Pendiri Nahdlatul Ulama Mengijazahkan Hizib Karya Habib Sadah Ba'alawi
Rabu, 26 Juli 2023
Faktakini.info
Akhir-akhir ini dunia persilatan sedang ramai soal nasab Sadah Ba'alawi. Gegeran ini bermula di antaranya dari tulisan Pak Imaduddin Banten yang mengingkari sambungnya nasab Sadah Ba'alawi kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم . Sudah banyak sikap habaib, kiai dan gus yang menentang keras pendapat Pak Imad itu. Salah satunya adalah Ketum PBNU dan pimpinan-pimpinan NU lainnya.
Saya menyayangkan sekali ada banyak orang yang meyakini bahwa pendapat Pak Imaduddin adalah pendapat yang mewakili Nahdlatul Ulama. Padahal NU dan sesepuhnya selalu mengajarkan untuk takdhim kepada dzurriyyah Nabi, tak terkecuali Sadah Ba'alawi. Bahkan KH. Hasyim Asy'ari selaku pendiri NU sangat menaruh hormat kepada para habaib. Salah satu bentuk penghormatannya adalah menyebarkan karya-karya mereka dengan mengijazahkannya.
Foto manuskrip ini berisi ijazah Mbah Hasyim Asy'ari untuk kakak dari mbah buyut saya, KH. Fauzan bin KH. Ma'shum, pengasuh PP. Damaran Kudus. Dalam ijazah itu KH. Hasyim Asy'ari berkata:
أما بعد: فيقول العبد الفقير الجاني، محمد هاشم بن محمد أشعري الجنباني، عامله الرب بلطفه الداني، آمين :
إني قد أجزت ولدي وقرة عيني رادين فوزان بن المرحوم الشيخ معصوم القدسي الجاوي أن يروي عني ما تجوز روايته من صحيح البخاري وصحيح مسلم وإحياء الإمام الغزالي، وأن يقرأ من الأحزاب حزب الإمام النووي، وخلاصة المغنم، وغيرهما من الأحزاب النافعة.
"Amma Ba'du, telah berkata hamba yang faqir dan pendosa, Muhammad Hasyim bin Muhammad Asy'ari Jombang, semoga Allah mengasihinya, Amin:
Saya telah mengijazahkan anakku dan penyejuk mataku, Raden Fauzan bin Almarhum Kiai Ma'shum al-Qudsi al-Jawi, untuk meriwayatkan dariku yang boleh diriwayatkan daripada Kitab Shohih al-Bukhari, Shohih Muslim, dan Ihya' Ulumiddin karya Imam al-Ghazali. Juga saya ijazahkan untuk membaca kitab-kitab hizib/adzkar: Hizib Imam an-Nawawi, Khulashatul Maghnam, dan hizib-hizib yang bermanfaat lainnya."
Kitab dan hizib yang diijazahkan Mbah Hasyim di ataa semuanya sudah saya baca dan saya sudah mempunyai fisiknya, kecuali kitab terakhir, yaitu Khulashatul Maghnam.
Dua hari lalu saat sowan ke Majelis Al-Muwasholah Pusat, tak sengaja saya menemukan Khulashatul Maghnam ini. Judul lengkapnya:
خلاصة المغنم وبنية المهتم باسم الله الأعظم
Ternyata hizib ini karya seorang habib Sadah Ba'alawi yang kewalian dan kealimannya tak diragukan. Beliau adalah al-Habib Ali bin Hasan bin Abdullah Al-Atthas, yang masyhur dengan sebutan Shohibul Masyhad.
Habib Ali Al-Atthas lahir di kota Huraidhah Hadramaut pada bulan Rabiuts Tsani tahun 1121 H. Sedangkan wafatnya pada tahun 1172 H di Masyhad Hadramaut. Beliau menulis banyak kitab, yang paling masyhur adalah kitab Al-Qirthas dan Khulashatul Maghnam.
Lihatlah, Mbah Hasyim mengijazahkan hizib karya seorang habib dari Sadah Ba'alawi. Ini merupakan salah satu bentuk penghormatan tertinggi dari Mbah Hasyim untuk beliau.
***
Tulisan ini sebetulnya mau saya tulis dua hari lalu. Tapi saya tunda karena keadaan safar yang kurang memungkinkan. Hingga siang tadi, saat sowan ke dzurriyyah Mama Ahmad Izzuddin Sukabumi, saya menemukan nama Fauzan di belakang nama Ahmad Izzuddin dalam stempel kepemilikan yang ada dalam kitab. Saya tanya kepada putranya, "Apakah Fauzan ini nama ayahnya Mama Ahmad Izzuddin?". Jawaban beliau, "Bukan. Fauzan itu nama desa beliau, desa ini."
Ajib. Saya berada di desa Fauzan yang namanya bertepatan dengan nama murid Mbah Hasyim yang diijazahi Khulashotul Maghnam. Berarti saya harus segera menulis tulisan ini.
***
Cianjur, 18 Juli 2023