi Istilah yang muncul dari Yahudi dan Nasrani.

Jika Kyai Imad mengambil dalil berdasarkan ucapan Yahudi dan Nasrani yang di ceritakan oleh Allah SWT, Knp beliau tidak mengambil dalil dari sebuah hadist Rosulullah SAW riwayat Imam Tirmidzi no. 3616 dalam kitab Sunan nya :

"أَلَا وَأَنَا حَبِيبُ اللَّهِ وَلَا فَخْرَ"

"Ingatlah, aku adalah kekasih Allah SWT, dan ( aku berucap seperti ini ) tidak didasari sifat sombong).

●STATEMENT KYAI IMAD :

Beliau mengatakan bahwa Habib di Indonesia belum terkonfirmasi kebenaranya dan harus tes DNA

Ini merupakan pernyataan serampangan yang sangat jauh dari fakta dan lebih cenderung untuk memprivokasi masyarakat agar menjauh dari Habaib.

Apakah dengan adanya Rabithah Alawiyah sebagai sebagai Organisasi Islam yg bergerak dalam bidang sosial kemasyarakatan dan salah satu tugas nya adalah menghimpun dan mendata keturunan alawiyyah di Indonesia yang di tangani oleh orang yang ahli dalam bidang nya tidak di anggap cukup? Dan kenapa beliau tidak terlebih dahulu tabayyun dan berdialog dengan kepengurusan Rabithah Alawiyah baik di tingkat daerah ataupun pusat jika beliau mempunyai keraguan tentang habaib yang ada di Indonesia !?

Dan sadar ataupun tidak, dengan ucapan tersebut beliau telah menafikan keshahihan para Auliya Allah dari kalangan Habaib yang telah berkorban dan berjasa besar di Nusantara terkhusus di Indonesia bahkan telah berdakwah sebelum Indonesia ini ada seperti Al-Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus Luar batang, Habib Ali Kwitang, Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad (Mbah Priok) dan lain sebagainya. Naudzubillah.

Kita pun harus ingat bahwa kemuliaan Genetik yang dimilikinya bukan kemauan sendiri tapi merupakan karunia dan takdir ilahi yang patut di syukuri. Kemuliaan dzatiyah (genetik) ini merupakan Keutamaan yang tidak mungkin dimiliki oleh orang lain. Sebab mereka secara kodrati dan menurut fitrahnya telah mempunyai keutamaan karena hubungan darah dan keturunan dengan manusia pilihan Allah SWT yaitu Nabi Muhammad SAW, apalagi jika dipadukan dengan ketakwaan.

Jadi sangatlah tidak masuk akal pernyataan seperti ini karena keturunan Rosulullah SAW sepanjang masa akan tetap tersebar di jagat raya apalagi jika harus melalui tes DNA yang mana hal ini adalah merendahkan kemuliaan cucu-cucu Rosulullah SAW.

● STATEMENT KYAI IMAD :

Gelar habib itu membuat orang yang mengaku keturunan Rasulullah SAW merasa sombong dan lebih hebat dari lain termasuk cacat dalam ajaran Islam.

JAWABAN :

Perlu diketahui bahwa pentingnya mengetahui Nasab :

1. Seseorang Harus mengakui keturunan leluhurnya sendiri. Dalam riwayat Imam Bukhori No. 6768 di sebutkan : 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " لَا تَرْغَبُوا عَنْ آبَائِكُمْ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ أَبِيهِ فَهُوَ كُفْرٌ ".

"Janganlah kalian membenci keturunan kalian, maka barang siapa yang membenci turunannya maka ia kufur".

2. Seseorang dilarang mengaku bersambung nasab kepada selain keturunan nya.

عَنْ سَعْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : " مَنِ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبِيهِ، فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ ".

"Barangsiapa yang mengaku-ngaku bernasab kepada selain turunannya padahal ia tau ia bukan turunan tersebut maka surga haram baginya".

