Zaman Pamer Kebodohan Makin Memuncak

 




Ahad, 6 Agustus 2023

Faktakini.info

ZAMAN PAMER KEBODOHAN MAKIN MEMUNCAK

Oleh: Tim Kajian API (Advokat Persaudaraan Islam)

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassallam sudah mengingatkan kita sejak 14 abad yang lalu;

“Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidhah turut bicara.” Lalu beliau ditanya, “Apakah al-ruwaibidhah itu?” Beliau menjawab,“Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara umum” (HR Ibnu Majah).

Bila kita amati pada masa sekarang ini, apa yang sudah diingatkan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassallam tersebut sangat relevan dan terbukti kebenaran nubuwah tersebut.

Kita bisa saksikan, bagaimana para pendusta, pengkhianat, orang-orang bodoh nan kejam atau para bajingan tolol telah menguasai dan mengendalikan urusan - urusan publik atau urusan rakyat.

Para ruwaibidhah yang terdiri dari berbagai jenis bajingan tolol tersebut tanpa malu dan dengan kasat mata memamerkan ketololan dirinya dalam mengurus urusan publik.

Bayangkan, ada seorang menteri yang merupakan pejabat publik yang sangat bangga dengan keberhasilan mengekspor batu bara dan menjadikan RRC swasembada pangan dari hasil batu bara negeri ini. Sementara negeri ini, petaninya dililit kemiskinan akibat gempuran impor beras yang terus menerus. 

Ada juga pejabat publik pendusta yang pada saat kampanye untuk memiliki jabatan publik berjanji stop impor (mulai dari beras, kedelai, garam, dll) malah ketika menjabat membuka keran impor dengan bebas.

Menjanjikan stop hutang malah ketika menjabat hutang naik berkali lipat menjadi 8.000 T yang tercatat dalam pembukuan. Menurut para ekonom, hutang yang disembunyikan juga hampir 8.000 T, sehingga total hutang lebih kurang 15 ribu hingga 16 ribu triliyun. Sangat miris bila dibandingkan dengan APBN yang hanya berkisar 2.500 T. Besar pasak daripada tiang. Tinggal tunggu tiangnya roboh.

Menjanjikan mobil produksi nasional dengan nama esemka, hingga hari ini tak nampak satupun mobil tersebut di jalan raya.

Menjual tanah air dalam arti harafiah dan makna, yaitu dengan menjual pasir ke Singapura untuk memperluas wilayah, sementara negerinya tenggelam.

Menjual tanah-tanah puluhan ribu bahkan ratusan ribu hektar di lokasi yang akan dibangun IKN kepada pihak asing, baik Singapura, RRC, Australia, sementara rakyat sendiri dirampas tanahnya untuk kebutuhan pembangunan tersebut.

Mengundang orang asing untuk tinggal dan memiliki properti di IKN, sementara banyak rakyatnya yang masih hidup dibawah kolong jembatan.

Meminta RRC untuk membangun detail IKN, tanpa peduli aspek nasional sekuriti geo-strategis sebuah IKN. Dan masih banyak lagi bentuk-bentuk kebodohan, pengkhianatan, kedustaan yang terus menerus dipamerkan oleh para ruwaibidhah alias bajingan tolol tersebut.

Namun para penyembah ruwaibidhah dengan bangganya dan dengan arogannya membela membabi buta sesembahan mereka ini yang dipersepsikan dan dipropagandakan sebagai keberhasilan dan prestasi.

Sudah sangat jelas terjadi pelanggaran atas konstitusi negara, namun semua mendiamkan bahkan ikut menumbuhsuburkan berbagai pelanggaran atas konstitusi tersebut.

Pojok Bumi Allah, Agustus 2023

Tim Kajian API (Advokat Persaudaraan Islam)



Posting Komentar untuk "Zaman Pamer Kebodohan Makin Memuncak"