Belajar tentang Ras Anjing Peliharaan (Para Penguasa, Kasim Istana, Penjajah dan Penjarah)

 



Rabu, 26 Juli 2023

Faktakini.info

BELAJAR TENTANG RAS ANJING PELIHARAAN (PARA PENGUASA, KASIM ISTANA, PENJAJAH DAN PENJARAH)

Oleh: Tim Kajian API

Pekines atau Anjing Peking (UNTUK SELANJUTNYA KITA SINGKAT APEK = Anjing PEKing) adalah ras anjing berukuran relatif kecil yang berasal dari Dinasti Tang, Cina pada abad ke-8.

Penelitian menggunakan DNA membuktikan bahwa anjing ini termasuk salah satu ras yang paling tua di dunia. Anjing ini dihormati sebagai lambang penyebaran agama Buddha dari Tibet ke Cina pada tahun 700 SM.

SEJARAH APEK

Pekines sering disebut sebagai anjing singa dan merupakan simbol keagaaman yang dianggap suci pada masa dinasti Han, Tang, Sung, dan Ming. Pada masa pemerintahan Dinasti Ming, popularitas pekines sempat menurun seiring dengan penurunan Buddhisme. Walaupun begitu, anjing ini tetap menjadi hewan peliharaan para kasim dan perempuan di kalangan istana.

Ketika Dinasti Ming dikalahkan oleh Suku Manchu pada abad ke-17, Buddhisme kembali meningkat dan anjing singa ini kembali dijadikan lambang keagamaan.

Pada tahun 1860-an, Inggris menjarah istana kekaisaran Cina dan membawa beberapa anjing ini ke negaranya.

KONKLUSI

Jadi sodara-sodara, memang APEK ini sejak lama sudah jadi piaraan para penguasa istana dan para penjajah serta penjarah.

Maklumlah, APEK ini memang lucu buat mainan para rezim penguasa, para kasim dan para penjajah serta penjarah karena gonggongannya nyaring dan berisik.

Gonggongan APEK ini memang untuk menyenangkan rezim penguasa istana, para kasim dan penjajah serta penjarah.

Saat ini APEK sangat sering menggonggong kodran-kadrun dan radikal-radikul.

Jadi santai saja menghadapi para APEK ini. Kalau di medsos mereka sering menggunakan kodran-kadrun, maka panggilan dan jawaban untuk mereka gunakan saja APEK. Kalau mereka dran- drun maka jawab saja dengan PEK juga.

Gambar: ilustrasi

Posting Komentar untuk "Belajar tentang Ras Anjing Peliharaan (Para Penguasa, Kasim Istana, Penjajah dan Penjarah)"