Dengan demikian pengakuan terhadap kebenaran nasab adalah hal penting apalagi nasab tersebut bersambung kepada Nabi Muhammad SAW.

3. Menuduh orang bukan keturunan dari seseorang dengan tuduhan tanpa bukti hukumnya haram karena termasuk Qodzaf.

Diantara penjelasanya dalam kitab Ianathu Tholibin Juz 4 halaman 169 :

(وحد قاذف) مكلف مختار ملتزم للاحكام عالم بالتحريم (محصنا) وهو هنا مكلف حر مسلم عفيف من زنا ووطئ دبر حليلته (ثمانين) جلدة إن كان القاذف حرا وإلا فأربعين.

"Orang yang menuduh zina -mukallaf, tanpa paksaan, terbebani terhadap hukum, mengetahui hukum haramnya- kepada orang muhson- yaitu orang mukallaf, merdeka, muslim, terjaga dari zina dan wathi dubur wanita halal nya harus di jilid 80 kali apabila yang menuduh nya orang merdeka, apabila seorah hamba sahaya maka 40 kali.

4. Jaminan pensucian dari Allah terhadap Ahlul bait, Firman Allah SWT dalam Surat Al-Ahzab ayat : 33

فقال تعالى : إِنَّما يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيراً

"Sesungguhnya Allah menghilangkan dosa dari kamu wahai Ahlul Bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya".

Dalam kitab Rosyfatu Shodi halaman 37 : 

قال العلماء : ولا يمنع هذا الحصر دخول اولادهم وذرياتهم الى آخر الأبد في هذا المعنى المراد لأن شمول لفظ اهل البيت لمن سيوجد منهم كشمول لفظ الأمة لمن يسوجد منها 

Ulama berkata : "Dan tidak bisa di cegah ketentuan pensucian terhadap Ahlul bait di atas termasuk di dalam nya para anak dan keturunan Ahlul bait sampai selamanya di dalam ini makna karena lafadz Ahlul bait mencakup orang-orang yang akan lahir dari mereka seperti hal nya lafadz Ummat pun mencakup kepada orang-orang yang kan lahir dari mereka".

5. Adanya kewajiban mencintai Ahli Bait Rosulullah SAW

Diantaranya firman Allah SWT dalam Asy Syuura 23 : 

قُل لَّآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا ٱلْمَوَدَّةَ فِى ٱلْقُرْبَىٰ ۗ وَمَن يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَّزِدْ لَهُۥ فِيهَا حُسْنًا

Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu.

Dalam Tafsir Ad-Durrul Mantsur karya Imam As-Suyuthi juz 7 halaman 348 :

وَأخرج سعيد بن مَنْصُور عَن سعيد بن جُبَير {إِلَّا الْمَوَدَّة فِي الْقُرْبَى} قَالَ: قربى رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم

Dalam riwayat Imam Sa'id bin Jubair : bahwa yang di maksud kerabat adalah kerabatnya (Ahli Bait) Rosulullah SAW.

وَأخرج ابْن أبي حَاتِم عَن ابْن عَبَّاس {وَمن يقترف حَسَنَة} قَالَ: الْمَوَدَّة لآل مُحَمَّد

Dan riwayat dari Imam Imam Ibnu Abbas RA : maksud mengerjakan kebaikan adalah mencintai kepada keluarga Nabi Muhammad SAW.

6. Adanya syariat khumusul khumus

Diantara penjelasanya dalam Hasyiah Baijuri Ala Fathil Qorib Juz 2 Halaman 501: 

(ويقسم الخمس) الباقي بعد الأخماس الأربعة (على خمسة أسهم : ..... (وسهم لذوي القربى) أي قربى رسول الله - صلى الله عليه وسلم؛ (وهم بنو هاشم وبنو المطلب).

Dan seperlima yang tersisa dari empat seperlima di berikan kepada 5 golongan : ... diantaranya orang-orang yang mempunyai ikatan kerabat dengan Rosulullah SAW yakni Bani Hasyim dan Bani Muthalib.

