Sebelum Imaduddin, Pengingkar Nasab Dzurriyah Rasul SAW Sudah Ada
Sebelum Imaduddin, Pengingkar Nasab Dzurriyah Rasul SAW Sudah Ada
Jika satu orang H. Imad berhasil membuat SESEORANG percaya bahwa Para Habaib Ba'lawi bukan keturunan Nabi SAW dengan kedok ilmiah padahal hanya karena tidak menemukan catatan pada abad yg dia inginkan..., LALU BAGAIMANA jika SESEORANG itu bertemu Ratusan Ulama lintas Zaman seperti Syaikh Azzabidi, Syaikh Hasyim Asy'ari, Syaikh Nawawi Al-Bantani, dan masih buanyak lagi yang mengakui Nasab Para Habaib Ba'lawi?? Mungkin dalam sekejab SESEORANG ITU akan berubah mencaci-maki H. Imad karena merasa dibohongi.
Pengingkar Nasab ini bukan cerita baru, dulu juga sudah pernah ada dan telah dibantah (baca SS kitab). Jadi H. Imad ini hanya ulangan dupliksi cerita lama. Dia menuntut kemaksuman Dzuriah Nabi SAW, padahal hanya para Nabi yang Ma'shum, dia mengira semua Dzuriah Nabi SAW harus dakwah sebagaimana Walisongo.
Andai dia hidup pada masa Sayyidina Hasan, mengetahui Sayyidina Hasan memilih menyerahkan kekuasaan pada Muawiyah untuk ditukar dengan sejumlah Harta, kemudian mengetahui bahwa harta itu digunakan Beliau untuk menikah-cerai hingga 70 kali, tentu akalnya akan menilai buruk pada Lampah Sayyidina Hasan. Dia tidak akan mengerti bahwa Sayyidina Hasan menyerahkan kekuasaan itu demi menjaga agar tidak terjadi pertumpahan Dar*h antara dua tentara muslim yang sedang berhadap-hadapan, dia tidak akan mengerti bahwa beliau menikah-cerai banyak istri agar punya banyak keturunan yang artinya Dzuriah Nabi SAW menjadi semakin banyak dan membawa keberkahan bagi Umat Muslim.
Jadi, problem serius H. Imad adalah suudzon atas lampah beberapa Habaib yang tidak sesuai dengan yang dia harapkan, dari su'udzon beralih mencari-cari, dan yg dia cari adalah celah untuk menafikan Nasab, jadi penafian ini terlanjur menjadi misi baginya, dan dia sangat bernafsu sekali, maka celah apapun akan dia pakai untuk mewujudkan misinya, apa yang ditulis para ulama perihal Kesahihan Nasab Sadah Ba'lawi tak lagi berarti baginya.
Berhati-hatilah dengan orang ini, pembenci Dzuriah Nabi sudah ada sejak masa Sayyidina Hasan-Husain, orang-orang masa itu bukan sekedar mencaci-menfitnah, tapi sudah tahap membunuh dengan kejam.