Denny Indrayana "Pahlawan"?

 

Sabtu, 17 Juni 2023

Faktakini.info

*DENNY INDRAYANA "PAHLAWAN"?*

Oleh, Chandra Purna Irawan.,S.H.,M.H.

(Ketua LBH PELITA UMAT dan Mahasiswa Doktoral)

Beberapa waktu yang lalu beredar pernyataan Mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Denny Indrayana (DI) mendapat informasi bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) akan mengabulkan gugatan uji materi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 yang pada pokoknya mengubah sistem pemilu menjadi proporsional tertutup. 

Meskipun pada akhirnya Mahkamah Konstitusi (MK) tidak mengabulkan gugatan untuk mengganti sistem pemilu legislatif sebagaimana dimohonkan dalam perkara nomor 114/PUU-XX/2022.

Saya berpendapat terkait pernyataan Denny Indrayana (DI) tersebut memiliki beberapa target yaitu

Pertama, dari pernyataan DI tersebut masyarakat berinisiatif mengawal dan mengontrol Mahkamah Konstitusi agar yang dimaksudkan DI terkait Proporsional Tertutup, tidak terjadi. Tujuan ini berhasil karena telah menyita perhatian publik mengenai uji materi pasal dalam UU Pemilu yang tengah ditangani MK.

Kedua, dari pernyataan DI tersebut akhirnya mendorong elit-elit politik dan Pemerintah yang tidak setuju akan Proporsional Tertutup untuk segera bergerak dan melakukan serangkaian aktivitas.

Tujuan ini berhasil yaitu beberapa elit politik telah mengeluarkan pernyataan diantaranya SBY kemudian delapan fraksi partai politik di DPR. Delapan fraksi tersebut berharap MK menolak gugatan uji materi sehingga pemilu tetap menggunakan sistem proporsinonal terbuka.

Ketiga, dari pernyataan DI terlihat siapa saja yang menolak dan menerima Proporsional Tertutup. Tokoh-tokoh yang menerima dan menolak bermunculan.

Saya kira DI telah mempertimbangkan berbagai risiko dari statemennya tersebut, jika statement nya tersebut menimbulkan dinamika politik dan jika MK memberikan putusan menolak gugatan proporsional tertutup. Termasuk risiko DI dilaporkan membuat berita bohong.

Berdasarkan penjelasan diatas, saya patut menduga "Denny Indrayana mengorbankan dirinya untuk kepentingan umum".

Demikian

IG @chandrapurnairawan

Berbagi :