Konsekwensi Tudingan Imaduddin Utsman terhadap Nasab Habaib

 


Selasa, 18 Juli 2023

Faktakini.info

KH. Imaduddin dkk. menolak Ubaidillah sebagai putra imam Ahmad Al-Muhajir, maka Nasab Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati yang ditulis oleh Pangeran Arya Carbon bin Sultan Sepuh Martawijaya pada tahun 1720 Masehi juga terputus sebagai keturunan Rasulullah.

Demikian pula Nasab Sunan Ampel yang ditulis Pangeran Kajoran (keturunan beliau) pada tahun 1677 Masehi tersambung ke Rasulullah melalui Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir. Karena itu, Nasab Sunan Ampel juga terputus sebagai keturunan Rasulullah.


KH.Imaduddin mengalihkan Nasab Syarif Hidayatullah Sunan Sunan Gunung Jati tersambung ke Rasulullah melalui jalur Syech Abdul Qadir Al-Jailani, padahal Datuk beliau Yahyah Az-Zahid juga tidak terkonfirmasi dalam kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah. Artinya Nasab Syech Abdul Qadir Al-Jailani juga terputus.


Artinya bahwa: Islam masuk Nusantara ini dibawa oleh para pembohong dan pemalsu Nasab, yaitu: orang-orang yang yang Allah haramkan Surga (pasti menjadi penghuni Neraka).


Implikasi selajutnya sanad keilmuan para Ulama Nusantara termasuk para kiyai NU juga terputus, karena semuanya berasal dari Bani Alawi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir.


KH. Imaduddin dkk, mengatakan bahwa: Sanad Keilmuan mereka tersambung melalui Syekh Zaini Dahlan, padahal beliau keturunan Syech Abdul Qadir Jailani.


Amalan-amalan yang biasa dikerjakan oleh para kiayi dan orang-orang NU, seperti baca Ratib Alhadad, Ratib Al-Athas, baca Maulid Simtud Durar, mengamalkan Thariqah Al-Qadriyah An-Naqsabandiyah dan Manaqiban semuanya terputus dan tertolak karena datang dari para pembohong dan pemalsu Nasab.

 

Demikian pula para kiyai dan orang-orang NU yang bisa mengamalkan Thariqah Asy-Syadziliyah,  As-Sanusiyah, At-Tijaniyah dan Al-Idrisiyah juga terputus dan tertolak, karena Datuk Para Imam Thariqah tersebut semuanya tidak terkonfirmasi dalam kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah yang dijadikan rujukan oleh KH. Imaduddin Utsman.


Artinya para Imam Thariqah tersebut adalah para pembohong dan pemalsu Nasab yang sangat dimurkai oleh Allah.


Yang menjadi pertanyaan saya (Abubakar Alaydrus):


Siapakah yang bodoh? Apakah yang bodoh Para Kiayi Sepuh NU ataukah KH. Imaduddin Utsman dkk.?