7. Haram menerima Zakat

Diantaranya hadist riwayat Imam Muslim no. 1072 :

" إِنَّ الصَّدَقَةَ لَا تَنْبَغِي لِآلِ مُحَمَّدٍ، إِنَّمَا هِيَ أَوْسَاخُ النَّاسِ" 

وَمَعْنَى أَوْسَاخُ النَّاسِ أَنَّهَا تَطْهِيرٌ لِأَمْوَالِهِمْ وَنُفُوسِهِمْ كَمَا قَالَ تَعَالَى خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَة تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بها . اه شرح النووي على مسلم ص ١٧٩ ج ٧

“Sesungguhnya zakat tidak diperkenankan diberikan kepada keluarga Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya zakat adalah kotoran manusia".

Penjelasan Bahwa zakat adalah kotoran manusia adalah karena zakat mensucikan harta dan raga mereka sebagaimana firman Allah SWT yang artinya : "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka".

8. Ahli bait itu pusaka Nabi

Diantaranya hadist riwayat Imam Tirmidzi No. 3788 :

عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَا : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " إِنِّي تَارِكٌ فِيكُمْ مَا إِنْ تَمَسَّكْتُمْ بِهِ لَنْ تَضِلُّوا بَعْدِي أَحَدُهُمَا أَعْظَمُ مِنَ الْآخَرِ : كِتَابُ اللَّهِ حَبْلٌ مَمْدُودٌ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ، وَعِتْرَتِي أَهْلُ بَيْتِي، وَلَنْ يَتَفَرَّقَا حَتَّى يَرِدَا عَلَيَّ الْحَوْضَ، فَانْظُرُوا كَيْفَ تَخْلُفُونِي فِيهِمَا ".

"Aku tinggalkan untuk kalian sesuatu, apabila kalian berpegang erat dengan nya maka kalian setelahku tidak akan tersesat : (1) Kitab Allah dan (2) keturunanku ahli baitku.

▪︎ point - point di atas jangan di kaitkan dengan sifat sombong, karena kita semua perlu mengamalkan point - point di atas semata-mata terkhusus yang berkaitan dengan nasab Rosulullah SAW menjalankan Syariat Islam.

●STATEMENT KYAI IMAD :

Kalau ada yang mengatakana : "Habaib tidak akan masuk neraka" berarti habib lebih hebat dari yahudi ( sebagaimana dalam Al-baqoroh ayat 80 , Yahudi mengatakan : "Kami tidak akan di sentuh api neraka kecuali hanya beberapa hari saja".

JAWABAN :

Orang Yahudi mengklaim "bahwa mereka tidak akan masuk neraka kecuali beberapa hari saja" ini adalah ucapan yang timbul dari keangkuhan dan kesombongan mereka, dan ini telah Allah dustakan klaim mereka di ayat selanjutnya.

Sementara klaim bahwa Ahlul bait di jaga dari neraka ini bersumber dari dalil syari, diantaranya :

Showa'iqil Muhriqoh Karya Imam Ibnu Hajar Al-Haitami Halaman 159 :

عن ابن عباس رضي الله عنهما في تفسير قوله تعالى : وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰٓ ، رضى محمد ان لا يدخل احد من اهل بيته النار

Imam Ibnu Abbas menafsirkan surat Adh Dhuha ayat 5 :

فقال تعالى : وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰٓ

Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi ridho. 

Maksud "hatimu menjadi ridho" yaitu ridho nya Rosulullah SAW karena tidak masuknya Ahlul bait kedalam neraka.

Mustadrok Shohihain Juz 3 Halaman 152 :

عن ابن مسعود قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إنّ فاطمة احصنت فرجها فحرّم الله ذريتها على النار

"Sesungguhnya fathimah telah menjaga kehormatanya, maka Allah jaga keturunanya dari api neraka".

