Tolak Patung Bung Karno, Ulama Ciamis Sampaikan Surat Terbuka untuk Gubernur Jabar

 



Kamis, 17 Agustus 2023

Faktakini.info, Jakarta - Sejumlah ulama dan pimpinan pondok pesantren yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kabupaten Ciamis mengeluarkan surat terbuka untuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Forum yang dipimpin oleh KH Nonop Hanafi (Ketua) dan KH Didin Najmuddin (Sekretaris) itu mengeluarkan surat terbuka untuk menolak rencana pembangunan Patung Soekarno yang digagas oleh Yayasan Putera Nasional Indonesia (PNI) dan Gubernur Jawa Barat.

Berikut isi surat terbuka tersebut yang diterima Suara Islam, Rabu (16/8/2023):

Bismillahirrahmanirrahim

kepada Yth.

Bpk. H. Muhammad Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat

di tempat


Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh


Puji syukur tersanjung kepada Allah SWT. Sholawat serta Salam semoga terlimpah pada junjungan alam uswah Hasanah Rosululoh SAW.


Melalui surat terbuka ini saya haturkan salam hormat kepada Bapak H. M. Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat semoga disisa jabatan Bpk yang tinggal beberapa bulan lagi selalu dalam bimbingan Allah SWT, sehingga sukses menjalankan amanah kepemimpinan di Jawa Barat dengan penuh Tanggung Jawab Selanjutnya menyikapi ramai pemberitaan berkaitan dengan pembuatan patung Bapak Proklamator Indonesia IR. Soekarno berkerjasama dengan Yayasan PNI yang menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat (menurut informasi), karena dapat menghabiskan anggaran 15 M, sehingga masalah tersebut menjadi atensi para Tokoh dan Aliansi Muslim di Jawa Barat. Karena itu izinkan kami memberikan pandangan kiranya menjadi perhatian dan pertimbangan Bapak Gubernur Jawa Barat.


1.Pandangan Syari’at para ulama madzhab yang empat sepakat akan keharaman membuat patung berdasarkan hadist Siti Aisyah RA:


إنَّ أَصْحَابَ هَذِهِ الصُّوَرِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُعَذَّبُونَ ، فَيُقَالُ لَهُمْ أَحَيُوا ما خَلَقْتُمْ


“Sesungguhnya pembuat gambar ini akan disiksa pada hari kiamat. Dikatakan pada mereka, “Hidupkanlah apa yang telah kalian ciptakan (buat).” (HR. Bukhari no. 2105 dan Muslim no. 2107)


إن أشدَّ النَّاسِ عَذَابًا عِندَ الله يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمُصَوْرُونَ


“Sesungguhnya orang yang peling berat siksanya di sisi Allah pada hari kiamat adalah al mushowwirun (pembuat gambar).” (HR. Bukhari no. 5950 dan Muslim no. 2109)


2. Dari sisi histori dalam rentang sejarah perjalanan manusia budaya pembuatan patung selalu dilakukan oleh manusia-manusia yang mempunyai keyakinan menyimpang dari ajaran Tauhid, seperti halnya yang dilakukan oleh orang-orang Jahiliah membangun patung Lata, Uza & Mana


3. Skala Prioritas, membaca situasi dan kondisi ekonomi masyarakat Jawa Barat yang masih banyak kesulitan memenuhi kebutuhan hidup dan sulitnya mencari pekerjaan juga infrastruktur jalan-jalan di Jawa Barat serta sarana umum termasuk sarana pendidikan yang masih jauh dari kata layak dan memadai. Selain itu pembangunan di Jawa Barat yang masih jauh dari kata sempurna.


4. Kultur budaya Jawa Barat, mengingat membaca dan memperhatikan kultur budaya Jawa Barat yang religius dan mayoritas muslim alangkah tidak etisnya pembuatan patung setinggi 21 M.


Berkaitan hal tersebut di atas, kami berkesimpulan bahwa pembuatan patung IR. Soekarno setinggi 21,5 Meter dengan Anggaran 15 M sangat dikhawatirkan dalam pandangan syariat di kemudian hari akan terjadi penyimpangan manusia mendewa-dewakan sosok yang di patungkan, seperti yang terjadi dalam sejarah masa lalu.


Alangkah bijak dan baiknya apabila tujuan dan niat baik menghormati pahlawan dan menggali heroisme kepahlawanan serta mengabadikan jejak perjuangan sosok pahlawan, dipublikasikan lewat tulisan-tulisan yang dibukukan dan dibagikan kepada masyarakat Jawa Barat, itu jauh lebih baik dalam membangun peradaban masyarakat Jawa Barat.


Dari sisi besarnya anggaran, alangkah baiknya apabila anggaran sebesar itu lebih diprioritaskan untuk membangun sarana umum dan sarana pendidikan atau membangun sentra-sentra ekonomi masyarakat kecil yang sedang terpuruk.


Alangkah baik dan indahmya bila Bapak Gubernur Jawa Barat yang notabene cucu seorang ulama besar ketika akan membuat satu kebijakan atau tindakan yang berkaitan dengan kepentingan publik, berkonsultasi kepada para ulama minta saran kepada kiai di Jawa Barat agar kebijakannya tidak menimbulkan resistensi dan kegaduhan di masyarakat.


Demikian surat terbuka dan saran ini kami buat sebagai bentuk amar maruf nahi mungkar seorang muslim dan rasa cinta kami kepada pemimpin kami dan Jawa Barat. Semoga kita selalu dalam hidayah dan bimbingan taufikNya selamat dunia akhirat.


Wassalamu’alaikum warahmatullahi Wabarokatuh


Forum Silaturahmi Pondok Pesantren Kabupaten Ciamis


Sekretaris KH Didin Najmuddin

Ketua KH Nonop Hanafi

Sumber: suaraislam.id