Damai Lubis: TNI - POLRI Jangan Terjebak Oleh Oligarki

 



Kamis, 12 Oktober 2023

Faktakini.info

Damai Hari Lubis

Cermin dibalik wajah PENGUASA dan PENGUSAHA.

Fenomena ‼️ dan dilakoni rezim kontemporer, kentara ada upaya pihak - pihak yang menjerat garda terdepan penjaga dan PENGAMAN rakyat bangsa ini *TNI - POLRI* kemudian berusaha terus berulang menyeret dan memaksakan TNI dan POLRI yang lahir dari RAKYAT dan untuk RAKYAT untuk ber- konfrontasi kepada rakyat.

Gejala - gejala dinamika, dimensi cermin riil fenomena. Nampak TNI - polri justru kentara dijadikan martil alat untuk memukul *RAKYAT*. 

LUPA, tupoksi para abdi negara sejatinya menjaga dan mengayomi sekaligus melindungi rakyat, sesuai norma konstitusi. 

Perkembangan realitas sosial, dirasa ada faktor dari para penguasa yang memperalat Para Abdi Negara, ini porno, telanjang kasat mata, melalui berbagai peristiwa, dari penurunan baliho dengan gambar seorang tokoh besar, diikuti konvoi alutsista di Petamburan hingga Pulau Rempang berikut ancam piting dan simulasi lumpuhkan dan tembak ditempat.

Jika merujuk rules tentunya hal pengusiran Rakyat Pulau Rempang secara paksa dengan segala jargon MILIK NEGARA, augumented dengan legitimate power, coba kejar tayang dikarenakan sebentar lagi hilang kursi kekuasaan, maka cukup argumentasi, *TANAH NEGARA* sebab serah terima negara kepada Para Pengusaha, lalu penjarakan para aktivis dan rakyat jelata yang tinggal ratusan tahun atas kuasa para raja, namun musnah oleh syahwat sepele stakeholder, kemudian nekad peralat Abdi Negara, karena adanya penolakan pengosongan rakyat P. Rempang, oleh sekedar demi kepentingan bisnis oligarki, "added " abuse of power.


*Lagi lagi LUPA, memasuki area KEBIADABAN dan tidak berpri KEMANUSIA'AN* selain melanggar sumpah setia untuk menjunjung tinggi KEBENARAN, KEADILAN dan KEMANUSIAAN juga campakan janji *Tidak Sekali-Kali Menakuti Dan Menyakiti Hati Rakyat.*


Seharusnya TNI Polri menjalankan perintah demi melindungi rakyat , mengayomi, RAKYAT. Bukan untuk melindung kepentingan PENGUSAHA, lalu diadopsi atas nama hak penguasa negara yang sedang BERKUASA.

Ingat...... !!! TNI dan POLRI lahir dari RAKYAT hanya untuk RAKYAT.

Ingat ......!!!

diantara yang berkuasa, masih ada yang MAHA KUASA..

Maka....

ikuti perintah *TUHAN* bukan Perintah TUAN.

Sedang mulut kalian ketus menyatakan, suara *RAKYAT* suara *TUHAN* tentu maknanya bukan ala kadar adopsi suara TUAN - TUAN PERANTAUAN YANG SEKEDAR MERAMPOK CUAN.

Jangan biarkan *IBU PERTIWI* menangis meratapi ANAK NEGERI.

Maka terang benderang, sedikitpun tidak guram, para sosok dibalik wajah PENGUASA ada kelompok PENGUSAHA yang menunggangi. Sialnya, pelana ditunggangi seizin KUDA - KUDA TULI yang tulus barter pulus.

*Dikembangkan oleh DHL seizin kerangka buah pikir Ozzy Sulaiman Sudiro: Aktivis Kemerdekaan Pers 98*