Mu'jamul Kabir Imam thobroni Juz 11 halaman 210 :

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لفاطمة : انّ الله غير معذبك ولا ولدك. اخرجه الطبراني في الكبير

Rosulullah SAW berkata kepada Sayyidah Fathimah : "Sesungguhnya Allah tidak akan menyiksamu dan tidak pula menyiksa anakmu".

Sungguh masih banyak dalil argumentasi dari hadist-hadist yang menunjukan bahwa Allah SWT telah menetapkan surga dan mengharamkan neraka untuk Ahlul Bait, dan tidak di ragukan lagi bahwa Allah SWT mensucikan mereka dengan taubat, berbagai cobaan dan penggugur dosa lainnya. Maka sungguh Allah telah mensucikan mereka dan menyatakan nya dalam Muhkamutanzil Al-Quranul Karim. [ Ashowa'iqil Muhriqoh 139 ]

Semoga secercah kalimat diatas bisa membuat kita lebih berhati-hati dalam bersikap kepada Ahlul bait dan lebih menumbuhkan rasa cinta kita kepada Keluarga Nabi sehingga kelak kita mendapatkan syafaat dari sang junjungan alam Rosulullah SAW.

Wallahu a'lam bishowab.

...

(Video Part 1)

DZURIYAT SULTHON MAULANA HASANUDDIN Banten (TB.Ahmad Quzwini) Menjawab Pernyataan Kontroversi KH.imaduddin Kresek Tangerang Banten

● عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ الزُّرَقِيِّ أَنَّهُ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو حُمَيْدٍ السَّاعِدِيُّ أَنَّهُمْ قَالُوا لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ فَقَالَ قُولُوا اللَّهُمَّ صلى عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ (وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا بَارَكَتْ عَلَى إِبْرَاهِيمَ) إِنَّكَ حُمَيْدٌ مَجِيدٌ اسْتَدَلَّ قَوْمٌ بِهَذَا الْحَدِيثِ عَلَى أَنَّ آلَ مُحَمَّدٍ هُمْ أَزْوَاجُهُ وَذُرِّيَّتُهُ خَاصَّةً 

[التمهيد لما في الموطأ من المعاني والأسانيد ص ٢٣٢ ج ١٧]

 ● (اخلفوني) بضم الهمزة واللام أي كونوا خلفائي (في أهل بيتي) علي وفاطمة وابنتهما وذريتهما فاحفظوا حقي فيهم وأحسنوا الخلافة عليهم بإعظامهم واحترامهم ونصحهم والإحسان إليهم وتوقيرهم والتجاوز عن مسيئهم

[فيض القدير شرح الجامع الصغير ج ١ ص ٢١٩]

● ولا تنكر الوصاة بأهل البيت واحترامهم وإكرامهم إذ هم من الذرية الطاهرة التي هي أشرف بيت وجد على الأرض فخرًا وحسبًا ونسبًا ولا سيما إذا كانوا متبعين للسُّنّة الصحيحة كما كان عليه سلفهم كالعباس وبنيه علي وآل بيته وذريته - رضي الله عنهم- أجمعين ونفعًا بمحبتهم.

[ ارشاد الساري شرح صحيح البخاري ص ٣٣١ ج ٧ ]

Bersyukur bernasab mulia, tidak sombong dan angkuh karenanya.

● ومنها : تزكية النفس والثناء عليها والفخر بالآباء من أهل الدين والفضل والتبجحُ بالنسب وذلك مذموم ومستقبح جداً وقد يبتلى به بعض أولاد الأخيار ممن لا بصيرة له ولامعرفة بحقائق الدين

ومن افتخر على الناس بنسبه وبآبائه ذهبت بركتهم عنه لأنهم ما كانوا يفتخرون ولا يتكبرون على الناس ولو فعلوا ذلك لبطل فضلهم. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من ابطأ عمله لم يسرع به نسبه

[النصائح الدينية ٣٦٣]

Mari tunjukan kecintaan kita kepada DZURIYAT Rosulullah SAW dan abaikanlah mereka yang ingin memecah belah umat dari Habaib dan Ulama ‼️

Klik video: