Tolak Tirani Minoritas Soekarnois terhadap mayoritas umat Islam Jabar, tolak pembangunan berhala patung Soekarno
Jum'at, 18 Agustus 2023
Faktakini.info
*TOLAK TIRANI MINORITAS SOEKARNOIS TERHADAP MAYORITAS UMAT ISLAM JAWA BARAT, TOLAK PEMBANGUNAN BERHALA PATUNG SEOKARNO*
Oleh : *Ahmad Khozinudin, S.H.*
Advokat, Warga Jawa Barat
Rencana pembangunan patung Soekarno di Kota Bandung, Jawa Barat, jelas-jelas mencederai perasaan umat Islam yang mayoritas. Padahal, pendirian patung itu hanyalah aspirasi segelintir SOEKARNOIS, yakni mereka yang 'mendewa-dewakan' Soekarno.
Padahal, bagi Soekarno sendiri pembuatan patung itu bisa saja memberatkan dirinya. Alih-alih mendapatkan kiriman pahala jariah, Soekarno malah mendapat tambahan dosa jariah dari patung dirinya itu.
Bandung bukan saja milik warga Bandung melainkan juga milik Warga Jawa Barat. Bisa saja, SOEKARNOIS berdalih membangun patung dari koceknya sendiri. Tetapi ruang publik tempat berdirinya patung, disitulah letak permasalahannya dan konfirmasi adanya tirani minoritas terhadap mayoritas. Tirani minoritas SOEKARNOIS terhadap mayoritas umat Islam Jawa Barat, karena membangun patung di Kota Bandung yang menjadi kotanya segenap Warga Jawa Barat.
Siapapun umat Islam di Jawa Barat, tentu tidak ingin datang ke Bandung dan melihat syi'ar Kesyirikan dipamerkan di ibukota Jawa Barat. Pembuatan Patung dalam Islam hukumnya haram, sementara kultus terhadap tokoh dengan mendirikan patungnya adalah bentuk aktivitas kesyirikan.
Tidak ada perbedaan, apakah NU, Muhammadiyah, Persis, HTI hingga Salafy. Semuanya mengadopsi hukum haramnya patung benda bernyawa. Meskipun, baru Persis yang mengeluarkan pernyataan terbuka atas penolakan patung Soekarno.
Muhammadiyah yang dikenal dengan dakwah anti TBC (Tahayul, Bid'ah dan Churofat) tentu saja juga akan menolak pendirian patung Soekarno. Karena ada Bid'ah dan Churofat yang terkandung dalam kultus terhadap patung.
Tidak bisa dikatakan ini hanya sekedar patung untuk mengingat sejarah, sebab Islam mengabadikan sejarah melalui metode periwayatan dan penulisan dalam kitab. Bukan dengan mendirikan patung.
Tidak bisa pula dikatakan, pembangunan patung tidak menggunakan APBD. Sebab, ruang publik yang digunakan untuk memajang patung adalah hak segenap warga Jawa Barat.
Kalau mau, silahkan buat patung sendiri di ruang privat. Di kamar tidur atau di rumah sendiri, jangan memaksa memajangnya diruang publik yang juga menjadi hak segenap umat Islam Jawa Barat.
Kalau dibangun pusat pembacaan buku sejarah, pusat studi sejarah Bandung yang didalamnya memuat seluruh tokoh, tidak hanya Soekarno, itu lebih baik dan bermanfaat. Ketimbang dibangun patung yang mencederai akidah umat Islam Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya.
Ridwan Kamil, diharapkan menjadi Gubernur bagi segenap warga Jawa Barat, terutama bagi segenap mayoritas umat Islam Jawa Barat. Jangan hanya menjadi Gubernur bagi segelintir kaum SOEKARNOIS.
Karena itu, Ridwan Kamil wajib membatalkan pembangunan patung Soekarno di Bandung. Kang Emil, tidak boleh mewariskan legacy pemimpin yang zalim terhadap umat Islam Jawa Barat, dengan mengabaikan akidah dan keyakinannya yang mengharamkan patung Soekarno dibuat di kota Bandung. [].