Ceramah di Haul Habib Syech Aljufri di Condet, Habib Rizieq Singgung soal Rempang dan Begal Nasab

 





Sabtu, 16 September 2023

Faktakini.info, Jakarta - Acara Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW & Haul Ke-13 Habib Syech Bin Ali Aljufri kembali digelar pada hari ini, Sabtu (13/9/2023) mulai pukul tujuh pagi di SMPIT Al-Khairaat Condet, Kelurahan Batu Ampar, Kramat Jati Jakarta Timur. 

Acara kali ini mengambil tema "Nabi Muhammad SAW Pemimpin Penyejuk Hati Seluruh Umat".

Rangkaian acara dimulai pukul 7 pagi dengan berziarah ke makam Habib Syech Bin Ali Aljufri yang berada di depan SMPIT Al-Khairaat, dilanjutkan dengan pembacaan dzikir dan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diikuti oleh para jamaah yang hadir dengan khidmat. 

Acara ini dihadiri oleh para Ulama dan Habaib antara lain Shohibul Bait keluarga besar Habib Syech bin Ali Aljufri termasuk putra-putra Habib Syech yaitu Habib Muhammad, Habib Abdurrahman dan Habib Abdul Qodir Aljufri.

Kegiatan yang rutin digelar setiap tahun ini dihadiri pula oleh Imam Besar Habib Rizieq Syihab, yang kedatangannya disambut dengan penuh kegembiraan oleh keluarga shohibul haul, panitia serta para jamaah yang hadir termasuk para wartawan termasuk jurnalis Faktakini.info

Kedatangan Habib Rizieq disertai oleh menantu beliau Habib Alwi bin Smith serta para pengurus DPP FPI Habib Ali bin Abubakar Alatas, Habib Ali bin Alwi Alatas dan Habib Muchsin bin Zaid Alatas.

Dalam ceramahnya, Habib Rizieq menyampaikan bahwa menyelenggarakan Maulid Nabi itu sangat dianjurkan karena kita diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengagungkan nama Allah SWT dan RasulNya.

Habib Rizieq juga menyinggung tentang begal nasab yaitu para Habib-habib palsu yang gencar memfitnah Habaib dan Imam Ubaidillah. Kelompok begal nasab yang memfitnah Habaib itu semakin kurang ajar dan harus dilawan.

Dzurriyah Rasulullah SAW itu menyatakan Habaib tidak pernah meminta-minta untuk dimuliakan tapi itu adalah perintah Rasulullah SAW, bukan perintah Habaib. 

Sekedar informasi, saat ini bermunculan pihak-pihak yang menyerang para Habaib atau keturunan Nabi Muhammad SAW, dengan menuding Rasulullah SAW keturunannya telah terputus, para Habaib itu adalah Habib palsu, dan sebagainya.

Sebagian serangan tersebut dilakukan oleh orang-orang yang ngebet ingin diakui sebagai Dzurriyah Rasulullah SAW namun ditolak oleh Rabithah Alawiyah karena nasabnya tidak tersambung dengan Nabi Muhammad SAW, bahkan tidak ada hubungan dengan bangsa Arab. Para Habib palsu itu lalu dendam dan benci kepada para Habaib dan Rabithah Alawiyah sehingga gencar memfitnah nya. 

Dan sebagian serangan lagi dilakukan oleh kaum Nashibi atau pembenci keluarga dan keturunan Nabi Muhammad SAW.

Habib Rizieq juga mengungkapkan fakta terkait pengusiran warga di Rempang. Ia menegaskan pemerinrah tidak boleh semena-mena terhadap rakyat apalagi penduduk sudah mendiami pulau Rempang sejak tahun 1800an, jadi jauh sebelum negara Indonesia lahir tahun 1945.

Habib Rizieq mengatakan Habib Syech Aljufri adalah guru dan panutannya sejak kecil, dan sangat mendukung perjuangan Habib Rizieq.

Kemudian Habib Rizieq menyampaikan undangan acara maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pernikahan putri keenamnya, yang akan digelar hari Rabu (27/9) malam di Majelis Markaz Syariah, Petamburan Jakarta Pusat.

Penceramah selanjutnya adalah KH Munawir Aseli, KH Ainul Yaqin dan KH Syukron Makmun. Mereka semua minta umat meneladani perjuangan Habib Syech bin Ali Aljufri yang tidak pernah takut dalam membela kebenaran.

Kyai Syukron meminta agar umat Islam aktif berpolitik, karena kalau tidak diisi oleh umat Islam yang baik, maka kekuasaan akan dipegang oleh orang-orang jahat yang akan membikin undang-undang yang merugikan kepentingan umat Islam.

Perwakilan dari pihak keluarga kemudian memberikan sambutan yang diwakili oleh Habib Abdurrahman salah satu putra Habib Syech. Habib Abdurrahman mengucapkan terima kasih kepada seluruh hadirin dan memohon doa agar diberikan kemudahan dalam melanjutkan perjuangan Habib Syech khususnya dalam bidang pendidikan dan pondok pesantren.

Penceramah terakhir adalah Habib Umar bin Ahmad Alhamid yang sekaligus menutup acara dengan doa. Para hadirin kemudian menikmati hidangan nasi kebuli yang disediakan oleh panitia, lalu menunaikan sholat dzuhur berjamaah di Masjid Alkhairat. Seluruh rangkaian acara berlangsung dengan lancar dan tertib.