Patung Soekarno Senilai Rp 10 Triliun Dibangun, Said Didu: Uang Rakyat Dihambur-hamburkan

 




Rabu, 16 Agustus 2023

Faktakini.info, Jakarta - Rencana pemerintah membangun patung Soekarno Raksasa di kawasan Perkebunan Walini, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dipertanyakan banyak pihak.

Banyak yang menilai nilai pembangunan patung Sang Proklamator itu sangat m ubazir karena menghabiskan anggran hingga Rp 10 triliun.

Anggaran tersebut dinilai dapat digunakan untuk pembangunan proyekl strategis lainnya yang lebih bermanfaat.

Sejumlah kritik dan pertanyaan itu dilontarkan masyarakat.

Satu di antaranya disampaikan Said DIdu.

Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu mempertanyakan nilai proyek pembangunan patung Soekarno yang sangat fantastis.

Hal tersebut disampaikannya lewat status twitternya @msaid_didu pada Selasa (15/8/2023).

"Buat patung Rp 10 triliyun?" tulis Said Didu mengomentari pemberitaan Kompas berjudul 'Pembangunan Patung Soekarno Bernilai Rp 10 Triliun di Bandung Dimulai Tahun Depan'. 

Postingan Said Didu pun disambut ramai masyarakat.

Pro dan kontra pun mengisi kolom komentar statusnya tersebut.

Satu di antaranya akun @hermanali82 yang menilai Said DIdu tak perlu mempermasalahkan pembangunan patung Soekarno itu.

"Biarkan saja, bukan uangmu juga yg dipake..," tulis @hermanali82.

"Terus uang siapa ? Uang rakyat dihambur-hamburkan buat patung?" balas Said Didu.

Patung Soekarno dengan nilai investasi Rp 10 triliun akan dibangun di kawasan Perkebunan Walini, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai tahun depan.

Dikutip dari Kompas.com, saat ini progres pembangunan patung Soekarno sudah memasuki tahap perizinan. "Pembangunan akan dimulai tahun depan setelah proses perizinan selesai," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) KBB, Maman Sulaeman.

Untuk saat ini proses perizinan pembangunan patung itu sedang berjalan dan proses kajian kontur serta kelaikan lahan juga sedang ditempuh agar lebih aman dari berbagai macam potensi bencana alam, terutama gempa bumi.

"Untuk kajian-kajian dengan LIPI ITB sudah finalisasi, kemarin itu dimulai analisis dampak lingkungan (amdal) dan sekarang sedang proses perizinan, kalau Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) sudah keluar," ucapnya.

Patung itu akan dibangun setinggi 100 meter di atas lahan 1.270 hektare dengan nilai investasi Rp 10 triliun.

Lokasi pembangunan patung raksasa tersebut tepat di eks proyek Transit Oriented Development (TOD) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang pembangunannya sudah dipastikan batal.

Maman mengatakan, patung Presiden pertama RI itu akan dibangun oleh konsorsium Ciputra, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII, dan seniman Nyoman Nuarta.

Berdasarkan desain yang beredar, patung Soekarno akan dibuat dalam posisi duduk dengan kepala yang dilengkapi peci menengok ke arah kanan dan di bagian bawah terdapat bangunan dan tumbuhan hijau.

"Pada awalnya patung itu akan berdiri, tapi jadi duduk karena terlalu tinggi jadi bisa mengganggu lintasan penerbangan dan bisa menelan biaya yang lebih besar," kata Maman.

Maman mengatakan, patung Soekarno ini nantinya akan dilengkapi dengan agrowisata dan lain-lain, sehingga pihaknya harus mengeluarkan beberapa perizinan untuk proyek pembangunan tersebut.

"Untuk perizinan sudah dua kita berikan yaitu untuk agrowisatanya dan patungnya secara gratis karena nanti akan menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi KBB, jadi nanti pendapatannya dari wisata," ujar Maman.

Ia mengatakan, sebelum pembanguan patung itu dimulai akan dilakukan sosialiasi terlebih dahulu kepada masyarakat agar prosesnya bisa berjalan lancar tanpa adanya hambatan.

"Nanti pembangunan patung itu di eks TOD perkebunan PTPN VIII, sebelum dibangun sudah ada sosialisasi dan rapat dengan pak bupati serta anggota dewan dua kali, jadi sekarang tinggal menyelesaikan pembangunan," katanya.

Pembangunan patung Soekarno di kawasan perkebunan Walini, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat akan dibarengi dengan pembangunan kota mandiri.

Kota mandiri Walini Raya ini diwacanakan akan dibangun di atas lahan 1.270 hektare di kawasan perkebunan Walini.

Pembangunan dilakukan oleh konsorsium Ciputra, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII, dan seniman Nyoman Nuarta.

Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan menjelaskan, nilai investasi sebesar Rp 10 triliun itu bukan hanya untuk pembangunan patung Soekarno, tapi juga untuk pembangunan perumahan, perkantoran, pusat bisnis yang saling terintegrasi.

Sumber: tribunnews.com

Posting Komentar untuk "Patung Soekarno Senilai Rp 10 Triliun Dibangun, Said Didu: Uang Rakyat Dihambur-hamburkan"