Rumail Abbas: Ceramah Imaduddin Tidak Ada yang Baru, Sudah Saya Sanggah

 


Ahad, 27 Agustus 2023

Faktakini.info

Rumail Abbas

Kenapa saya tidak mengambil mikrofon untuk bertanya kepada Kiai Imaduddin? Karena saya sudah mengikuti ceramahnya awal hingga akhir, namun tidak ada satupun yang baru.

Materi Tengku Muda Qori juga tidak ada yang baru.

Beberapa tesis Kiai Imad sudah saya sanggah, Anda bisa melihatnya di Pamitnya Ngantor, jadi saya itu menunggu jawaban saja.

Ngapain bertanya lagi, toh presentasi Kiai Imaduddin tidak ada satupun yang menjawab sanggahan saya?

Saat rokokan, saya ditelfon Mas Sugeng:

“Naik ke lantai dua, ada Kiai Imad dan Tubagus Mogi.”

Taat, saya pun naik, dan menemui beliau semua.

Ada banyak yang saya sampaikan, terutama profiling saya kepada Kiai Imad, dan beberapa keberatan. Kiai Imad pun terbuka, dan kami cukup gayeng ngobrolnya.

Saat berjalan bersama kembali ke forum, Mas Sugeng ngomong:

“Nanti duduk di panggung, ya.”

“Hah? Untuk apa? Ini bukan majelis saya.”

“Atau nanti ambil mikrofon untuk pertanyaan tes DNA.”

Mas Sugeng tahu percakapan antara Kiai Imad, Tubagus Mogi, dan saya. Makanya beliau menyinggung tes DNA, bukan yang lain.

Untuk Anda ketahui, beberapa musykilah tentang tes DNA (yang awalnya saya susun dalam note di hape sebagai sanggahan beberapa statusnya, kemudian saya susun ulang) telah saya berikan ke Mas Sugeng.

Pertanyaan itu, menurut Mas Sugeng, lebih berhak dijawab oleh Dr. Ary, narasumber pengganti Bu Indira yang berhalangan hadir.

Kenapa saya tidak menanyakannya di forum? Karena ada forum yang lebih tepat, yaitu: di Kesulthanan Banten.

Sebab Dr. Ary akan datang sebagai delegasi (selain Mas Sugeng, Tengku Muda Qori, Gus Jazuli, dan Raden Faqih).

Saya itu kadang ananiyah, tapi tidak senorak orang ini.

Orang yang plerrr-plerrin saya di Facebook. Entah dia siapa. Padahal tadi saya tidak menyamar, lawong datang juga terang-terangan. Kenapa dia tidak ngomong itu ke saya langsung?

Kenapa saya membuat status sebelumnya? Ya karena saya benar-benar menyampaikan keberatan kepada Kiai Imad, dan beliau menjawabnya dengan baik.

Enggak kayak situ yang beraninya bikin status di Facebook, tanpa saya tahu Anda ini siapa~

Heran. Saya ini niatnya dialog, tapi masih ada orang yang mau menarik ini jadi permusuhan.

Sinting.