Rempang Eco City, Proyek Oligarki Usir Rakyat Demi Sediakan Lapak Bisnis untuk Luhut Panjaitan, Erick Thohir dan Tommy Winata

 


Rabu, 20 September 2023

Faktakini.info

*REMPANG ECO CITY, PROYEK OLIGARKI USIR RAKYAT DEMI SEDIAKAN LAPAK BISNIS UNTUK LUHUT PANJAITAN, ERICK TOHIR DAN TOMMY WINATA*


Oleh : *Ahmad Khozinudin*

Sastrawan Politik 

https://heylink.me/AK_Channel/



Tak usah lah berhalusinasi, proyek Rempang Eco City untuk meningkatkan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja yang berujung peningkatan kesejahteraan rakyat. Sebagaimana proyek kapitalis lain berlabel PSN, Rempang Eco City itu hanyalah proyek untuk meningkatkan harta kekayaan dan pundi-pundi oligarki.


Di Rempang, yang diadu domba dan bertarung bertaruh nyawa adalah rakyat dengan aparat. Tapi yang mendapatkan manfaat adalah para cukong, asing aseng, oligarki yang mengangkangi NKRI.


Logis saja, kalau proyek itu untuk rakyat, kenapa harus melakukan tindakan represi terhadap rakyat? Kalau rakyat mau dibikin enak, dibikin makmur, mustahil menolak.


Siapa yang bisa mendefinisikan bahwa diusir dari kampung halaman, meninggalkan rumah, tanah dan harta benda lainnya, adalah sebuah kesejahteraan untuk rakyat? 


Siapa yang bodoh dan berani menerima garansi, membiarkan rumah digusur untuk janji yang belum ada wujudnya, yang katanya cuma berwujud 500 m tanah dan rumah type 45? Rumah pun belum ada, tanah pun belum siap. Apalagi, yang berjanji adalah orang yang sama, yang menjanjikan mobil Esemka telah dipesan 6 ribu unit. Siap mau percaya?


Ini bukan untuk rakyat, ini bukan kepentingan penciptaan pekerjaan, peningkatan pendapatan, atau peningkatan kesejahteraan rakyat. Itu semua hoax, hoax yang sempurna diciptakan oleh penguasa. Kata Rocky Gerung.


Yang terjadi, ini an sich soal bisnisnya Luhut, bisnisnya Erick melalui kakaknya Boy Thohir, dan bisnisnya Tommy Winata, yang menjalin kerjasama dengan China dan Singapura. Ini hanya soal cuan, soal mereka yang sudah kaya raya, mau lebih kaya lagi dan menguasai seisi NKRI ini.


Menurut Gugun Gigin Pradianto, penggusuran Kampung Tua Rempang tak lepas dari bisnis pribadi dari dua Menteri Kabinet Jokowi: Luhut Panjaitan dan Erick Tohir. Jejak Erick Thohir dan Luhut Binsar dalam penggusuran Kampung Tua Pulau Rempang membuat pemerintah serta Panglima TNI all out turun tangan, sampai Panglima TNI mau memiting rakyat Rempang satu per satu.


Penggusuran Kampung Tua Rempang tak lepas dari pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di perairan Batam, di mana nantinya daya listrik tersebut akan dieksport ke Singgapura melalui kabel bawah laut. Proyek PLTS yang merupakan konsorsium perusahaan Indonesia antara Adaro Group mulik keluarga Thohir yang di bawahi oleh Boy Thohir, kakak kandung dari Erick Thohir dengan TBS Energy Utama milik Luhut Binsar Pandjaitan serta Medco Group dibawah Salim Group dan keluarga Panogoro dan Salim Group.


Ada juga keterlibatan perusahaan Singapura Cable Corporation yang merupakan perusahaan pengelola aset dan Xinyi Group dari China yang akan berinvestasi dengan membangun pabrik panel surya di Pulau Rempang.


Jadi, ini cuma gusur tanah rakyat untuk lapak bisnis oligarki, para taipan. Gusur tanah rakyat, untuk bisnisnya Luhut, Erick dan Tommy Winata.


Bagaimana peran mereka?


*Pertama,* perusahan Singapura berperan sebagai buyer. Yang akan menyerap listrik dari PLTS yang dibangun, yang disalurkan melalui kabel bawah laut ke Singapura.


*Kedua,* Erick melalui Boy Thohir via Adaro Group dan Luhut Panjaitan via BTS Group, akan membangun PLTS nya, yang akan memasok listrik ke Singapura (Seller).


*Ketiga,* Xinyi Group yang akan membantu Luhut dan Erick untuk memasok panel Surya. Maklum, yang beginian Luhut dan Erick belum mampu.


*Keempat,* Tommy Winata yang menyediakan lapaknya, melalui PT MEG membangun kawasan Rempang Eco City, dengan modal HGU bodong yang kata Mahfud MD terbit tahun 2001-2002, mengalihkan modusnya via bekerja sama dengan BP Batam, dengan meminta BP Batam terbitkan HGB diatas lahan HPL.


*Kelima,* BP Batam menyediakan HPL untuk diterbitkan HGB, guna kepentingan membangun kawasan Rempang Eco City, yang dibangun PT MEG. Perusahaannya TW.


*Keenam,* puncaknya rezim Jokowi terbitkan Kepres untuk tetapkan Proyek Eco City nya Tommy Winata (TW), sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Sehingga, TW tidak perlu datang dari satu pintu ke pintu rumah warga, menawar tanah milik Warga Rempang, untuk dibeli (dibebaskan).


TW bisa memanfaatkan Polri dan TNI, hingga Satpol PP untuk membersihkan kawasan Rempang. Yang menurut Kapolres Balerang, akan diserahkan ke TW dalam keadaan Clean and Clear pada tanggal 28 September 2023. Biaya bayar OPS kegiatan menggusur seperti ini jauh lebih kecil, ketimbang biaya bebaskan lahan. Apalagi, banyak bintang baik yang di TNI maupun polri, diperoleh atas peran TW. TW juga bisa kolaborasi memanfaatkan kekuasaan Luhut dan Erick.


Jadi, TW sudah dapat ijon, kawasan yang akan dia bangun diantaranya akan dimanfaatkan oleh PLTS nya Luhut dan Erick, yang kerjasama dengan China dan Singapura. Lahan sisanya, TW bisa bangun pusat perdagangan, kawasan industri, Jasa, pariwisata, dll. Gimana ga untung beliung coba?


Jadi, kalau Harie Tanoe (HT) pinjam stempel PSN untuk proyek KEK di Lido Sukabumi dan mendapatkan banyak fasilitas dari Negara, TW dapat stempel PSN untuk proyeknya Rempang Eco City. Itu semua proyek bandar, proyek cukong, proyek oligarki yang memerintahkan anteknya yang duduk di kekuasaan dengan dalih PSN, untuk merampas tanah rakyat dan dijadikan lahan bisnis guna meningkatkan pundi-pundi harta kekayaan mereka. [].