Damai Lubis: Sistim PDIP adalah sistim kembali ke " yang pernah terputus "

 




Senin, 12 Juni 2023

Faktakini.info

Sistim PDIP adalah sistim kembali ke " yang pernah terputus ".

Damai Hari Lubis

Pengamat Politik Aliansi Anak Bangsa

SBY. Negarawan yang juga seorang Purn. Jendral TNI. AD. Yakin pahami akan politik PDIP. yang mengaku sebagai pengikut Soekarno sejati.


Dikarenakan pengakuan politik PDIP. Dimaksud maka jelas Condong kepada paham terkait persahabatan dan kekaguman Soekarno kepada gerakan Partai Komunis.


Walau komunisme gaya baru saat ini, adalah komunis  kapitalism, namun tetap akar dasar visi dan misinya adalah komunisme.


Hal kecondongan PDIP. Nampak dari para kadernya yang sengaja dikursuskan atau menimba ilmu politiknya di negara RRC . Negara komunisme termaju saat ini selain Rusia.


Maka SBY yang partainya bermazhab nasionalisme modern tentu secara politik dan, mengingat asal muasal SBY. Dari Ketentaraan, yang berprinsip " PKI atau Komunisme adalah bahaya laten negara ini ", selain SBY. adalah menantu dari Letkol ( Jend TNI. HOR ) dari Sarwo Edhie.


Serta sejarah politik berdasarkan data empirik, bahwa Partai Demokrat bersama PKS. Secara transparansi  WO. (  walk out  ) meninggalkan ruang sidang, karena 2 ( dua ) kelompok ini menentang " pengkedilan Pancasila oleh PDIP. dan Jokowi " petugas partai PDIP. Untuk pengesahan RUU. HIP. ( Rancanagn Undang - Undang Haluan Ideologi Pancasila ) yang inisiasinya datang dari BPIP. ( Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ).


Isinya RUU. HIP.  mengepres ( atau menekan- nekan ) Pancasil menjadi tri sila , lalu dipres lagi menjadi eka sila. Lalu eka sila disebut sebagai Gotong Royong. Sesuai Ide Soekarno didalam pidatonya pada tahun 1963.


Maka dengan praktik politik PDIP.  yang saat ini sebagai partai yang mirip kaum proletar. Atau dengan istilah proletariat, yang digunakan untuk mengidentifikasi kelas sosial rendah, anggota kelas tersebut disebut proletarian atau kekinian PDIP menyebut diri mereka sebagai partainya wong cilik ", ideologi yang mirip sosialisme, yang indikasi politiknya selalu berdekatan dengan komunisme. Bahkan beberapa partai komunis menggunakan nama-nama seperti Partai Sosialis, Partai Buruh Sosialis, Partai Buruh, dan lain - lain.


Partai-partai sosialis ini pada umumnya adalah partai-partai yang bersekutu dengan Moskow atau Beijing.


Sehingga secara historis benang merah pemberontakan PKI. 1948 di Madiun dan yang terbesar, pemberontakan yang dikenal sebagai Gestapoe PKI. Atau Gerakan 30 September PKI. Yang ditumpas oleh salah seorangnya adalah anggota perwira terkenal Mertua SBY. Yakni Letkol Sarwo Edhie. Dan faktor kedekatan PDIP dengan Sosialisme dan ketidak harmonisasiannya hubungan antara SBY. Dengan Megawati Soekarno Putri.


Maka KPP. hendaknya satu dengan yang lainnya mesti kompak dari pada  bahayanya sejarah dan bakalan sejarah, setelah fenomena politik dengan segala dinamika politik kontemporer over lapping, utamanya PDIP. sulit melakukan upaya komunikasi politik dengan pola diskursus paralel, dengan kelompok islam moderat, yang tetap berpegang teguh pada nilai - nilai mulia daripada syar'i, namun PDIP. justru dekat dan mudah membaur dengan kelompok tradisional, namun yang melulu mendukung gaya politik mereka, " sekedar menjadi corong penguasa dengan hak imbal balik jabatan pada beberapa tokoh -  tokohnya ".


Dan saat ini, Megawati, berambisi kuat untuk kembali memenangkan pemilu Pilpres 2024 - 2028 melalui sosok petugas partai usungannya, Ganjar Pranowo, setelah Megawati berhasil mengusung petugas partainya Jokowi menjadi Presiden RI. selama 2 periode ( 2014 - 2019 - 2019 - 2024 ).


Namun, politik PDIP. Sulit diketahui dimana letak cikal bakal dari Leon Trotsky, ( Teori Strotskysm ) atau yang Condong dengan metode Bolshevik, paham partai sosialis komunisme beraliran keras dengan menggunakan senjata. Atau pola menshevik, partai sosialisme yang lebih moderat.


Maka dari sisi kacamata politik keserasian, jauh kemungkinannya bagi Partai Demokrat atau SBY. akan meninggalkan Anies Baswedan yang nasionalis agamis, atau meninggalkan KPP ( Koalisi Perubahan Untuk Persatuan ) bersama PKS dan Nasdem.


Namun oleh sebab, " ada banyak politik, kekuasaan dan kepentingan, maka apapun hal bisa saja terjadi ".